Blanja.com Fokus ke UKM

Jum'at, 19 Desember 2014 - 11:02 WIB
Blanja.com Fokus ke UKM
Blanja.com Fokus ke UKM
A A A
BLANJA.COM, joint venture antara dua raksasa Telkom Group dan eBay yang dikenalkan pada Senin (8/12) silam dipastikan jadi ancaman baru terhadap pemain e-commerce yang sudah ada.

E-commerce kini menjadi salah satu bidang industri online yang sangat seksi di Indonesia. Tingginya penetrasi internet membuat pengguna semakin akrab untuk berbelanja online. Situs seperti Lazada, Zalora, Bukalapak, Tokopedia, maupun Blibli sudah merangsek naik ke dalam situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia (data Alexa).

Ini menunjukkan betapa besarnya minat masyarakat terhadap e-commerce, yang menurut Menkominfo Rudiantara memiliki nilai USD8 miliar pada 2013 dan diperkirakan menembus USD20 miliar pada 2016 mendatang. ”E-commerce di Indonesia sudah bagus, tapi kurang terasah,” ungkapnya. Besarnya potensi kue pasar ekosistem online marketplace sudah dirasakan oleh XL Axiata yang tahun lalu merilis Elevenia.

Kini, Telkomsel ikut memeriahkan industri lewat Blanja.com, yang 60 persen dimiliki Telkomsel dan 40 persen oleh eBay Inc. Blanja.com dihadirkan untuk memperkuat ekosistem digital Telkomsel khususnya di bidang e-commerce maupun mcommerce, begitupun melengkapi layanan digital (digital services) Telkomsel. Antara lain Digital Advertising, Digital Lifestyle, Digital Payment & Banking dan Digital SME Solutions.

Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga memiliki harapan besar agar Blanja.com dapat mendistribusikan produk-produk UKM dengan cepat, biaya relatif rendah, serta harga yang sama di seluruh Indonesia. ”Saya harap marketplace seperti ini bisa membuat harga produk lokal sama dan bersaing, dari Timur hingga Barat Indonesia,” ungkapnya.

Hingga saat ini situs tersebut telah memiliki lebih dari 1 juta katalog produk yang 90% diantaranya adalah produk lokal. CEO blanja.com Aulia E Marinto mengatakan, penjual akan sangat dimudahkan untuk memasarkan barangnya di situs tersebut karena sistem pengelolaan tokonya sangat mudah serta promotion tools yang lengkap.

Menggunakan model bisnis marketplace, lanjut Aulia, untuk saat ini penjual tidak dikenakan biaya apapun untuk membuka toko di blanja.com. Seperti halnya Tokopedia ataupun Bukalapak, pihak Blanja berfungsi sebagai escrowatau perantara antara penjual dan pembeli. Pembeli harus mentransfer uang ke rekening milik blanja.com sebelum diteruskan ke penjual.

Proses pembayaran yang mereka lakukan terbilang lengkap. Mulai kartu kredit, transfer ATM, Internet Banking dan COD (Cash on Delivery), hingga T-Cash. Termasuk juga transaksi menggunakan teknologi NFC. Sejak aktif pada Juli 2014 silam situs tersebut memiliki 50.000 unique visitors perbulan dan hampir 1.000 transaksi per hari.

Tersedia 10 kategori utama, mulai fesyen, kesehatan, gadget, mainan, alat rumah tangga, komputer, automotif, dan masih banyak lagi. Seiring dengan pertumbuhan penjual, pembeli, serta transaksi, kedepannya Aulia memang berencana untuk mensinergikan penjual UKM potensial di blanja.com untuk dapat berjualan melalui platform eBay. “Kami akan bantu mereka go internasional,” papar Aulia.

Namun, fokus yang dilakukan saat ini tentu saja menambah trafik, serta merangkul lebih banyak lagi UKM untuk dapat berjualan di platform blanja.com. Menurut Aulia, bisnis e-commerce seperti ini merupakan bisnis marathon alias jangka panjang. Tidak seperti situs lainnya yang harus berjuang dari nol, blanja.com sudah diuntungkan lewat 137 juta pelanggan Telkomsel.

Antara lain lewat sinergi layanan seperti berbelanja dengan Telkomsel Cash (T-Cash) atau menukarkan Telkomsel Poin. Jadi, pemain lain harus waspada. Blanja.com datang dengan cepat, serta memiliki nafas panjang untuk bersaing.

Danang arradian
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7366 seconds (0.1#10.140)