Wanita Itu Multitasking
A
A
A
HARI Kartini memiliki makna tersendiri bagi Chairwoman MNC Fashion Liliana Tanoesoedibjo. Meski sibuk sebagai wanita karier, Liliana tetap memberikan yang terbaik untuk keluarga dan selalu menanamkan nilai moral yang kuat kepada buah hatinya.
Wanita kelahiran 15 Maret ini boleh dibilang sebagai sosok Kartini era globalisasi. Betapa tidak, kendati sukses dalam berkarier membawa nama harum Indonesia di kancah internasional dalam ajang Miss World, tidak membuat wanita yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang fashion dan kecantikan dari sekolah di Kanada ini melupakan kodratnya sebagai seorang istri, sekaligus ibu dari lima anak.
Dalam wawancara eksklusif bersama KORAN SINDO , Liliana mengaku tetap berusaha mendahulukan keluarga meski aktivitasnya sebagai komisaris RCTI tersebut terbilang padat setiap harinya. Dia menyadari betul kapasitasnya sebagai seorang wanita yang harus mengurus suami, termasuk anak. Tak ayal dirinya berusaha selalu menyediakan yang terbaik bagi keluarga.
Sejak dini Liliana selalu menanamkan nilainilai moral kepada putra dan putrinya. “Terutama nilai religius, saya menanamkan keimanan dan kecintaan kepada Tuhan. Karena saya percaya jika anak-anak dekat dengan Tuhan, mereka akan selalu berada di jalan yang benar,” ujar Liliana.
Bukan hanya itu, sambung Liliana, baginya iman sebagai fondasi dalam segala tindakan. Hidup di era modern, bukan berarti kelima anaknya melupakan budaya Timur. Lulusan Carleton University ini amat anti dengan ergaulan bebas dan menekankan kepada anaknya untuk tahu batasan dalam bergaul.
Wanita yang mengidolakan Ibu Theresa ini juga berpesan kepada putra putrinya untuk tidak hidup dalam zona nyaman. “Kalau kita sudah merasa berada di zona nyaman, maka harus bergerak. Karena jika tidak, kita tidak dapat berkembang dan mentok untuk berkarya lebih lagi,” ujar Komisaris PT Star Media Nusantara itu.
Memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dan disiplin dalam setiap aspek kehidupan menjadi kunci suksesnya dalam berkarya. Melihat geliat wanita di zaman sekarang, dia memberikan apresiasi kepada pemerintah yang turut mendukung kemajuan kaum hawa di Indonesia. Wanita diberikan kesempatan untuk berdiri sejajar dengan pria.
Lihat saja sedikitnya ada delapan kementerian yang dipegang oleh perempuan. Di instansi swasta pun angka wanita yang menduduki jabatan krusial terus meningkat. “Saya yakin wanita itu multitasking, itulah kelebihannya. Mereka juga punya daya juang yang tinggi. Dan, proses menuju posisi penting yang mereka capai saat ini tentu cukup berat,” ujarnya.
Tak mau kalah, Liliana juga aktif memajukan kiprah wanita Indonesia lewat ajang Miss Indonesia. Menurut dia, para Miss Indonesia yang terpilih sedianya dapat membawa nama baik Indonesia di kancah internasional sebagai duta bangsa. Dia sendiri sebagai pendiri Miss Indonesia selalu menjaga kualitas program tersebut dari tahun ke tahun.
Melalui ajang ini, Liliana berharap dapat menelurkan perempuan tangguh yang mencintai Indonesia. Rasa cinta tersebut, tentunya dapat tumbuh dengan adanya kebanggaan terhadap tanah kelahirannya. Liliana juga aktif memajukan bidang fashion di Indonesia, salah satunya lewat program MNC Fashion.
“Di bidang fashion, banyak tenaga kerja yang terlibat. Bukan hanya desainer, tapi ada penjahit, tukang potong kain, penata gaya dan sebagainya. Ini adalah salah satu entitas bisnis yang turut memajukan Indonesia sehingga nama Indonesia dapat lebih terdengar di mancanegara,” kata Liliana.
Dalam kesempatan tersebut, Liliana Tanoesoedibjo tampil dalam balutan kebaya peplum warna hitam dengan aksen bordir emas di beberapa bagian. Kebaya tersebut kemudian dipadukan kain batik warna sogan. Sebagai pelengkap, dia mengenakan sepatu high heels glitter warna krem.
