Filmnya Disomasi, Lukman Sardi Tak Siapkan Pengacara
A
A
A
JAKARTA - Film panjang yang disutradarai oleh Lukman Sardi disomasi. Film berjudul "Di Balik 98" itu dianggap telah memutarbalikkan fakta sejarah.
Menurut Aktivis 98, adegan yang menampilkan bendera PRD (Partai Rakyat Demokratik) di halaman gedung DPR/MPR dalam film "Di Balik 98" adalah bohong.
Menanggapi somasi ini, Lukman Sardi merasa terkejut. Sebab, dia tidak bermaksud untuk memutarbalikkan fakta sejarah yang ada.
"Saya belum tahu somasinya seperti apa. Saya mau nanya, mereka sudah nonton apa belum? Untuk pemelintiran sejarah, saya harap mereka nonton dulu," ujar Lukman di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 7 Januari lalu.
Menurutnya, pada saat itu organisasi sudah banyak yang muncul, dan organisasi yang ada itu sudah menjadi milik publik.
"Kondisi pada saat itu banyak organisasi. Jadi ada dari mana saja. Itu hak mereka juga melakukan somasi. Kita negara hukum, mungkin kita bisa bicara lebih baik atau apa," ujar Lukman.
Lukman pun menegaskan, tidak akan ada penasihat hukum atau pengacara untuk menangani somasi tersebut.
"Saya nggak punya niat apa-apa, saya juga enggak menyediakan penasihat hukum atau pengacara sama sekali," tandasnya.
Menurut Aktivis 98, adegan yang menampilkan bendera PRD (Partai Rakyat Demokratik) di halaman gedung DPR/MPR dalam film "Di Balik 98" adalah bohong.
Menanggapi somasi ini, Lukman Sardi merasa terkejut. Sebab, dia tidak bermaksud untuk memutarbalikkan fakta sejarah yang ada.
"Saya belum tahu somasinya seperti apa. Saya mau nanya, mereka sudah nonton apa belum? Untuk pemelintiran sejarah, saya harap mereka nonton dulu," ujar Lukman di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 7 Januari lalu.
Menurutnya, pada saat itu organisasi sudah banyak yang muncul, dan organisasi yang ada itu sudah menjadi milik publik.
"Kondisi pada saat itu banyak organisasi. Jadi ada dari mana saja. Itu hak mereka juga melakukan somasi. Kita negara hukum, mungkin kita bisa bicara lebih baik atau apa," ujar Lukman.
Lukman pun menegaskan, tidak akan ada penasihat hukum atau pengacara untuk menangani somasi tersebut.
"Saya nggak punya niat apa-apa, saya juga enggak menyediakan penasihat hukum atau pengacara sama sekali," tandasnya.
(nfl)