Playground of Papua

Minggu, 15 Maret 2015 - 10:29 WIB
Playground of Papua
Playground of Papua
A A A
Sekolah Cikal kembali menggelar pameran seni berupa hasil karya dari murid-muridnya. Acara kali ini digelar di Main Atrium Street Gallery, Pondok Indah Mall, beberapa waktu lalu.

“Kegiatan ini dilatarbelakangi untuk menumbuhkan jiwa sosial pada anak-anak sejak dini. Apabila jiwa sosial anak-anak telah tumbuh, maka lama kelamaan akan menciptakan sikap positif untuk saling berbagi dengan masyarakat di luar sekolah,” tutur Pia Adiprima, kepala sekolah dari Sekolah Cikal. Setiap tahun Sekolah Cikal mengadakan pameran dan pertunjukan berbalut tema berupa karya muridmurid klub seni.

Tahun ini tema yang diangkat adalah “Playground of Papua”. Sebelumnya pada 2009, Sekolah Cikal mengusung tema “Playground of Andalas”, “Playground of Molucas” (2010), “Playground of Celebes” (2011), “Playground of Ujung Kulon” (2012), dan “Playground of Borneo” (2014). “Papua yang sebagian besar ditumbuhi pohon besar dan memiliki banyak keanekaragaman hayati, tepat untuk diajarkan kepada anakanak.

Selain itu, Papua memiliki cerita rakyat yang memiliki pesan moral yang baik untuk diperkenalkan kepada anak-anak,” tutur Pia Adiprima. Pia menuturkan, dengan menceritakan cerita rakyat Papua, maka secara tidak langsung anak-anak akan mengetahui di hutan Papua ada apa saja, apa saja nama pohon, dan apa nama binatang yang hidup di dalamnya.

Selain mengenalkan tentang flora dan fauna lewat cerita rakyat, Sekolah Cikal juga mengenalkan budaya tarian hingga alat musik tradisional Papua. Dipilihnya Papua sebagai tema tahun ini karena kekayaan flora dan fauna serta kebudayaannya yang perlu dilestarikan. Tema ini selaras dengan misi memperkenalkan kekayaan budaya dan alam di Tanah Air.

Selain itu untuk memupuk kecintaan murid terhadap keragaman suku dan tradisi di Indonesia. Adapun rangkaian “Playground of Papua” meliputi art exhibition (pameran karya anak), action for donation (lelang karya anak untuk donasi), dan school production (pertunjukan kesenian murid Sekolah Cikal).

Hasil pameran, lelang karya anak, dan pertunjukan kesenian ini akan didonasikan kepada masyarakat Kampung Aypo di sekitar Danau Sentani, Papua, melalui Rumah Harapan yang didirikan oleh Melanie Soebono. “Aku punya sekolah di sana, jadi mereka ngasihnya lewat aku. Sekolahnya benar-benar buat anakanak,” tutur Melanie Soebono.

Dwi nur ratnaningsih
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6033 seconds (0.1#10.140)