Asah Bakat Generasi Muda Melalui Erlangga Talent Week 2019
A
A
A
JAKARTA - Melanjutkan sukses penyelenggaraan tahun lalu, Erlangga Talent Week (ETW) 2019 kembali hadir menyuguhkan berbagai aktivitas perlombaan, unjuk bakat dan kreativitas, dan hiburan. Tidak ketinggalan pula pameran buku pendidikan/referensi belajar/literasi bagi siswa, guru, orang tua dan masyarakat umum.
Berbeda dengan tahun lalu, penyelenggaraan ETW tahun ini dibagi dalam dua acara yaitu Road to ETW yang berlangsung 1-4 Oktober di Main Atrium Lotte Shopping Avenue, Jakarta dan acara puncak Erlangga Talent Week yang akan berlangsung 5-6 Oktober di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta.
Terdapat empat kompetisi utama yang dilombakan dalam Erlangga Talent Week 2019, yakni Erlangga English Speech Contest tingkat SD, SMP, SMA, SMK sederajat; Modern Choir tingkat SD dan SMP sederajat; Traditional Dance tingkat SMA/K; dan Battle of The Band tingkat SMA/K, serta Perguruan Tinggi.
Acara Road to ETW terdiri atas babak penyisihan dan semifinal lomba. Hampir 15 ribu siswa dan mahasiswa secara nasional telah mendaftar di Road to ETW ini. Mereka akan bersaing untuk menjadi yang terbaik di Erlangga Talent Week 2019.
Menambah gaung pelaksanaan Road to ETW dan Erlangga Talent Week 2019, maka digelar juga talkshow dengan tema Peranan Orang Tua dalam Mengembangkan dan Mengasah Bakat Anak Generasi Z.
Menurut Direktur Pemasaran Penerbit Erlangga, Arief Subahagiyo, sebelumnya pihaknya sering mendengar istilah generasi milenial dan generasi Y. Saat ini muncul generasi baru di bawahnya yakni generasi Z (kelahiran 1995-2010). Anak generasi Z sangat identik dengan akses internet yang tinggi, akses informasi yang sangat mudah dan cepat, sehingga mendukung keberagaman bakat dan talenta yang mereka miliki.
"Untuk itu, dalam acara ini akan dibahas seperti apa peran orang tua dalam membantu anak mengembangkan dan mengasah bakatnya serta manfaat apa yang diperoleh dari mengikuti kegiatan lomba atau kompetisi," ucap Arief di Jakarta, Rabu (2/10).
Dalam talkshow tersebut, hadir sebagai narasumber Christian Sugiono (public figure), Rama Nidji (musisi), Vera Itabiliana (psikolog anak remaja), Pitut Aprilia (Ketua POMG/Persatuan Orangtua Murid dan Guru SMP Labschool Kebayoran), Tabitha Anya (Juara Nasional Erlangga English Speech Contest 2018) dan moderator Andromeda Mercury (News Anchor TV One).
Arief menuturkan bahwa generasi Z saat ini dihadapkan banyak pilihan dan kesempatan untuk berekspresi, namun membutuhkan arahan yang sesuai. Pada kenyataannya, generasi Z Indonesia kurang mendapatkan kesempatan dan wadah yang baik untuk mengasah bakatnya.
"Di sini kami ingin membuka kesempatan dan wadah itu yakni melalui penyelenggaraan Erlangga Talent Week. Dengan mengikuti event ini diharapkan dapat melatih disiplin, fokus, dan konsentrasi generasi Z. Erlangga Talent Week juga merupakan ajang untuk melatih mental dan belajar untuk fokus pada tujuan dan konsistensi," papar Arief.
Sementara itu, Vera Itabiliana menyebutkan, kemajuan teknologi digital menjadi tantangan mengembangkan bakat generasi Z. Di sisi lain teknologi digital sendiri sebenarnya bisa menjadi alat bantu untuk mengembangkan bakat.
