Lakukan Ini Jika Ingin Panjang Usia
A
A
A
SYDNEY - Sebuah penelitian di Australia mengungkapkan, latihan jasmani seperti berlari, tari aerobik dan tenis lapangan dapat menjadi salah satu kunci untuk usia panjang. Kegiatan itu pun dipercaya lebih bermanfaat dibandingkan kegiatan ringan.
Dilansir dari VOA, para peneliti tersebut telah meneliti lebih dari 200.000 orang selama enam tahun. Dari hasil penelitian tersebut di dapatkan bahwa orang yang melakukan latihan jasmani yang keras dan latihan dengan rutin, maka mereka menghadapi kemungkinan kematian dini 13% lebih rendah. Namun hal tersebut berbeda dengan mereka yang melakukan kegiatan jasmani ringan, seperti berenang atau melakukan tugas sehari-hari di rumah.
“Kalau Anda memikirkan orang-orang yang mungkin selama ini hanya berjalan kaki, itu bisa menjadi perbedaan yang signifikan kalau mereka melakukan sesuatu yang keras selama sekitar 20—30 menit per pekan, yang membuat mereka berkeringat dan meningkatkan rata-rata pernapasan mereka secara signifikan,” papar penulis kajian itu, Klaus Gebel, yang dikutip Sydney Morning Herald.
Bagi orang berbadan gemuk atau yang memiliki masalah kesehatan seperti jantung, latihan jasmani yang keras sangat bermanfaat.
Para peneliti mengatakan, mereka kemungkinan harus meninjau kembali rekomendasi yang sudah lama dianut oleh para pakar kesehatan. Pasalnya, dua menit latihan ringan sama manfaatnya dengan kegiatan keras selama satu menit.
Tim periset juga memperingatkan, hanya karena orang tidak mood melakukan olahraga keras, itu tidak berarti orang itu meninggalkan aktivitas fisik. Mereka menemukan apa yang dikenal sebagai hubungan respons takaran yang artinya, kian banyak dilakukan itu lebih baik, tapi bahkan jumlah terkecil olah raga apa pun akan meningkatkan peluang menghindari kematian dini.
“Bagi mereka yang benar-benar memenuhi persyaratan aktivitas fisik, risiko kematian nyaris separuh ketimbang mereka yang tidak melakukan aktivitas fisik apa pun,” papar Gebel.
Menurut Gebel, kajian lain mengindikasikan berkeringat bisa memberikan efek baik kepada tubuh. Tidak hanya meningkatkan kebugaran, tapi itu juga bisa mengurangi peradangan, lemak darah dan tekanan darah.
Dilansir dari VOA, para peneliti tersebut telah meneliti lebih dari 200.000 orang selama enam tahun. Dari hasil penelitian tersebut di dapatkan bahwa orang yang melakukan latihan jasmani yang keras dan latihan dengan rutin, maka mereka menghadapi kemungkinan kematian dini 13% lebih rendah. Namun hal tersebut berbeda dengan mereka yang melakukan kegiatan jasmani ringan, seperti berenang atau melakukan tugas sehari-hari di rumah.
“Kalau Anda memikirkan orang-orang yang mungkin selama ini hanya berjalan kaki, itu bisa menjadi perbedaan yang signifikan kalau mereka melakukan sesuatu yang keras selama sekitar 20—30 menit per pekan, yang membuat mereka berkeringat dan meningkatkan rata-rata pernapasan mereka secara signifikan,” papar penulis kajian itu, Klaus Gebel, yang dikutip Sydney Morning Herald.
Bagi orang berbadan gemuk atau yang memiliki masalah kesehatan seperti jantung, latihan jasmani yang keras sangat bermanfaat.
Para peneliti mengatakan, mereka kemungkinan harus meninjau kembali rekomendasi yang sudah lama dianut oleh para pakar kesehatan. Pasalnya, dua menit latihan ringan sama manfaatnya dengan kegiatan keras selama satu menit.
Tim periset juga memperingatkan, hanya karena orang tidak mood melakukan olahraga keras, itu tidak berarti orang itu meninggalkan aktivitas fisik. Mereka menemukan apa yang dikenal sebagai hubungan respons takaran yang artinya, kian banyak dilakukan itu lebih baik, tapi bahkan jumlah terkecil olah raga apa pun akan meningkatkan peluang menghindari kematian dini.
“Bagi mereka yang benar-benar memenuhi persyaratan aktivitas fisik, risiko kematian nyaris separuh ketimbang mereka yang tidak melakukan aktivitas fisik apa pun,” papar Gebel.
Menurut Gebel, kajian lain mengindikasikan berkeringat bisa memberikan efek baik kepada tubuh. Tidak hanya meningkatkan kebugaran, tapi itu juga bisa mengurangi peradangan, lemak darah dan tekanan darah.
(alv)