Ini Dua Tantangan Terbesar dalam Mengelola Sampah di Indonesia

Selasa, 10 Maret 2020 - 01:29 WIB
Ini Dua Tantangan Terbesar dalam Mengelola Sampah di Indonesia
Ini Dua Tantangan Terbesar dalam Mengelola Sampah di Indonesia
A A A
JAKARTA - Mengelola sampah bukanlah perkara mudah, termasuk di antaranya sampah rumah tangga. Dibutuhkan kesadaran dan kerjasama antar pihak untuk mengelola sampah agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan maupun lingkungan.

Dijelaskan Managing Director PT Wasteforchange Alam Indonesia, Mohamad Bijaksana Junerosano bahwa setidaknya ada dua tantangan yang ditemuinya dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Salah satunya adalah peraturan yang tidak diimplementasikan dengan baik.

"Tantangan besar ada dua. Satu penegakan hukum. Selama pemerintah belum memegang kekuatan untuk menegakkan hukum, maka ada tantangan," tandas Junerosano saat jumpa pers di Plaza Kuningan, Jakarta, Senin (9/3).

Tantangan lainnya adalah ongkos atau biaya buang sampah yang terlalu kecil. Dikatakan Junerosano bahwa membuang sampah untuk ke TPA (tempat pembuangan akhir) membutuhkan waktu dan uang. Namun, bayaran yang sedikit membuat banyak titik ilegal dijadikan tempat buang sampah oleh pihak tidak bertanggung jawab.

"Dua, biaya buang sampah murah dibandingkan resposibilitinya. Itu buat banyak titik ilegal. Contoh kali Cisadane menyumbang sampah sampai ke laut. Di dekat sungai, orang-orang cari yang ada daging dan ada harganya, dan enggak ada harganya dibuang ke sungai. Karena murah jadi pakai titik-titik yang kosong, sungai, lapangan," tutur Junerosano.

Kondisi ini pun diperparah dengan sampah yang dihasilkan Indonesia setiap harinya sebesar 175.000 ton sampah atau 64 juta ton per tahun. Sementara itu, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tahun 2015, sebesar 69% sampah masuk ke TPA/TPST, 23,5% dikelola secara ilegal dengan dibakar, ditimbun, atau dibuang sembarangan, dan hanya 7,5% sampah yang didaur ulang atau dikompos.

"Indonesia itu menghasilkan 175.000 ton sampah per hari. Jadi kita tidur, besoknya udah ada sampah 175.000 ton," pungkasnya.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4575 seconds (0.1#10.140)
pixels