Memenangi Film Terbaik di Piala Oscar, Parasite Torehkan Sejarah

Selasa, 11 Februari 2020 - 06:33 WIB
Memenangi Film Terbaik di Piala Oscar, Parasite Torehkan Sejarah
Memenangi Film Terbaik di Piala Oscar, Parasite Torehkan Sejarah
A A A
LOS ANGELES - Parasite menorehkan prestasi besar dalam ajang Oscar tahun ini. Film asal Korea Selatan (Korsel) itu menjadi film non-bahasa Inggris pertama yang memenangi Best Picture atau Film Terbaik dalam 92 tahun sejarah Academy Awards. Parasite juga menyabet penghargaan bergengsi lainnya, yakni Sutradara Terbaik, Film Berbahasa Asing Terbaik, dan Skenario Asli Terbaik.

Dengan raihan empat penghargaan tertinggi Hollywood itu, Parasite membuktikan bahwa Korsel kini bisa menjadi alternatif baru bagi industri perfilman dunia. Sebelumnya, Negeri Ginseng itu juga terkenal berkat budaya K-POP-nya yang mendunia.

Film besutan sutradara Boon Joon-ho itu berhasil mengalahkan film lainnya seperti 1917, Joker, Little Women, Marriage Story, Fordv Ferrari, The Irishman, dan Jojo Rabbit.

Kemenangan Parasite merupakan momen penting bagi dunia film internasional, sebab dengan sikap Academy Awards yang lebih terbuka maka siapa saja dapat memenangi penghargaan tersebut. Kemenangan itu disambut meriah penonton yang memberikan tepuk tangan sambil berdiri.

“Saya siap minum malam ini (9/2),” kata Boon,yang disambut teriakan penonton sesaat setelah menerima Piala Oscar di The Dolby Theatre Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS).

Beberapa saat kemudian, Boon kembali dipanggil untuk menerima penghargaan Sutradara Terbaik. Tak mau jemawa, di atas panggung dia memuji nominator lainnya, terutama Martin Scorsese yang menyutradarai The Irishman.

Setelah Dolby Theatre dikosongkan, tim Parasite masih tetap berada di atas panggung untuk merayakan kesuksesan itu. Di balik panggung, Boon mengaku tidak percaya dapat meraih banyak penghargaan. “Ini benar-benar gila,” kata Boon kepada media.

Kemenangan Parasite yang mengulang kemenangan mengejutkan oleh Moonlight di atas La La Land tiga tahun yang lalu, hanya berselang setahun setelah banyak kritikus menilai Academy Awards kurangnya keragaman dan absennya pembuat film perempuan. Bahkan, sebelumnya tidak ada film Asia yang pernah memenangi Oscar.

Prestasi Parasite tidak hanya di Oscar. Jauh sebelum penganugerahan film paling bergengsi di dunia itu, Parasite juga meraih Palme d’Or dalam ajang Cannes Film Festival tahun lalu.

Prestasi Parasite juga tercatat dalam ajang Golden Globes 2020, Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture di SAG Award, hingga dua piala di BAFTA Award. (Baca: Raih Penghargaan di Inggris, Parasite Bakal Menjadi Kuda Hitam di Piala Oscar 2020)

Kemenangan ini juga bertentangan dengan Netflix yang menetapkan The Irishman dan Marriage Story sebagai Film Terbaik. Film Perang Dunia I 1917 menjadi pesaing terkuat dan terfavorit. Film itu jugame raih banyak gelar bergengsi, termasuk Producer Guild, Directors Guild, Gloden Globes, dan BAFTA. Namun, 1971 harus pulang dengan membawa tiga penghargaan berbasis teknis, yakni Cinematohraphy, VisualEffect, dan Sound Mixing.

Lewat Parasite, Sutradara Boon Joon-ho menunjukkan kejeniusannya mengemas jalan cerita yang sederhana. Film ini menggambarkan perjuangan keluarga miskin yang ingin hidup lebih baik dengan menumpang dan bekerja pada keluarga lain yang lebih kaya.

