Burgreens Sajikan Cara Baru Nikmati Sayuran Sehat
A
A
A
JAKARTA - Makanan sehat yang kerap didominasi oleh sayur, buah, kacangan-kacangan, dan biji-bijian selalu identik dengan rasa yang hambar dan membuat sejumlah orang enggan untuk menyantapnya. Namun hal ini tidak berlaku bagi empat orang sahabat, Helga Angelina, 24, Max Mandias, 27, Banyu Bening, 24, dan Glenn Patrick, 20, yang memiliki visi yang sama dalam membudayakan makan sayur untuk masyarakat.
Keempat generasi muda ini membuka sebuah kafe bernama Burgreens. Tempat ini punya spesialisasi makanan vegetarian atau raw food dengan menu utamanya adalah burger.
“Awalnya, dulu aku sama Helga sekolah di Belanda dan kerja di sana. Di tahun terakhir, kita ngerasa we don’t belong there anymore. Terus akhirnya kita memutuskan untuk melakukan sesuatu yang lebih mempunyai kontribusi sosial. Ketertarikan kita sama healing, sama food, itu akhirnya membawa kita ke raw food. Raw food itu adalah makanan yang bisa menyembuhkan. Makanan mentah, tapi dibuat dan dikemas secara enak. Treus akhirnya kita bawa ke Indonesia,” ungkap Max Mandias, salah satu owner sekaligus Executive Chef Burgreens ketika ditemui di Burgreens Tebet, Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Max menambahkan, konsep raw food ke Indonesia ternyata cukup sulit karena kesadaran orang Indonesia yang masih cukup minim. Akhirnya, dia dan timnya memikirkan sebuah konsep makanan mengandung sayur yang lezat untuk disantap, yakni burger.
Selain ingin menghadirkan makanan sehat, Max dan teman-teman juga ingin menghadirkan konsep outdoor dan green resto. Mereka juga memiliki kebun sayur dan menjalin kerja sama dengan para petani organik untuk mendukung berdirinya Burgreens itu sendiri.
Berdiri pada November 2013 silam tidak langsung membuat Burgreens ramai akan pengunjung. Max mengaku pada dua bulan pertama cukup sulit untuk menawarkan sajian raw food kepada para pelanggan.
“Awalnya, dua bulan pertama tuh jangkrik (sepi) banget. Benar-benar susah. Orang-orang memang belum sadar. Walaupun gerakan sehat sudah mulai banyak, tapi makanan sehat itu benar-benar baru banget. Dan orang-orang mikir makanan sehat itu pasti nggak enak, pasti plain. Tapi mulai Januari—Februari (2014) sudah lumayan, keep getting better sampai sekarang,” ujar dia.
Mini Quarto adalah salah satu favorit para pelanggan Burgreens. Menu ini berupa burger dengan empat rasa berbeda.
Menu yang menjadi favorit para pelanggan adalah Mini Quarto. Menu yang satu ini merupakan empat buah burger dengan empat rasa yang berbeda.
Keempat burger ini terdiri dari roti gandum yang diisi dengan daun selada, tomat, dan patty yang terbuat dari jamur, kacang-kacangan, bayam, dan biji-bijian. Rasa yang ditawarkan oleh empat mini burger ini surprisingly delicious! Benar-benar tidak menyangka ada makanan vegetarian atau raw food yang memiliki sensasi kelezatan seperti ini.
Patty yang dibuat dari berbagai macam jenis sayur dan kacang-kacangan ini terasa gurih dan tidak terasa seperti memakan sayur. Teksturnya lembut di dalam dan crunchy diluar.
Bagi Anda pencinta daging, tak ada salahnya untuk merubah gaya hidup dan cobalah untuk mengonsumsi menu andalan Burgreens satu ini. Burger mini ini dapat Anda nikmati dengan harga Rp75.000.
“Paling favorit Mini Quatro, empat mini burger isinya yang pertama, jamur dan oat sama natural cheese. Yang kedua itu kacang hitam, kacang merah, garbanzo atau chickpeas, natural cheese. Yang ketiga, bayam dan garbanzo. Garbanzo itu teksturnya oke banget buat dijadiin burger sayur. Yang terakhir adalah lentils, biji-bijian yang asalnya dari Middle East, bagus banget, proteinnya tinggi banget, kita pakai banyak spices khas Indonesia, seperti cengkeh, kayumanis, kapulaga,” papar Max.
