Tak Terpengaruh Wabah Corona, Turis China di Sulut Tetap Terlihat Nyaman
A
A
A
MANADO - Tak seperti di beberapa daerah dan negara lain yang melakukan penolakan, derasnya informasi seputar dampak virus corona dari Wuhan, China, tidak membuat wisatawan asal Negeri Tirai Bambu di Sulawesi Utara (Sulut) merasa tak nyaman.
Bahkan Sulut yang menjadi salah satu destinasi favorit turis asal China di Indonesia tampak masih dalam keadaan kondusif. Seolah tak ada kecemasan terhadap serangan virus corona yang menyebar di Wuhan tersebut. (Baca Juga: Kedatangan Turis Tiongkok ke Sulut Masih Mendominasi)
Hal itu terlihat di beberepa lokasi wisata yang tetap dipadati turis asal China. Seperti pada obyek wisata Patung Yesus di Kawasan Citraland Kota Manado, atau di Bukit Tinoor Kota Tomohon dan Danau Linow.
“Wisatawan masih terlihat enjoy di beberapa lokasi wisata di Sulut,” kata Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulut Roy Berty Koleangan, kemarin.
Meski demikian, kata Roy, pihaknya tetap memantau pihak-pihak terkait, termasuk pada para guide.
“Kami sangat berterima kasih karena pemerintah Sulut sangat cepat mengantisipasi keadaan ini dengan melakukan tindakan pencegahan yang sangat ketat. Saya tetap pantau informasi lewat grup Whatsapp ke teman-teman guide. Saya menyarankan mereka untuk menggunakan masker saat guiding,” ujar Roy.
Seperti diketahui, kedatangan wisawatan asal China ke Sulut setiap tahun terus meningkat. Bahkan Imigrasi TPI I Manado mencatat, sepanjang 2019 sebanyak 116.144 turis China masuk ke Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi atau meningkat 8,5% dibandingkan tahun 2018.
Bahkan Sulut yang menjadi salah satu destinasi favorit turis asal China di Indonesia tampak masih dalam keadaan kondusif. Seolah tak ada kecemasan terhadap serangan virus corona yang menyebar di Wuhan tersebut. (Baca Juga: Kedatangan Turis Tiongkok ke Sulut Masih Mendominasi)
Hal itu terlihat di beberepa lokasi wisata yang tetap dipadati turis asal China. Seperti pada obyek wisata Patung Yesus di Kawasan Citraland Kota Manado, atau di Bukit Tinoor Kota Tomohon dan Danau Linow.
“Wisatawan masih terlihat enjoy di beberapa lokasi wisata di Sulut,” kata Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulut Roy Berty Koleangan, kemarin.
Meski demikian, kata Roy, pihaknya tetap memantau pihak-pihak terkait, termasuk pada para guide.
“Kami sangat berterima kasih karena pemerintah Sulut sangat cepat mengantisipasi keadaan ini dengan melakukan tindakan pencegahan yang sangat ketat. Saya tetap pantau informasi lewat grup Whatsapp ke teman-teman guide. Saya menyarankan mereka untuk menggunakan masker saat guiding,” ujar Roy.
Seperti diketahui, kedatangan wisawatan asal China ke Sulut setiap tahun terus meningkat. Bahkan Imigrasi TPI I Manado mencatat, sepanjang 2019 sebanyak 116.144 turis China masuk ke Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi atau meningkat 8,5% dibandingkan tahun 2018.
(tsa)