Rilis Karya Perdana, Gio Damo Sentil Pasangan Kekasih yang Tak Bahagia
A
A
A
JAKARTA - Solois jebolan Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 2018, Gio Damo, menunjukkan eksistensinya lewat karya perdana berupa lagu bertajuk "Sorry Sorry". Lewat lagu tersebut, Gio ingin memberikan pesan kepada semua pasangan untuk menjalani hubungan cinta yang sehat tanpa ada paksaan sehingga membuat mereka menjalani hubungan dengan bahagia.
Ketika mendengarkan lagu ini, tiap liriknya seperti menjadi sebuah refleksi hidup semua individu. Terutama yang sedang menjalin hubungan cinta, lewat sebuah pertanyaan reflektif, "pernahkah memiliki kekasih yang terlalu mengatur hidup Anda?" Tentu rasanya tak nyaman dan sangat mengganggu, bukan?
Cinta artinya merasa bahagia. Begitu yang ingin disampaikan oleh Gio lewat single pertama dalam karier bernyanyinya tersebut.
Single "Sorry-Sorry" memiliki lirik yang menyentil sepasang kekasih yang tak bahagia. Salah satu pihak merasa tersiksa dengan kebiasaan kekasihnya yang kerap mengatur dia sehingga menginginkan perpisahan.
Bagi Gio, cinta semestinya memberikan rasa nyaman serta perasaan bahagia, bukan dikekang dan tidak dipercaya. Dia pun yakin bahwa tanpa kekasihnya itu bisa hidup bahagia.
"Dalam single ini, aku ingin menyoroti sepasang kekasih yang menjalani kehidupan tak bahagia atau terkekang. Padahal kan seharusnya mereka saling mencintai, memberi, dan melindungi. Bukan malah sebaliknya, saling menyakiti, mengatur, atau mengekang. Semoga pesan dalam lirik ini sampai ke pendengar," ujar Gio melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOmedia, Senin (30/3).
Gio merupakan penyanyi yang memulai karier dari ajang KDI besutan MNCTV pada 2018. Disusul dengan membentuk grup bernama Elmo Genk yang memiliki anggota tiga orang, termasuk Gio.
Kini, Gio mantap meniti karier solonya dengan meluncurkan single perdana pada 31 Maret besok. Lagu "Sorry Sorry" ditulis oleh June Ibrahim dan diproduseri Agung Dwi Prakasa Simanjuntak, Tias Reksonegoro sebagai vocal director, dan artwork yang dikerjakan oleh Arieza Muzaki.
Genre musiknya adalah popdut, yaitu perpaduan antara musik pop dengan nuansa dangdut. Single ini dinaungi rumah produksi BCH Records.
“Musiknya dibuat agak lebih pop tanpa mengurangi nuansa dangdut. Lagu ini juga terinspirasi dari masalah ke-bucin-an (budak cinta, red) anak muda zaman sekarang,” timpal June Ibrahim.
Ketika mendengarkan lagu ini, tiap liriknya seperti menjadi sebuah refleksi hidup semua individu. Terutama yang sedang menjalin hubungan cinta, lewat sebuah pertanyaan reflektif, "pernahkah memiliki kekasih yang terlalu mengatur hidup Anda?" Tentu rasanya tak nyaman dan sangat mengganggu, bukan?
Cinta artinya merasa bahagia. Begitu yang ingin disampaikan oleh Gio lewat single pertama dalam karier bernyanyinya tersebut.
Single "Sorry-Sorry" memiliki lirik yang menyentil sepasang kekasih yang tak bahagia. Salah satu pihak merasa tersiksa dengan kebiasaan kekasihnya yang kerap mengatur dia sehingga menginginkan perpisahan.
Bagi Gio, cinta semestinya memberikan rasa nyaman serta perasaan bahagia, bukan dikekang dan tidak dipercaya. Dia pun yakin bahwa tanpa kekasihnya itu bisa hidup bahagia.
"Dalam single ini, aku ingin menyoroti sepasang kekasih yang menjalani kehidupan tak bahagia atau terkekang. Padahal kan seharusnya mereka saling mencintai, memberi, dan melindungi. Bukan malah sebaliknya, saling menyakiti, mengatur, atau mengekang. Semoga pesan dalam lirik ini sampai ke pendengar," ujar Gio melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOmedia, Senin (30/3).
Gio merupakan penyanyi yang memulai karier dari ajang KDI besutan MNCTV pada 2018. Disusul dengan membentuk grup bernama Elmo Genk yang memiliki anggota tiga orang, termasuk Gio.
Kini, Gio mantap meniti karier solonya dengan meluncurkan single perdana pada 31 Maret besok. Lagu "Sorry Sorry" ditulis oleh June Ibrahim dan diproduseri Agung Dwi Prakasa Simanjuntak, Tias Reksonegoro sebagai vocal director, dan artwork yang dikerjakan oleh Arieza Muzaki.
Genre musiknya adalah popdut, yaitu perpaduan antara musik pop dengan nuansa dangdut. Single ini dinaungi rumah produksi BCH Records.
“Musiknya dibuat agak lebih pop tanpa mengurangi nuansa dangdut. Lagu ini juga terinspirasi dari masalah ke-bucin-an (budak cinta, red) anak muda zaman sekarang,” timpal June Ibrahim.
(tsa)