Debut Main Film, Putri Dwi Sasono Rela Pelajari Bahasa Isyarat
A
A
A
JAKARTA - Film Buku Harianku menjadi film keluarga yang tidak akan pernah dilupakan oleh keluarga Dwi Sasono. Bukan hanya sebagai film pertama yang melibatkan anggota keluarga Sasono, termasuk sang istri Widi Mulia, film ini juga menjadi debut bagi putri mereka, Widuri Putri Sasono.
(Baca juga: Tayang 12 Maret 2020, Pembuatan Buku Harianku Berawal dari Kecelakaan )
Dalam film produksi Bro's Studio dan Blue Sheep Entertainment ini, Widuri memerankan seorang anak penderita tunawicara bernama Rintik. Demi mendapatkan peran yang maksimal, Widuri pun rela mempelajari bahasa isyarat selama 2 bulan dengan pengajar khusus. Bagi Widuri, mendalami bahasa isyarat tentu bukan perkara mudah.
Uniknya, ketika kali pertama ditawari membintangi film ini, Widuri justru tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan tunawicara. Namun, berkat pengetahuan yang diberikan Dwi dan Widi, akhirnya Widuri tertarik memerankan Rintik. "Jujur, aku awalnya enggak tahu artinya anak tunawicara dari sosok Rintik yang aku perankan," tandas Widuri saat jumpa pers dan screening film Buku Harianku di kawasan Plaza Indonesia, Jakarta, Senin (9/3).
"Tapi dibantu Ayah dan Ibu serta ada akting coach, bahkan aku sampai belajar berbulan-bulan untuk ini. Tapi enggak mudah apalagi kalau adegan menangis di depan kamera, tapi dikasih tipsnya sama Ibu untuk mikirin hal-hal yang sedih pernah dialami," lanjut bocah kelahiran 2010 ini.
(Baca juga: Film Buku Harianku Angkat Kisah Drama Petualangan Anak )
Adapun film drama keluarga yang disutradarai Angling Sagaran ini merupakan impian lama Widi Mulia atau Widi B3. Dia bersama suami sudah lama bermimpi untuk terlibat dalam film bergenre drama keluarga.
Dengan latar belakang sebagai penyanyi dan ikut membintangi Buku Harianku, tentunya Widi sangat bahagia lantaran film ini juga menghadirkan sejumlah lagu anak-anak di dalamnya. "Saya sebenarnya sangat menantikan film drama keluarga yang bisa ditonton semua umur. Apalagi filmnya ada musiknya dan ini film Buku Harianku semuanya ada yang saya inginkan di sini," tukasnya.
(Baca juga: Tayang 12 Maret 2020, Pembuatan Buku Harianku Berawal dari Kecelakaan )
Dalam film produksi Bro's Studio dan Blue Sheep Entertainment ini, Widuri memerankan seorang anak penderita tunawicara bernama Rintik. Demi mendapatkan peran yang maksimal, Widuri pun rela mempelajari bahasa isyarat selama 2 bulan dengan pengajar khusus. Bagi Widuri, mendalami bahasa isyarat tentu bukan perkara mudah.
Uniknya, ketika kali pertama ditawari membintangi film ini, Widuri justru tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan tunawicara. Namun, berkat pengetahuan yang diberikan Dwi dan Widi, akhirnya Widuri tertarik memerankan Rintik. "Jujur, aku awalnya enggak tahu artinya anak tunawicara dari sosok Rintik yang aku perankan," tandas Widuri saat jumpa pers dan screening film Buku Harianku di kawasan Plaza Indonesia, Jakarta, Senin (9/3).
"Tapi dibantu Ayah dan Ibu serta ada akting coach, bahkan aku sampai belajar berbulan-bulan untuk ini. Tapi enggak mudah apalagi kalau adegan menangis di depan kamera, tapi dikasih tipsnya sama Ibu untuk mikirin hal-hal yang sedih pernah dialami," lanjut bocah kelahiran 2010 ini.
(Baca juga: Film Buku Harianku Angkat Kisah Drama Petualangan Anak )
Adapun film drama keluarga yang disutradarai Angling Sagaran ini merupakan impian lama Widi Mulia atau Widi B3. Dia bersama suami sudah lama bermimpi untuk terlibat dalam film bergenre drama keluarga.
Dengan latar belakang sebagai penyanyi dan ikut membintangi Buku Harianku, tentunya Widi sangat bahagia lantaran film ini juga menghadirkan sejumlah lagu anak-anak di dalamnya. "Saya sebenarnya sangat menantikan film drama keluarga yang bisa ditonton semua umur. Apalagi filmnya ada musiknya dan ini film Buku Harianku semuanya ada yang saya inginkan di sini," tukasnya.
(nug)