Belum Tentu Dibutuhkan Tubuh, Jangan Sembarangan Konsumsi Suplemen
A
A
A
JAKARTA - Suplemen merupakan produk kesehatan yang memiliki kandungan satu atau lebih zat yang berbentuk nutrisi atau obat. Nutrisi dalam suplemen makanan umumnya meliputi vitamin, mineral serta asam amino. Suplemen makanan merupakan produk kesehatan atau makanan kesehatan yang memiliki kandungan satu atau lebih zat yang berbentuk nutrisi atau obat.
Berbagai suplemen menawarkan keunggulan masing-masing, tapi jangan salah. Tubuh kita apakah benar membutuhkan asupan vitamin setiap harinya? Bahkan, Donald Boyd MD, ahli gizi dan asisten profesor di Yale School of Medicine, mengatakan, pada dosis tinggi, suplemen bisa membahayakan. "Suplemen tidak memiliki regulasi seperti obat. Dengan begitu kita tidak tahu apa sebetulnya kandungannya," kata Boyd.
Maka itu bagi yang sedang mengonsumsi obat, pastikan dokter mengetahui suplemen yang juga Anda konsumsi. Beberapa suplemen seperti vitamin K misalnya, bisa memengaruhi cara obat bekerja. Saat operasi, tubuh bisa mengalami perdarahan lebih banyak, dan anastesi bisa saja tidak bekerja optimal. Beberapa suplemen bahkan memberikan peringatan. Seperti beta-carotene dan vitamin A, jika dosis tinggi malah bisa meningkatkan risiko terkena kanker paru bagi perokok.
Lain lagi dengan ibu hamil, konsumsi vitamin A pada bentuk retinol selama masa kehamilan, maka bisa menyebabkan bayi lahir dengan kelainan bawaan. Adapun overdosis vitamin C dan E bisa memicu pertumbuhan tumor. Konsumsi kedua vitamin ini juga bisa mengganggu pengobatan pada pasien kanker. Hati-hati pula bagi yang mengonsumsi vitamin B12, suplemen terbaru diketahui mengandung dosis tinggi. Anda bisa terkena efek samping seperti cemas, pusing, sakit kepala jika mengonsumsinya berlebihan.
Kelebihan vitamin D bisa mengakibatkan hypercalcemia sehingga akhirnya berujung pada batu ginjal. Namun, di sisi lain perpaduan antara kalsium dan vitamin D justru bisa menurunkan risiko kerapuhan tulang. Tapi produk seperti ginkgo biloba yang diklaim dapat meningkatkan kesehatan otak, masih minim buktinya. Boyd juga menekankan, jika ada suplemen yang mengklaim bisa menyembuhkan demensia atau Alzheimer, sebaiknya tidak dipercaya.
Beberapa suplemen yang disarankan seperti omega 3, minyak ikan sudah terbukti meningkatkan kesehatan jantung, melancarkan peredaran darah, dan mengurangi risiko inflamasi. Perlu diingat, suplemen bukanlah pengganti makanan sepenuhnya. Anda tetap perlu mengonsumsi berbagai macam makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Artinya, suplemen hanyalah untuk melengkapi atau menambah asupan makan Anda.
Sebelum mengonsumsi suplemen, ketahui dahulu manfaat kesehatannya bagi tubuh dan pastikan bahwa Anda memang membutuhkannya. Ketahui pula risiko yang mungkin ditimbulkan, aturan pemakaian, serta berapa lama Anda harus menggunakannya. (Sri Noviarni)
Berbagai suplemen menawarkan keunggulan masing-masing, tapi jangan salah. Tubuh kita apakah benar membutuhkan asupan vitamin setiap harinya? Bahkan, Donald Boyd MD, ahli gizi dan asisten profesor di Yale School of Medicine, mengatakan, pada dosis tinggi, suplemen bisa membahayakan. "Suplemen tidak memiliki regulasi seperti obat. Dengan begitu kita tidak tahu apa sebetulnya kandungannya," kata Boyd.
Maka itu bagi yang sedang mengonsumsi obat, pastikan dokter mengetahui suplemen yang juga Anda konsumsi. Beberapa suplemen seperti vitamin K misalnya, bisa memengaruhi cara obat bekerja. Saat operasi, tubuh bisa mengalami perdarahan lebih banyak, dan anastesi bisa saja tidak bekerja optimal. Beberapa suplemen bahkan memberikan peringatan. Seperti beta-carotene dan vitamin A, jika dosis tinggi malah bisa meningkatkan risiko terkena kanker paru bagi perokok.
Lain lagi dengan ibu hamil, konsumsi vitamin A pada bentuk retinol selama masa kehamilan, maka bisa menyebabkan bayi lahir dengan kelainan bawaan. Adapun overdosis vitamin C dan E bisa memicu pertumbuhan tumor. Konsumsi kedua vitamin ini juga bisa mengganggu pengobatan pada pasien kanker. Hati-hati pula bagi yang mengonsumsi vitamin B12, suplemen terbaru diketahui mengandung dosis tinggi. Anda bisa terkena efek samping seperti cemas, pusing, sakit kepala jika mengonsumsinya berlebihan.
Kelebihan vitamin D bisa mengakibatkan hypercalcemia sehingga akhirnya berujung pada batu ginjal. Namun, di sisi lain perpaduan antara kalsium dan vitamin D justru bisa menurunkan risiko kerapuhan tulang. Tapi produk seperti ginkgo biloba yang diklaim dapat meningkatkan kesehatan otak, masih minim buktinya. Boyd juga menekankan, jika ada suplemen yang mengklaim bisa menyembuhkan demensia atau Alzheimer, sebaiknya tidak dipercaya.
Beberapa suplemen yang disarankan seperti omega 3, minyak ikan sudah terbukti meningkatkan kesehatan jantung, melancarkan peredaran darah, dan mengurangi risiko inflamasi. Perlu diingat, suplemen bukanlah pengganti makanan sepenuhnya. Anda tetap perlu mengonsumsi berbagai macam makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Artinya, suplemen hanyalah untuk melengkapi atau menambah asupan makan Anda.
Sebelum mengonsumsi suplemen, ketahui dahulu manfaat kesehatannya bagi tubuh dan pastikan bahwa Anda memang membutuhkannya. Ketahui pula risiko yang mungkin ditimbulkan, aturan pemakaian, serta berapa lama Anda harus menggunakannya. (Sri Noviarni)
(ysw)