Dibilang sederhana, karena cerita seperti itu banyak terjadi di dunia nyata. Di film ini, sang sutradara berhasil membangun karakter dan suasana natural yang membuat penonton “geregetan”. Itulah kekuatan Parasite yang justru menjadi cara promosi ampuh karena menjadi perbincangan para pencinta film. Trik ini berujung pada komentar para kritikus yang kemudian menggugah penasaran para penonton.

Akhir Penantian Brad Pitt

Sesuai perkiraan para pengamat, seluruh kategori akting dimenangi nama-nama terkenal di layar lebar. Mereka adalah Brad Pitt, Renee Zellweger, Joaquin Phoenix, dan Laura Dern. Khusus untuk Brad Pitt, ini pertama kali bagi aktor flamboyan itu meraih peng hargaan Oscar setelah berjibaku selama bertahun-tahun berkarier di layar lebar dan beberapa kali mendapat nominasi.

“Mereka mengatakan, saya hanya diberi waktu 45 detik untuk berbicara atau 45 detik lebih banyak dibandingkan waktu yang diberikan Senat terhadap John Bolton pekan ini,” kata Brad Pitt merujuk pada sidang pemakzulan. “Sayakira mungkin Quentin akan menciptakan film tentang itu,” sambungnya.

Kebangkitan juga ditunjukkan oleh aktris setengah baya Renee Zellweger. Dia memenangi penghargaan kedua Academy Awards atas perannya sebagai Judy Garland dalam film Judy. Sementara Laura Dern menang atas performanya sebagai jaksa perceraian dalam film Marriage Story. Laura yang menerima penghargaan Oscar pertamanya mengucapkan terima kasih kepada orang tuanya.

Joaquin Phoenix, salah satu aktor paling disegani di Hollywood saat ini, dalam ajang kali ini meraih penghargaan Aktor Terbaik melalui film Joker. Dalam sambutan penerimaan penghargaan, dia berbicara tentang seksisme dan rasisme di industri film serta ekologi dan vegetarianisme. “Ketika kita saling menasihati, itulah momen terbaik kemanusiaan,” katanya. (Baca juga: Parasite Masuk Nominasi Film Internasional Terbaik Oscar 2020)

Untuk ke-87 kalinya, pada Oscar tahun ini tidak ada perempuan yang masuk nominasi Sutradara Terbaik. Padahal, aktris Natalie Portman sebelumnya yakin akan ada perwakilan perempuan yang berjaya. Bahkan, aktris berusia 38 tahun itu sengaja menuliskan nama-nama pembuat film perempuan seperti Lulu Wang (The Farewell), Greta Gerwig Little Women), dan Mati Diop(Atlantics).

Film satire Nazi Jojo Rabbit membawa sutradaranya, Taika Waititi, menjadi pembuat film dari kalangan suku asli pertama yang meraih Oscar. “Saya mempersembahkan penghargaan ini kepada seluruh anak-anak suku asli di seluruh dunia yang ingin menciptakan karya seni, menari, atau menulis cerita. Kami adalah pendongeng asli,” kata Waititi.

Penulis lagu Joker Hildur Gudnadottir menjadi perempuan ketiga yang pernah memenangi Music Original Score. “Kepada gadis, perempuan, ibu, dan anak perempuan yang mendengarkan pembukaan musik, mohon untuk tidak berdiam,” kata Gudnadottir. “Kita semua perlu mendengar suara kalian,” tambahnya.

Penghargaan diberikan kepada seluruh nominator Best Picture, kecuali The Irishman. Film balapan Ford v Ferrari memenangi Best Film Editing dan Sound Editing. Little Women, mengantongi Oscar untuk Costume Design. Adapun One Upon a Time...in Hollywood meme nangi Production Design. (Muh Shamil)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5102 seconds (0.1#10.140)