Karantina Dimulai
A
A
A
AJANG Miss Indonesia 2015 siap digelar. Sebanyak 33 kontestan sudah terpilih dari hasil audisi di Bandung, Surabaya, dan Jakarta.
Awal Februari ini mereka sudah masuk karantina untuk mempersiapkan malam final yang dihelat pada 16 Februari mendatang. Rangkaian kegiatan akan dilakukan untuk membuat mereka semakin memiliki karakter manner, impresive, smart dansocial (MISS) sebagai syarat untuk menjadi Miss Indonesia 2015.
Mengangkat tema “Beauty in Diversity”, Miss Indonesia 2015 yang terpilih bisa membawa tema tersebut untuk dibawa ke ajang Miss World 2015. Menurut Chairwoman Yayasan Miss Indonesia Liliana Tanoesoedibjo, dari kriteria manner, impresive, smart, dan socialuntuk calon Miss Indonesia harus diutamakan etika. “Punya attitudeyang baik dan tentunya harus cantik luar dan dalam. Cantik dari dalam, maksudnya memiliki hati yang baik,” ujarnya.
Istri CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo itu juga selalu mengatakan Miss Indonesia harus memiliki bakat khusus karena bakat ini akan menjadi modal utama untuk berkompetisi di Miss World. ”Harus memiliki talentyang kuat karena Miss Indonesia akan dikirim ke ajang Miss World. Bakat itu menjadi bagian dari fast trackdan pemenangnya bisa masuk ke babak 15 besar.” Semua yang harus dimiliki kontestan tersebut bisa terus dilatih saat mengikuti karantina. Hal penunjang lain seperti kelas public speaking,koreografi, make up, dan kepribadian dengan mengundang motivator untuk membangkitkan rasa percaya diri mereka.
Di karantina, para kontestan juga sudah dinilai dan akan diakumulasikan pada malam final. Penilaian meliputi sport competition dan talent. Mereka harus memiliki bakat seni yang ditunjukkan kepada juri. Dalam beberapa kesempatan di karantina, kontestan akan dibawa jalanjalan ke berbagai tempat, seperti mengunjungi kantor MNC Media pada Senin (9/2). Seperti tahun-tahun sebelumnya, kontestan akan melihat media massa yang ada dalam grup MNC Media, seperti mengunjungi studio Global Radio, V Radio,dan studio berita MNC Media.
Kontestan juga akan diajak ke pabrik Sariayu sebagai sponsor ajang Miss Indonesia,sekaligus menambah wawasan mengenai kosmetik tradisional buatan asli Indonesia. Untuk meningkatkan jiwa sosial, para calon Miss Indonesia ini juga diajak ke tempat sosial, seperti panti asuhan dan membuat sesuatu untuk anak-anak di sana.
Karantina biasanya dimulai dengan pengenalan diri dan menceritakan diri mereka beserta provinsi yang diwakili di hadapan Liliana Tanoesoedibjo. Setelah itu, ada beberapa kegitan guna mempromosikan Miss Indonesia 2015, seperti pembuatan video hingga pemotretan. Setiap harinya pengalaman mengesankan tentu akan didapat para kontestan karena banyak ilmu yang bisa dipelajari.
“Karantina bikin kami seperti punya saudara karena cukup dekat berhari-hari bersama. Kami semua bersaing namun tidak terlihat persaingannya. Banyak hal baru juga yang bisa kami pelajari di sana,” ujar Ovi Dian, runner up 1 Miss Indonesia 2012.
Ananda naraya
Awal Februari ini mereka sudah masuk karantina untuk mempersiapkan malam final yang dihelat pada 16 Februari mendatang. Rangkaian kegiatan akan dilakukan untuk membuat mereka semakin memiliki karakter manner, impresive, smart dansocial (MISS) sebagai syarat untuk menjadi Miss Indonesia 2015.
Mengangkat tema “Beauty in Diversity”, Miss Indonesia 2015 yang terpilih bisa membawa tema tersebut untuk dibawa ke ajang Miss World 2015. Menurut Chairwoman Yayasan Miss Indonesia Liliana Tanoesoedibjo, dari kriteria manner, impresive, smart, dan socialuntuk calon Miss Indonesia harus diutamakan etika. “Punya attitudeyang baik dan tentunya harus cantik luar dan dalam. Cantik dari dalam, maksudnya memiliki hati yang baik,” ujarnya.
Istri CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo itu juga selalu mengatakan Miss Indonesia harus memiliki bakat khusus karena bakat ini akan menjadi modal utama untuk berkompetisi di Miss World. ”Harus memiliki talentyang kuat karena Miss Indonesia akan dikirim ke ajang Miss World. Bakat itu menjadi bagian dari fast trackdan pemenangnya bisa masuk ke babak 15 besar.” Semua yang harus dimiliki kontestan tersebut bisa terus dilatih saat mengikuti karantina. Hal penunjang lain seperti kelas public speaking,koreografi, make up, dan kepribadian dengan mengundang motivator untuk membangkitkan rasa percaya diri mereka.
Di karantina, para kontestan juga sudah dinilai dan akan diakumulasikan pada malam final. Penilaian meliputi sport competition dan talent. Mereka harus memiliki bakat seni yang ditunjukkan kepada juri. Dalam beberapa kesempatan di karantina, kontestan akan dibawa jalanjalan ke berbagai tempat, seperti mengunjungi kantor MNC Media pada Senin (9/2). Seperti tahun-tahun sebelumnya, kontestan akan melihat media massa yang ada dalam grup MNC Media, seperti mengunjungi studio Global Radio, V Radio,dan studio berita MNC Media.
Kontestan juga akan diajak ke pabrik Sariayu sebagai sponsor ajang Miss Indonesia,sekaligus menambah wawasan mengenai kosmetik tradisional buatan asli Indonesia. Untuk meningkatkan jiwa sosial, para calon Miss Indonesia ini juga diajak ke tempat sosial, seperti panti asuhan dan membuat sesuatu untuk anak-anak di sana.
Karantina biasanya dimulai dengan pengenalan diri dan menceritakan diri mereka beserta provinsi yang diwakili di hadapan Liliana Tanoesoedibjo. Setelah itu, ada beberapa kegitan guna mempromosikan Miss Indonesia 2015, seperti pembuatan video hingga pemotretan. Setiap harinya pengalaman mengesankan tentu akan didapat para kontestan karena banyak ilmu yang bisa dipelajari.
“Karantina bikin kami seperti punya saudara karena cukup dekat berhari-hari bersama. Kami semua bersaing namun tidak terlihat persaingannya. Banyak hal baru juga yang bisa kami pelajari di sana,” ujar Ovi Dian, runner up 1 Miss Indonesia 2012.
Ananda naraya
(ars)