Jangan Berhenti Menyayangi Aku Tumbuhkan Kecintaan pada Tanah Air

Kamis, 12 Maret 2020 - 22:05 WIB
Jangan Berhenti Menyayangi Aku Tumbuhkan Kecintaan pada Tanah Air
Jangan Berhenti Menyayangi Aku Tumbuhkan Kecintaan pada Tanah Air
A A A
TANGERANG SELATAN - Rumah produksi Sinta Perkasa Film (SPF) akan segera mengawali proses produksi film perdananya berjudul Jangan Berhenti Menyayangi Aku: Janji untuk Negeri. Dalam menggarap film drama keluarga tersebut, SPF tidak sendiri, pasalnya mereka menggandeng Haidar Alwi Care (HAC) dan Dedi Setiadi sebagai sutradara.

JBMA mencoba menghadirkan sepenggal cerita yang bisa menjadi inspirasi, motivasi, serta menumbuhkan kecintaan terhadap negeri. Film yang terinspirasi dari secuil kisah perjalanan hidup seorang tokoh ini berbagi cerita tentang kecintaan dan rasa sayang yang dijadikan landasan untuk menebarkan nilai-nilai moral, etika dan kemanusiaan.

Tokoh Haidar kecil dalam film ini dijadikan representasi dan contoh sederhana bagaimana anak-anak tumbuh dalam keluarga yang menghargai nilai-nilai moral, norma hidup, etika dan menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan. Di sini disajikan drama kehidupan anak-anak kampung yang menghadirkan nilai-nilai persahabatan, gotong royong, menghargai perbedaan, mudah memaafkan, menyayangi sesama tanpa memandang suku, agama maupun golongan.

"Mari kita bersama-sama, film ini kita jadikan sebagai amal jariyah kita ke depan, bahwa kita pernah membuat orang Indonesia sadar, bahwa Indonesia butuh persatuan, tidak butuh perkelahian, tidak butuh perbedaan, tapi butuh persamaan, butuh kesatuan. Dan itu dimulai dari kita di sini. Dimulai dari bangkitnya film Indonesia di sini," ujar Eksekutif Produser JBMA, Haidar Alwi saat syukuran dan konferensi pers produksi Jangan Berhenti Menyayangi Aku di daerah Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (12/3).

JBMA-03

"Saya berjanji akan serta merta kita kerjasama dengan luar, dengan Hollywood atau Bollywood, dan itu sudah kita intip, kita dirikan universitas yang baik di sini, ilmunya kita ambil, budayanya kita buang, jadi budayanya tetap memakai budaya Indonesia," lanjutnya.

Proses produksi film JBMA rencananya akan dimulai 15 Maret 2020, dan diharapkan bisa dituntaskan hingga akhir, sehingga film yang sangat menginspirasi ini bisa dinikmati penonton, terutama keluarga di Indonesia. "Seperti judulnya sendiri JBMA, judul yang sangat ideal, ini harapan semua umat manusia. Kita jangan berhenti menyayangi sesama. Dalam film ini, kita memandang sesuatu kejadian secara berbeda," ungkap Dedi Setiadi.

Dedi juga mengutarakan bahwa film ini nilainya bukan mainstream, dan pihaknya membawa sesuatu yang berbeda. "Ini film lebih ke idealis, tidak menggunakan formula yang komersial. Saya tidak mau mengambil sisi politiknya, saya mengambil sisi kemanusiaannya," tukas sutradara yang sukses membesut sinetron Keluarga Cemara menjadi tontonan menarik buat keluarga.

Demi memperoleh hasil yang maksimal, film JBMA pun melibatkan sejumlah bintang kenamaan Tanah Air, di antaranya Nikita Willy, M Rifky Alhabsy, Stefhanie Zamora, Senk Lotta, Yatie Surachman, Bedu, Oka Sugawa, dan banyak lainnya.

Sementara itu, Haidar Alwi dan SPF sudah memiliki niat untuk berbagi dengan anak yatim piatu dan kaum dhuafa melalui film JBMA ini. "Yayasan Haidar Alwi Care akan menyalurkan separuh keuntungan dari hasil penjualan tiket atau 50 persen keuntungan yang didapat akan diberikan sebagai santunan kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa," ucap Haidar Alwi.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5071 seconds (0.1#10.140)