Drummer Rush Tutup Usia, Dave Grohl Kehilangan Sosok Idola
A
A
A
SPRINGFIELD - Frontman Foo Fighter, Dave Grohl turut menyampaikan penghormatannya kepada penabuh drum band Rush, Neil Peart, yang mengembuskan napas terakhir pada 7 Januari lalu di Santa Monica, California, Amerika Serikat. Neil Peart meninggal di usia 67 tahun, setelah tiga tahun berjuang dengan kanker otak glioblastoma.
Dalam sebuah pernyataan, Grohl mengungkapkan bahwa dunia kehilangan raksasa sejati dalam sejarah rock & roll. "Menginspirasi bagi jutaan orang dengan suara yang tak diragukan lagi yang melahirkan generasi musisi (seperti saya) untuk mengambil dua stik dan mengejar mimpi. Seorang pria yang baik, bijaksana, cerdas yang menguasai radio dan turntable kami tidak hanya dengan drumnya, tetapi juga kata-katanya yang indah," tutur Dave seperti dikutip Consequence of Sound.
Mantan drummer Nirvana itu pun mengatakan bahwa dirinya masih sangat ingat saat kali pertama mendengarkan album Rush, 2112 ketika masih muda. "Itu adalah kali pertama saya benar-benar mendengarkan seorang drummer. Dan sejak hari itu, musik tidak pernah sama. Kekuatannya, ketepatan, dan komposisi tidak ada bandingannya. Dia dipanggil 'Profesor' karena suatu alasan: Kita semua belajar darinya," tuturnya.
"Terima kasih, Neil, karena membuat hidup kami menjadi tempat yang lebih baik dengan musik Anda. Anda akan selamanya diingat dan sangat dirindukan kami semua. Dan belasungkawa tulus saya kepada keluarga Rush. Tuhan memberkati Neil Peart," pungkas Grohl.
Jauh sebelumnya, Grohl sempat mengatakan kepada Rolling Stone bahwa Peart menginspirasinya untuk menjadi seorang penabuh drum. Musisi kelahiran 14 Januari 1969 itu mengakui jika album 2112, yang dirilis 1 April 1976, mengubah arah hidupnya. "Saya mendengar drum. Itu membuat saya ingin menjadi seorang drummer," kata Grohl.
Grohl juga bercerita bagaimana ketika dia bertemu untuk kali pertama dengan Peart dalam gladi resik seremonial Rock and Roll Hall of Fame pada 2013. Peart, kata Grohl, menawari dan membuatkannya secangkir kopi. "Pada malam itu, saya pergi makan malam dan minum beberapa gelas anggur, dan saya mulai menangis karena pahlawanku membuatkanku kopi. Sungguh tidak bisa dipercaya, kawan. Jadi seperti itulah seluruh pengalaman ini," tuturnya.
Sebagaimana dilansir Blabber Mouth, Jumat (10/1) waktu setempat, Peart meninggal dunia di usia 67 tahun pada 7 Januari di Santa Monica. Kematian Peart kali pertama dikabarkan oleh juru bicara keluarga, Elliot Mintz. Dan kabar tutup usianya musisi kelahiran 12 September 1952 itu dikonfirmasi Meg Symsyk juru bicara trio rock progresif Kanada, Rush.
Dalam sebuah pernyataan, Grohl mengungkapkan bahwa dunia kehilangan raksasa sejati dalam sejarah rock & roll. "Menginspirasi bagi jutaan orang dengan suara yang tak diragukan lagi yang melahirkan generasi musisi (seperti saya) untuk mengambil dua stik dan mengejar mimpi. Seorang pria yang baik, bijaksana, cerdas yang menguasai radio dan turntable kami tidak hanya dengan drumnya, tetapi juga kata-katanya yang indah," tutur Dave seperti dikutip Consequence of Sound.
Mantan drummer Nirvana itu pun mengatakan bahwa dirinya masih sangat ingat saat kali pertama mendengarkan album Rush, 2112 ketika masih muda. "Itu adalah kali pertama saya benar-benar mendengarkan seorang drummer. Dan sejak hari itu, musik tidak pernah sama. Kekuatannya, ketepatan, dan komposisi tidak ada bandingannya. Dia dipanggil 'Profesor' karena suatu alasan: Kita semua belajar darinya," tuturnya.
"Terima kasih, Neil, karena membuat hidup kami menjadi tempat yang lebih baik dengan musik Anda. Anda akan selamanya diingat dan sangat dirindukan kami semua. Dan belasungkawa tulus saya kepada keluarga Rush. Tuhan memberkati Neil Peart," pungkas Grohl.
Jauh sebelumnya, Grohl sempat mengatakan kepada Rolling Stone bahwa Peart menginspirasinya untuk menjadi seorang penabuh drum. Musisi kelahiran 14 Januari 1969 itu mengakui jika album 2112, yang dirilis 1 April 1976, mengubah arah hidupnya. "Saya mendengar drum. Itu membuat saya ingin menjadi seorang drummer," kata Grohl.
Grohl juga bercerita bagaimana ketika dia bertemu untuk kali pertama dengan Peart dalam gladi resik seremonial Rock and Roll Hall of Fame pada 2013. Peart, kata Grohl, menawari dan membuatkannya secangkir kopi. "Pada malam itu, saya pergi makan malam dan minum beberapa gelas anggur, dan saya mulai menangis karena pahlawanku membuatkanku kopi. Sungguh tidak bisa dipercaya, kawan. Jadi seperti itulah seluruh pengalaman ini," tuturnya.
Sebagaimana dilansir Blabber Mouth, Jumat (10/1) waktu setempat, Peart meninggal dunia di usia 67 tahun pada 7 Januari di Santa Monica. Kematian Peart kali pertama dikabarkan oleh juru bicara keluarga, Elliot Mintz. Dan kabar tutup usianya musisi kelahiran 12 September 1952 itu dikonfirmasi Meg Symsyk juru bicara trio rock progresif Kanada, Rush.
(nug)