Ribuan Penari Siap Bergoyang di Kota Solo
A
A
A
SOLO - Ribuan penari yang berasal dari penjuru Indonesia serta sejumlah negara tetangga bakal meramaikan gelaran Solo Menari 24 Jam. Para penari tersebut bakal menunjukkan aksinya di sejumlah lokasi di Kota Bengawan mulai Rabu (29/4/2015) pagi.
Panitia Pelaksana, Soemaryatmi, menyebutkan tahun ini, Solo Menari 24 Jam adalah yang kesembilan kalinya digelar. Gelaran ini sudah menjadi agenda tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Kota Solo serta sejumlah komunitas seni dari berbagai penjuru dan juga Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Tahun ini, Solo Menari 24 mengambil tema Tari: Nafas dan Kehidupan. Tema tersebut dipilih dengan harapan acara ini akan memiliki manfaat yang lebih untuk masyarakat. Selain itu, dengan tema tersebut nantinya kegiatan itu bisa menggerakkan segmen kehidupan berbudaya yang ada di Indonesia dan bahkan dunia.
“Para penari akan menunjukkan penampilan selama 24 jam penuh mulai Rabu (29/4/2015) pukul 06.00 WIB hingga Kamis (30/4/2015) pukul 06.00 WIB,” papar Soemaryatmi.
Menurut Soemaryatmi, ada ribuan penari yang akan ikut ambil bagian dalam kegiatan tahun ini. Para penari itu berasal dari ratusan sanggar seni, sekolah, dan juga komunitas seni. Para penari dari Indonesia timur sepereti Papua, Sulawesi serta berbagai wilayah lainya juga akan ikut ambil bagian.
Selain itu sejumlah penari dari luar negeri juga sudah memastikan untuk ikut andil. Di antaranya adalah penari asal Belanda, Hungaria, Kroasia, Myanmar, Kamboja dan juga Brunei Darussalam. Para penari tersebut merupakan penari professional serta pelajar dari negara tersebut yang mengenyam pendidikan melalui beasiswa di Indonesia.
Sedangkan lokasi yang digunakan, diantaranya adalah sejumlah teater yang ada di ISI Surakarta, SMK 8 dan Jalan Jenderal Sudirman. Selain itu, tarian juga akan disajikan di tiga pusat perbelanjaan besar di Kota Solo. Dengan banyaknya lokasi itu maka nantinya masyarakat tinggal memilih lokasi yang diinginkan untuk melihat penampilan para penari.
“Secara Solo Menari 24 jam ini juga kami lengkapi dengan acara seminar tentang seni tari dengan narasumber pakar Tari dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),” ujar Soemaryatmi.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Eny Tyazni Suzana, berharap ajang tersebut bisa digunakan untuk pelestarian seni tari baik di Solo maupun Indonesia. Selain itu, Solo Menari juga bisa digunakan sebagai ajang untuk promosi wisata Kota Solo di tingkat nasional dan juga internasional. (ARief Setiadi)
Panitia Pelaksana, Soemaryatmi, menyebutkan tahun ini, Solo Menari 24 Jam adalah yang kesembilan kalinya digelar. Gelaran ini sudah menjadi agenda tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Kota Solo serta sejumlah komunitas seni dari berbagai penjuru dan juga Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Tahun ini, Solo Menari 24 mengambil tema Tari: Nafas dan Kehidupan. Tema tersebut dipilih dengan harapan acara ini akan memiliki manfaat yang lebih untuk masyarakat. Selain itu, dengan tema tersebut nantinya kegiatan itu bisa menggerakkan segmen kehidupan berbudaya yang ada di Indonesia dan bahkan dunia.
“Para penari akan menunjukkan penampilan selama 24 jam penuh mulai Rabu (29/4/2015) pukul 06.00 WIB hingga Kamis (30/4/2015) pukul 06.00 WIB,” papar Soemaryatmi.
Menurut Soemaryatmi, ada ribuan penari yang akan ikut ambil bagian dalam kegiatan tahun ini. Para penari itu berasal dari ratusan sanggar seni, sekolah, dan juga komunitas seni. Para penari dari Indonesia timur sepereti Papua, Sulawesi serta berbagai wilayah lainya juga akan ikut ambil bagian.
Selain itu sejumlah penari dari luar negeri juga sudah memastikan untuk ikut andil. Di antaranya adalah penari asal Belanda, Hungaria, Kroasia, Myanmar, Kamboja dan juga Brunei Darussalam. Para penari tersebut merupakan penari professional serta pelajar dari negara tersebut yang mengenyam pendidikan melalui beasiswa di Indonesia.
Sedangkan lokasi yang digunakan, diantaranya adalah sejumlah teater yang ada di ISI Surakarta, SMK 8 dan Jalan Jenderal Sudirman. Selain itu, tarian juga akan disajikan di tiga pusat perbelanjaan besar di Kota Solo. Dengan banyaknya lokasi itu maka nantinya masyarakat tinggal memilih lokasi yang diinginkan untuk melihat penampilan para penari.
“Secara Solo Menari 24 jam ini juga kami lengkapi dengan acara seminar tentang seni tari dengan narasumber pakar Tari dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),” ujar Soemaryatmi.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Eny Tyazni Suzana, berharap ajang tersebut bisa digunakan untuk pelestarian seni tari baik di Solo maupun Indonesia. Selain itu, Solo Menari juga bisa digunakan sebagai ajang untuk promosi wisata Kota Solo di tingkat nasional dan juga internasional. (ARief Setiadi)
(alv)