"Oleh karena itu, lingkungan terdekat anak memiliki peranan penting dalam mengarahkan agar mereka dapat memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin dalam mengembangkan bakat mereka dan menjaga keseimbangan antara aktivitas di dunia maya dan nyata," imbuh Vera.
Berbeda dengan tahun lalu, penyelenggaraan ETW tahun ini dibagi dalam dua acara yaitu Road to ETW yang berlangsung 1-4 Oktober di Main Atrium Lotte Shopping Avenue, Jakarta dan acara puncak Erlangga Talent Week yang akan berlangsung 5-6 Oktober di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta.
Terdapat empat kompetisi utama yang dilombakan dalam Erlangga Talent Week 2019, yakni Erlangga English Speech Contest tingkat SD, SMP, SMA, SMK sederajat; Modern Choir tingkat SD dan SMP sederajat; Traditional Dance tingkat SMA/K; dan Battle of The Band tingkat SMA/K, serta Perguruan Tinggi.
Acara Road to ETW terdiri atas babak penyisihan dan semifinal lomba. Hampir 15 ribu siswa dan mahasiswa secara nasional telah mendaftar di Road to ETW ini. Mereka akan bersaing untuk menjadi yang terbaik di Erlangga Talent Week 2019.
Menambah gaung pelaksanaan Road to ETW dan Erlangga Talent Week 2019, maka digelar juga talkshow dengan tema Peranan Orang Tua dalam Mengembangkan dan Mengasah Bakat Anak Generasi Z.
Menurut Direktur Pemasaran Penerbit Erlangga, Arief Subahagiyo, sebelumnya pihaknya sering mendengar istilah generasi milenial dan generasi Y. Saat ini muncul generasi baru di bawahnya yakni generasi Z (kelahiran 1995-2010). Anak generasi Z sangat identik dengan akses internet yang tinggi, akses informasi yang sangat mudah dan cepat, sehingga mendukung keberagaman bakat dan talenta yang mereka miliki.
"Untuk itu, dalam acara ini akan dibahas seperti apa peran orang tua dalam membantu anak mengembangkan dan mengasah bakatnya serta manfaat apa yang diperoleh dari mengikuti kegiatan lomba atau kompetisi," ucap Arief di Jakarta, Rabu (2/10).
Dalam talkshow tersebut, hadir sebagai narasumber Christian Sugiono (public figure), Rama Nidji (musisi), Vera Itabiliana (psikolog anak remaja), Pitut Aprilia (Ketua POMG/Persatuan Orangtua Murid dan Guru SMP Labschool Kebayoran), Tabitha Anya (Juara Nasional Erlangga English Speech Contest 2018) dan moderator Andromeda Mercury (News Anchor TV One).
Arief menuturkan bahwa generasi Z saat ini dihadapkan banyak pilihan dan kesempatan untuk berekspresi, namun membutuhkan arahan yang sesuai. Pada kenyataannya, generasi Z Indonesia kurang mendapatkan kesempatan dan wadah yang baik untuk mengasah bakatnya.
"Di sini kami ingin membuka kesempatan dan wadah itu yakni melalui penyelenggaraan Erlangga Talent Week. Dengan mengikuti event ini diharapkan dapat melatih disiplin, fokus, dan konsentrasi generasi Z. Erlangga Talent Week juga merupakan ajang untuk melatih mental dan belajar untuk fokus pada tujuan dan konsistensi," papar Arief.
Sementara itu, Vera Itabiliana menyebutkan, kemajuan teknologi digital menjadi tantangan mengembangkan bakat generasi Z. Di sisi lain teknologi digital sendiri sebenarnya bisa menjadi alat bantu untuk mengembangkan bakat.
"Oleh karena itu, lingkungan terdekat anak memiliki peranan penting dalam mengarahkan agar mereka dapat memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin dalam mengembangkan bakat mereka dan menjaga keseimbangan antara aktivitas di dunia maya dan nyata," imbuh Vera.
(nug)