Jazz, Ruang Bermusik Anak Muda

Selasa, 04 November 2014 - 12:19 WIB
Jazz, Ruang Bermusik...
Jazz, Ruang Bermusik Anak Muda
A A A
PERKEMBANGAN musik jazz di Indonesia bisa dibilang mengalami peningkatan drastis. Hal itu ditandai dengan menjamurnya festival jazz di berbagai kota, juga banyak bermunculan penyanyi muda berbakat dengan aliran musik dari Amerika Serikat ini yang diterima pasar.

Indra Lesmana menjadi musisi jazz senior yang merasakan perubahan tersebut. Bahkan, dia menganggap 2014 sebagai tahun keemasan musik yang berkembang pada abad ke-20 ini. Banyak di antara musisi yang mempunyai kualitas. Itu karena di antara mereka ada yang belajar langsung ke Eropa dan Amerika.

”Musisi muda bertalenta yang datang jumlahnya 10 sampai 20 kali lipat,” kata Indra Lesmana seusai konser Six Strings di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, beberapa waktu lalu.

Tulus menjadi penyanyi jazz muda berbakat yang mendapat respons bagus dari masyarakat. Banyak orang suka dengan suaranya yang merdu. Demikian dengan Raisa, meski genrenya lebih ke pop, wanita cantik ini kerap tampil dalam berbagai panggung jazz.

Hal senada juga dilakukan Agnes Mo. Tahun ini dia tampil memukau di Java Jazz Festival. Belum lagi penyanyi yang lahir dari ajang pencarian bakat yang digelar di TV, Rising Star Indonesia misalnya. Dari 10 kontestan tersisa, ada beberapa penyanyi dengan karakter jazz. Sebut saja Indah Nevertari.

Bukan saja suaranya yang khas, cara menyanyinya juga berkarakter. Tak heran jika perempuan berjilbab ini disukai banyak orang. Penampilannya pun selalu memulau sehingga membuat orang kagum.

Tahun keemasan jazz juga ditandai dengan lahirnya beragam festival jazz, seperti Jazz Goes to Campus (JGTC). Sejak pertama kali digelar pada 1978, festival musik yang digelar di pelataran Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini selalu menelurkan musisi muda berbakat karena ajang ini memberikan ruang bagi anak muda dalam bidang jazz.

Pada perhelatan yang ke-37 di Kampus UI, 30 November mendatang, pihak penyelenggara memberi keleluasaan lebih besar kepada musisi muda bertalenta. Melalui tema “Living The Inspired Jazzperience”, pergelaran ini ingin memberikan kesempatan kepada anak muda untuk mengembangkan bakat dalam bermusik.

Festival musik jazz lainnya yang juga merangkul anak muda adalah JakJazz. Festival ini mulai menggunakan konsep audisi untuk menampilkan bakat-bakat muda dari seluruh Indonesia. Karena itu, mereka yang tampil di ajang ini benarbenar terseleksi dan mempunyai nilai lebih sehingga penonton yang hadir merasa puas dengan penampilan para musisi jazz Indonesia.

Musisi Mus Musjiono menilai JakJazz Festival akan memunculkan nama dan wajah baru dengan skilltinggi. Hadirnya banyak acara festival musik di Indonesia, khususnya jazz, juga akan membuat jazz semakin berkembang dan membuat mereka yang berkecimpung di industri musik jazz ini akan bersaing untuk menunjukkan kemampuan bermusik mereka.

“Saya melihat saat ini musik jazz sudah makin diminati kaum muda. Saya yakin dari festival ini akan muncul anak-anak muda yang demam musik jazz,” ujarnya.

Penyelenggaraan JakJazz 2014 akan berlangsung selama 14 hari, mulai 24 November-7 Desember 2014. Perhelatan ke-14 itu akan berakhir di Monas. Berbeda dengan festival lainnya, JakJazz tidak akan menghadirkan musisi mancanegara, tapi lebih menonjolkan musisi Tanah Air. Pemerhati musik Bens Leo mengatakan Indonesia merupakan negara penyelenggara festival jazz paling banyak di dunia.

Setiap tahunnya, lebih dari 50 festival jazz dilaksanakan di penjuru Tanah Air. Bens menganggap hal tersebut sebagai perkembangan positif bagi musik jazz di Indonesia. Bukan tidak mungkin, maraknya festival tersebut akan memunculkan lebih banyak lagi musisi yang lahir dengan talenta yang semakin berkualitas. “Ada lebih dari 50 titik penyelenggaraan festival jazz di Indonesia. Untuk di daerah, misalnya, ada Bekasi Jazz Festival. Festival ini cukup menjanjikan dan menyaring dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam bermusik,” kata Bens.

Thomas manggalla
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0777 seconds (0.1#10.140)