Sri noviarni
Wanita kelahiran 15 Maret ini boleh dibilang sebagai sosok Kartini era globalisasi. Betapa tidak, kendati sukses dalam berkarier membawa nama harum Indonesia di kancah internasional dalam ajang Miss World, tidak membuat wanita yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang fashion dan kecantikan dari sekolah di Kanada ini melupakan kodratnya sebagai seorang istri, sekaligus ibu dari lima anak.
Dalam wawancara eksklusif bersama KORAN SINDO , Liliana mengaku tetap berusaha mendahulukan keluarga meski aktivitasnya sebagai komisaris RCTI tersebut terbilang padat setiap harinya. Dia menyadari betul kapasitasnya sebagai seorang wanita yang harus mengurus suami, termasuk anak. Tak ayal dirinya berusaha selalu menyediakan yang terbaik bagi keluarga.
Sejak dini Liliana selalu menanamkan nilainilai moral kepada putra dan putrinya. “Terutama nilai religius, saya menanamkan keimanan dan kecintaan kepada Tuhan. Karena saya percaya jika anak-anak dekat dengan Tuhan, mereka akan selalu berada di jalan yang benar,” ujar Liliana.
Bukan hanya itu, sambung Liliana, baginya iman sebagai fondasi dalam segala tindakan. Hidup di era modern, bukan berarti kelima anaknya melupakan budaya Timur. Lulusan Carleton University ini amat anti dengan ergaulan bebas dan menekankan kepada anaknya untuk tahu batasan dalam bergaul.
Wanita yang mengidolakan Ibu Theresa ini juga berpesan kepada putra putrinya untuk tidak hidup dalam zona nyaman. “Kalau kita sudah merasa berada di zona nyaman, maka harus bergerak. Karena jika tidak, kita tidak dapat berkembang dan mentok untuk berkarya lebih lagi,” ujar Komisaris PT Star Media Nusantara itu.
Memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dan disiplin dalam setiap aspek kehidupan menjadi kunci suksesnya dalam berkarya. Melihat geliat wanita di zaman sekarang, dia memberikan apresiasi kepada pemerintah yang turut mendukung kemajuan kaum hawa di Indonesia. Wanita diberikan kesempatan untuk berdiri sejajar dengan pria.
Lihat saja sedikitnya ada delapan kementerian yang dipegang oleh perempuan. Di instansi swasta pun angka wanita yang menduduki jabatan krusial terus meningkat. “Saya yakin wanita itu multitasking, itulah kelebihannya. Mereka juga punya daya juang yang tinggi. Dan, proses menuju posisi penting yang mereka capai saat ini tentu cukup berat,” ujarnya.
Tak mau kalah, Liliana juga aktif memajukan kiprah wanita Indonesia lewat ajang Miss Indonesia. Menurut dia, para Miss Indonesia yang terpilih sedianya dapat membawa nama baik Indonesia di kancah internasional sebagai duta bangsa. Dia sendiri sebagai pendiri Miss Indonesia selalu menjaga kualitas program tersebut dari tahun ke tahun.
Melalui ajang ini, Liliana berharap dapat menelurkan perempuan tangguh yang mencintai Indonesia. Rasa cinta tersebut, tentunya dapat tumbuh dengan adanya kebanggaan terhadap tanah kelahirannya. Liliana juga aktif memajukan bidang fashion di Indonesia, salah satunya lewat program MNC Fashion.
“Di bidang fashion, banyak tenaga kerja yang terlibat. Bukan hanya desainer, tapi ada penjahit, tukang potong kain, penata gaya dan sebagainya. Ini adalah salah satu entitas bisnis yang turut memajukan Indonesia sehingga nama Indonesia dapat lebih terdengar di mancanegara,” kata Liliana.
Dalam kesempatan tersebut, Liliana Tanoesoedibjo tampil dalam balutan kebaya peplum warna hitam dengan aksen bordir emas di beberapa bagian. Kebaya tersebut kemudian dipadukan kain batik warna sogan. Sebagai pelengkap, dia mengenakan sepatu high heels glitter warna krem.
Sri noviarni
(ftr)