Album Baru Pearl Jam, Gigaton, Bakal Diluncurkan pada 27 Maret
A
A
A
Sudah hampir 7 tahun sejak Lightning Bolt diluncurkan, Pearl Jam seolah absen membuat album baru lagi. Namun, tahun ini, band pengusung grunge itu akan merilis album terbaru mereka, Gigaton. Album ke-11 band asal Seattle itu rencananya akan dilempar pada 27 Maret mendatang.
Peluncuran album itu diumumkan di situs Pearl Jam. Gitaris band itu, Mike McCready, mengatakan, album itu adalah buah dari perjalanan panjang yang mereka jalani.
“Membuat album ini adalah perjalanan panjang. Album ini secara emosional gelap dan membingungkan sekali waktu, tapi juga menyenangkan dan peta jalan yang eksperimental ke pelepasan musik. Berkolaborasi dengan rekan satu band saya di Gigaton memberikan saya cinta, kesadaran dan pengetahuan yang lebih besar atas kebutuhan bagi hubungan manusia di masa-masa ini,” papar Mike yang dikutip Ultimate Classic Guitar.
Sebelum Gigaton diluncurkan, Pearl Jam akan merilis single anyar mereka, Dance of the Clairvoyant. Single ini akan diluncurkan dalam beberapa pekan ke depan. Sementara, album Gigaton dalam bentuk CD dan vinyl sudah bisa di-pre-order di situs mereka.
Selain album baru, Pearl Jam juga mengumumkan tur Amerika Utara untuk mendukung album tersebut. Tur itu akan dimulai di Toronto pada 18 Maret dan selesai pada 19 April di Oakland. Total, Pearl Jam akan menggelar 16 tanggal tur.
Gigaton adalah album pertama Pearl Jam yang dirilis setelah Lighting Bolt yang diluncurkan pada Oktober 2013. Ini menandai jarak terpanjang perilisan album terpanjang Pearl Jam. Pada Januari 2019, basis band itu, Jeff Ament mengungkapkan band itu mengalami masalah memfokuskan energi mereka ke studio. Single Can’t Deny Me yang dirilis pada 2018 adalah satu-satunya musik baru yang diluncurkan Pearl Jam sejak Lightning Bolt.
“Kami masuk, mungkin, empat atau lima kali dalam beberapa tahun terakhir, jadi kami punya banyak bahan yang belum terselesaikan. Kami seperti ada di kebingungan. Saya yakin semua orang punya banyak riff dan saya yakin (Eddie Vedder) punya banyak jurnal lirik. Itu akan membawa kami ke ruangan bersama selama enam pekan dan mengeluarkan sesuatu yang baru,” kata Jeff kepada Rolling Stone kala itu.
“Kami akan membuat album baru dan kami sedang menggarapnya. Kami akan tetap menyepi sampai semuanya selesai,” sahut gitaris Stone Gossard.
Petunjuk bahwa Pearl Jam berencana mengumumkan album baru dimulai pekan lalu. Semuanya berawal dengan sejumlah foto di media sosial—salah satunya dengan nama band ditulis seperti electrocardiogram dan yang lebih ambigu adalah foto seperti jejak kaki binatang atau tetesan air hujan. Pada akhir pekan, situs mereka meng-update peta interaktif yang memperlihatkan lokasi papan reklame besar yang menampilkan logo EKG dan foto puncak es kutub yang, ketika dilihat melalui filter Instagram, meleleh.
Peluncuran album itu diumumkan di situs Pearl Jam. Gitaris band itu, Mike McCready, mengatakan, album itu adalah buah dari perjalanan panjang yang mereka jalani.
“Membuat album ini adalah perjalanan panjang. Album ini secara emosional gelap dan membingungkan sekali waktu, tapi juga menyenangkan dan peta jalan yang eksperimental ke pelepasan musik. Berkolaborasi dengan rekan satu band saya di Gigaton memberikan saya cinta, kesadaran dan pengetahuan yang lebih besar atas kebutuhan bagi hubungan manusia di masa-masa ini,” papar Mike yang dikutip Ultimate Classic Guitar.
Sebelum Gigaton diluncurkan, Pearl Jam akan merilis single anyar mereka, Dance of the Clairvoyant. Single ini akan diluncurkan dalam beberapa pekan ke depan. Sementara, album Gigaton dalam bentuk CD dan vinyl sudah bisa di-pre-order di situs mereka.
Selain album baru, Pearl Jam juga mengumumkan tur Amerika Utara untuk mendukung album tersebut. Tur itu akan dimulai di Toronto pada 18 Maret dan selesai pada 19 April di Oakland. Total, Pearl Jam akan menggelar 16 tanggal tur.
Gigaton adalah album pertama Pearl Jam yang dirilis setelah Lighting Bolt yang diluncurkan pada Oktober 2013. Ini menandai jarak terpanjang perilisan album terpanjang Pearl Jam. Pada Januari 2019, basis band itu, Jeff Ament mengungkapkan band itu mengalami masalah memfokuskan energi mereka ke studio. Single Can’t Deny Me yang dirilis pada 2018 adalah satu-satunya musik baru yang diluncurkan Pearl Jam sejak Lightning Bolt.
“Kami masuk, mungkin, empat atau lima kali dalam beberapa tahun terakhir, jadi kami punya banyak bahan yang belum terselesaikan. Kami seperti ada di kebingungan. Saya yakin semua orang punya banyak riff dan saya yakin (Eddie Vedder) punya banyak jurnal lirik. Itu akan membawa kami ke ruangan bersama selama enam pekan dan mengeluarkan sesuatu yang baru,” kata Jeff kepada Rolling Stone kala itu.
“Kami akan membuat album baru dan kami sedang menggarapnya. Kami akan tetap menyepi sampai semuanya selesai,” sahut gitaris Stone Gossard.
Petunjuk bahwa Pearl Jam berencana mengumumkan album baru dimulai pekan lalu. Semuanya berawal dengan sejumlah foto di media sosial—salah satunya dengan nama band ditulis seperti electrocardiogram dan yang lebih ambigu adalah foto seperti jejak kaki binatang atau tetesan air hujan. Pada akhir pekan, situs mereka meng-update peta interaktif yang memperlihatkan lokasi papan reklame besar yang menampilkan logo EKG dan foto puncak es kutub yang, ketika dilihat melalui filter Instagram, meleleh.
(alv)