Minuman Energi Bisa Sebabkan Anak Keracunan Kafein

Selasa, 18 November 2014 - 09:15 WIB
Minuman Energi Bisa...
Minuman Energi Bisa Sebabkan Anak Keracunan Kafein
A A A
WASHINGTON - Berhati-hatilah member minuman atau makanan bagi buah hati Anda. Seorang dokter ternama memperingatkan, minum sekaleng minuman energi sudah cukup membuat seorang anak mengalami keracunan kafein.

Di Amerika Serikat (AS), dalam waktu tiga tahun terakhir, lebih dari 2.000 anak-anak di bawah usia 6 tahun dilarikan ke rumah sakit karena menderita efek samping mengonsumsi minuman seperti itu. Gejalanya termasuk masalah jantung serius—termasuk detak jantung tak normal—atau masalah saraf seperti kejang.

Profesor Steven Lipshultz, kepala pediatri di Children’s Hospital of Michigan di Detroit, menyatakan, sebagian besar minuman energi kalengan mengandung cukup kafein yang membahayakan anak. “Paparan terhadap minuman energi adalah masalah kesehatan terus menerus. Kalian biasanya mengira remaja dan dewasa muda yang meminumnya, tapi kami menemukan separuh telepon ke pusat kendali racun AS melibatkan paparan yang tak sengaja terhadap anak-anak berusia kurang dari lima tahun,” ungkap dia, seperti dilansir The Daily Mail.

Di Inggris, minuman energi dengan kandungan kafein tinggi dipasangi label peringatan tidak cocok bagi anak dan wanita hamil. Tapi, hanya sedikit toko yang secara aktif melarang anak-anak membeli minuman ini.

“Minuman energi tidak punya tempat dalam diet anak-anak dan orang yang memiliki masalah jantung, saraf atau kondisi medis signifikan lainnya harus memeriksakan diri untuk memastikan bahwa mereka aman mengonsumsi minuman berenergi,” imbuh Lupshultz.

Menurut dokter itu, anak-anak di bawah usia 12 tahun bisa keracunan jika mengonsumsi lebih dari 2,5 mg kafein per kg berat badan mereka. Angka ini cukup membuat sebagian besar minuman berenergi berpotensi berbahaya bagi anak-anak.

Hitungan ini juga berarti 50 gram kafein sehari cukup meracuni anak-anak berusia 6 tahun. Anak berusia 10 tahun bisa keracunan kafein jika meminum 80 mg kafein dan 12 tahun bisa keracunan setelah mengonsumsi 100 mg kafein. Sekaleng minuman energi 500 ml mengandung 160 mg kafein dan 250 ml mengandung 80 mg kafein.

Berdasarkan hitungan Lipshultz, secangkir kopi mengandung 100 mg sehingga cukup membahayakan anak-anak. Sedangkan sekaleng minuman berkarbonasi mengandung 32 mg yang membuatnya lumayan aman. Anak-anak, terutama yang menderita diabetes atau ADHD, mungkin berisiko.

Lipshultz menyatakan, minuman energi bisa mengandung kafein tingkat farmasi dan kafein tambahan dari sumber alami yang menyebabkan jantung berdetak cepat dan tekanan darah meningkat. Minuman energi dengan sumber kafein yang banyak bisa menyebabkan efek samping yang lebih tinggi, biasanya melibatkan sistem saraf, pencernaan atau kardiovaskular.

Menurut dia, banyak bahan tambahan dalam minuman energi yang belum pernah diuji keselamatannya untuk anak. Artinya, kafein bukan satu-satunya yang bisa disalahkan. “Data itu mungkin mewakili puncak gunung es. Ini tidak punya tempat dalam diet anak-anak dan remaja dan seharusnya tidak dipasarkan untuk mereka yang berusia di bawah 18 tahun. Kalau tujuannya adalah untuk berusaha melindungi kesehatan umum, maka ini seharusnya diatur seperti tembakau, alkohol dan mengemudi, sehingga tidak banyak anak yang masuk rumah sakit atau unit intensif,” pungkas Lipshultz.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9655 seconds (0.1#10.140)