Diabetes Tak Terkontrol Picu Alzhaimer
A
A
A
JAKARTA - Diabetes yang tak terkontrol diketahui dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh. Berbagai penyakit pun dapat menyerang penderita diabetes, salah satunya membuat penderita mengalami masalah memori.
Bahkan, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa penderita DM berisiko tinggi mengalami demensia alzheimer atau penyakit pikun.
"Penderita diabetes punya risiko lebih tinggi terkena demensia alzheimer, makanya harus dikontrol supaya tidak sampai merusak otak," papar profesor psikiatri dari UCLA Semel Institute Amerika Serikat, Gary Small, di Jakarta.
Lebih lanjut Gary menjelaskan, penderita diabetes mengalami sirkulasi darah ke otak yang umumnya tidak berlangsung dengan baik, sehingga membentuk stroke-stroke kecil yang bisa membuat penderitanya mengalami penurunan fungsi otak yang mengakibatkan gangguan ingatan, penilaian, dan sulit berpikir.
"Masalah yang dialami penderita diabetes umumnya kesulitan mentransfer gula ke sel-sel di otak, padahal gula merupakan energi yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan memori kita," ujarnya.
Menurutnya, beberapa teori telah menunjukkan bahwa kurangnya asupan yang baik untuk otak, dapat berkontribusi besar terhadap munculnya penyakit pikun. Oleh karena itu, penderita diabetes diharuskan untuk mengotrol penyakitnya.
"Rutin olahraga, hindari rokok, dan selalu makan-makanan sehat bisa membantu menurunkan risiko demensia alzheimer," pungkasnya.
Bahkan, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa penderita DM berisiko tinggi mengalami demensia alzheimer atau penyakit pikun.
"Penderita diabetes punya risiko lebih tinggi terkena demensia alzheimer, makanya harus dikontrol supaya tidak sampai merusak otak," papar profesor psikiatri dari UCLA Semel Institute Amerika Serikat, Gary Small, di Jakarta.
Lebih lanjut Gary menjelaskan, penderita diabetes mengalami sirkulasi darah ke otak yang umumnya tidak berlangsung dengan baik, sehingga membentuk stroke-stroke kecil yang bisa membuat penderitanya mengalami penurunan fungsi otak yang mengakibatkan gangguan ingatan, penilaian, dan sulit berpikir.
"Masalah yang dialami penderita diabetes umumnya kesulitan mentransfer gula ke sel-sel di otak, padahal gula merupakan energi yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan memori kita," ujarnya.
Menurutnya, beberapa teori telah menunjukkan bahwa kurangnya asupan yang baik untuk otak, dapat berkontribusi besar terhadap munculnya penyakit pikun. Oleh karena itu, penderita diabetes diharuskan untuk mengotrol penyakitnya.
"Rutin olahraga, hindari rokok, dan selalu makan-makanan sehat bisa membantu menurunkan risiko demensia alzheimer," pungkasnya.
(nfl)