Garap Film Joker, Todd Phillips Tuai Kritik
A
A
A
JAKARTA - Sutradara 'Joker' Todd Phillips mengakui terkejut bahwa penggambarannya tentang implikasi dunia nyata tentang kekerasan dalam film DC Comics telah dikritik. Sebagian orang menganggap film Joker muncul lantaran cerita karakter Joker sebagai penjahat dikemas dengan simpatik.
Todd mengaku ketika membuat film dia percaya bahwa penggambarannya tentang ‘implikasi dunia nyata’ dari kekerasan adalah penyimpangan yang diperlukan dalam sebuah film.
Sutradara Amerika ini membuat kisah asal usul penjahat DC Comics yang diperankan Joaquin Phoenix. Joker digambarkan sebagai lelaki yang diganggu Arthur Fleck, kemudian mulai membalas dendam pada mereka yang telah berbuat salah padanya.
Kekerasan yang diperlihatkan di film Joker ini dinilai dapat berpengaruh dalam kehidupan. Agen-agen FBI di AS pun telah memperingatkan, ada semacam kekhawatiran film tersebut mengarahkan orang untuk berbuat kejahatan.
Sebelumnya, pihak Warner Bros yang menaungi film Joker juga mendapat kritik dari keluarga korban penembakan massal di bioskop Aurora, Colorado pada 2012, dimana pecinta film saat itu tengah menyaksikan pemutaran film 'The Dark Knight Rises'. Akibatnya, 12 orang tewas dan 70 orang luka-luka.
Atas kritikan tersebut, Todd angkat bicara. Awalnya, dia terkejut dengan kritikan yang dialamatkan kepadanya itu. (Baca juga: Review Film Joker ).
“Itu hal yang mengejutkan bagi saya. Saya pikir, bukankah itu hal yang baik, untuk menempatkan implikasi dunia nyata pada kekerasan? Bukankah hal yang baik untuk menghilangkan unsur kartun tentang kekerasan yang telah menjadi kebal terhadap kita? Saya sedikit terkejut ketika berbelok ke arah itu, bahwa itu tidak bertanggung jawab. Karena, bagi saya, sangat bertanggung jawab untuk membuatnya terasa nyata dan membuatnya memiliki bobot dan implikasi,” jelas Todd saat pemutaran film Joker di Festival Film New York, Rabu (2/10/2019) waktu setempat.
Todd juga senang, setelah semua orang pembicaraan tentang 'Joker', film ini akhirnya tayang di bioskop minggu ini. “Ada banyak yang dikatakan tentang film ini - banyak yang saya katakan juga. Saya sudah belajar. Saya sangat senang Anda ada di sini dan akhirnya kami dapat membiarkan film berbicara sendiri,” ujarnya.
Todd mengaku ketika membuat film dia percaya bahwa penggambarannya tentang ‘implikasi dunia nyata’ dari kekerasan adalah penyimpangan yang diperlukan dalam sebuah film.
Sutradara Amerika ini membuat kisah asal usul penjahat DC Comics yang diperankan Joaquin Phoenix. Joker digambarkan sebagai lelaki yang diganggu Arthur Fleck, kemudian mulai membalas dendam pada mereka yang telah berbuat salah padanya.
Kekerasan yang diperlihatkan di film Joker ini dinilai dapat berpengaruh dalam kehidupan. Agen-agen FBI di AS pun telah memperingatkan, ada semacam kekhawatiran film tersebut mengarahkan orang untuk berbuat kejahatan.
Sebelumnya, pihak Warner Bros yang menaungi film Joker juga mendapat kritik dari keluarga korban penembakan massal di bioskop Aurora, Colorado pada 2012, dimana pecinta film saat itu tengah menyaksikan pemutaran film 'The Dark Knight Rises'. Akibatnya, 12 orang tewas dan 70 orang luka-luka.
Atas kritikan tersebut, Todd angkat bicara. Awalnya, dia terkejut dengan kritikan yang dialamatkan kepadanya itu. (Baca juga: Review Film Joker ).
“Itu hal yang mengejutkan bagi saya. Saya pikir, bukankah itu hal yang baik, untuk menempatkan implikasi dunia nyata pada kekerasan? Bukankah hal yang baik untuk menghilangkan unsur kartun tentang kekerasan yang telah menjadi kebal terhadap kita? Saya sedikit terkejut ketika berbelok ke arah itu, bahwa itu tidak bertanggung jawab. Karena, bagi saya, sangat bertanggung jawab untuk membuatnya terasa nyata dan membuatnya memiliki bobot dan implikasi,” jelas Todd saat pemutaran film Joker di Festival Film New York, Rabu (2/10/2019) waktu setempat.
Todd juga senang, setelah semua orang pembicaraan tentang 'Joker', film ini akhirnya tayang di bioskop minggu ini. “Ada banyak yang dikatakan tentang film ini - banyak yang saya katakan juga. Saya sudah belajar. Saya sangat senang Anda ada di sini dan akhirnya kami dapat membiarkan film berbicara sendiri,” ujarnya.
(tdy)