Jus Jeruk dan Teh Hitam Kurangi Risiko Kanker Rahim

Kamis, 30 Oktober 2014 - 15:16 WIB
Jus Jeruk dan Teh Hitam Kurangi Risiko Kanker Rahim
Jus Jeruk dan Teh Hitam Kurangi Risiko Kanker Rahim
A A A
JAKARTA - Wanita yang gemar meminum teh hitam atau jus jeruk memiliki risiko kecil terkena kanker rahim—penyebab kematian kelima di antara wanita. Sebuah kajian terbaru menyebutkan, kandungan flavonol dan flavanone yang ditemukan di dalam teh dan jus serta buah jeruk menurunkan risiko berkembangnya kanker tersebut.

Para periset dari University of East Anglia (UEA) di Inggris menyatakan, kanker rahim mempengaruhi lebih dari 6.500 wanita di Inggris dan 20.000 wanita di Amerika Serikat (AS) tiap tahun. Epithelial ovarian cancer—bentuk paling umum kanker rahim—dimana kanker dimulai di bagian permukaan ovarium. Tipe kanker ini tetap memiliki bahaya tinggi.

Sejumlah kajian sebelumnya telah mengindikasikan diet kaya buah dan sayur mungkin terkait penurunan risiko terkena kanker ini, tapi kajian berikutnya justru menghasilkan penemuan yang tidak konsisten.

Tanaman mengandung flavonoid yang menyesuaikan jalur sinyal sel dan mengatur jalan peradangan kanker, yang mengindikasikan flavanoid mungkin adalah senyawa di dalam tanaman yang bisa mengurangi risiko kanker rahim. Flavanoid—termasuk flavonol—ditemukan di dalam teh, anggur merah, apel dan anggur dan flavanone ditemukan di buah jeruk dan jus.

“Ini adalah kajian skala besar pertama yang meneliti apakah kebiasaan mengonsumsi flavonoid yang berbeda bisa mengurangi risiko terkena epithelial ovarian cancer,” ujar Aedin Cassidy, dari Norwich Medical School UEA, yang juga penulis utama kajian ini, seperti dilansir Medical News Today.

Selama 30 tahun, para peneliti mengkaji kebiasaan diet 171.940 wanita berusia antara 25—55 tahun sebagai bagian dari Nurses' Health Study dan Nurses' Health Study II.

Untuk menghitung asupan diet para peserta, periset menganalisa kuesioner frekuensi makanan yang dikumpulkan tiap 4 tahun dan menemukan bahwa sumber diet flavonol adalah teh hitam (31%), bawang putih (20%) dan apel. Sementara, sumber utama flavanone adalah buah jeruk (36%; 27% dari jeruk) dan jus (63%; 54% dari jus jeruk).

Selama periode 16—22 tahun penelitian, para periset menemukan ada total 723 kasus medis kanker rahim yang terkonfirmasi.

Hasil menunjukkan peserta yang mengonsumsi flavonol dan flavanone tertinggi memiliki risiko lebih rendah mengembangkan epitehlial ovarian cancer ketimbang mereka yang mengonsumsi dalam jumlah paling rendah.

“Secara khusus, beberapa cangkir teh hitam tiap hari berasosiasi dengan 31% pengurangan risiko terkena kanker,” ujar Cassidy.

Kajian ini adalah yang pertama yang mengukur enam subkelas utama flavonoid dalam diet normal dan mengamati risiko kanker rahim. Ini juga merupakan kajian pertama yang mengamati dampak polimer dan antosianin.

Tim itu menyimpulkan bahwa asupan flavonol dan flavanone yang tinggi serta konsumsi teh hitam bisa diasosiasikan dengan risiko lebih rendah kanker rahim. Tapi mereka menambahkan, kajian tambahan dibutuhkan untuk mengonfirmasi hasil kajian mereka ini.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8672 seconds (0.1#10.140)
pixels