Raw Mushroom Noodle ini tidak dibuat dengan mi yang biasa kita makan. Minya terdiri atas parutan berbagai macam sayuran yang diguyur dengan saus soba homemade.
Selain burger mini tadi, Burgreens juga menyediakan satu menu yang juga tak kalah lezat dan menjadi favorit pelanggan, Raw Mushroom Noodle. Meski ada kata “noodle” bukan berarti menu ini mengandung mi yang terbuat dari tepung terigu yang biasa kita konsumsi.
Mi satu ini terdiri atas parutan lobak, zucchini atau timun Jepang, wortel, tauge, jamur yang telah dibumbui, dan saus soba mentah homemade. Sensasi rasa gurih dan fresh benar-benar terasa sejak suapan pertama.
Tekstur sayuran yang begitu crunchy ditambah saus soba menambah citarasa dari mi yang satu ini. Ini merupakan pengalaman pertama tim Sindonews mencicipi raw food namun dapat diakui pengalaman ini luar biasa dan sungguh sayang untuk dilewatkan. Untuk menikmati seporsi mi jamur ini Anda perlu merogoh kocek sebesar Rp60.000.
Selai ala Burgreens ini dibuat dari bahan mentah dengan menghadirkan berbagai macam rasa yang tentunya tak kalah lezat dari selai biasa.
Selain menghadirkan makanan yang dapat disantap di kafe, Burgreens juga menyediakan sejumlah menu yang dapat Anda bawa pulang. Seperti nuggets, selai, beberapa desserts seperti raw chocolate bar, energy balls, dan masih banyak yang lainnya. Untuk selainya, Burgreens membuatnya secara homemade dengan bahan mentah namun juga lezat.
“Iya, kita produksi sendiri homemade selai. Ada empat rasa, kacang tanah, almond, kacang mede, dan kacang mede kakao. Yang kakao rasanya kayak Nutella-lah. No sugar. Selain itu ada desserts juga, ada cake, ada energy balls. Itu (energy balls) ada tiga macam, Spirullina Protein, Energy Balls, dan Raw Cacao Balls,” ujar Max.
Burgreens juga menyediakan energy balls dengan berbagai macam pilihan rasa yang bisa Anda nikmati di rumah.
Untuk selai tersebut dibanderol dengan range harga Rp45.000—75.000. Sedangkan energy balls mulai dari Rp55.000—60.000.
Saat ini Burgreens telah memiliki dua kafe yang terletak di Jalan Plamboyan No. 19 Rempoa, Jakarta Selatan dan di Jalan Tebet Barat Raya No. 49C, Jakarta Selatan. Mereka memiliki jam operasional dari pukul 09.30—21.00 WIB untuk wilayah Rempoa dan 11.00—19.00 WIB pada weekdays dan 10.30—20.00 WIB untuk wilayah Tebet.
Ke depannya, Max mengaku, dia dan teman-teman ingin lebih mengedukasi orang tua tentang pentingnya mengonsumsi makanan sehat, serta ingin membuat para petani organik lebih diapresiasi lagi di masyarakat.
“Kita pengen mengedukasi lebih banyak orang, pengen ke sekolah-sekolah untuk mengedukasi orang tua murid. Kita pengen anak-anak, generasi baru, untuk makan lebih sehat. Terus sama membuat petani-petani organik lokal tuh lebih diapresiasi,” tutup Max.
Keempat generasi muda ini membuka sebuah kafe bernama Burgreens. Tempat ini punya spesialisasi makanan vegetarian atau raw food dengan menu utamanya adalah burger.
“Awalnya, dulu aku sama Helga sekolah di Belanda dan kerja di sana. Di tahun terakhir, kita ngerasa we don’t belong there anymore. Terus akhirnya kita memutuskan untuk melakukan sesuatu yang lebih mempunyai kontribusi sosial. Ketertarikan kita sama healing, sama food, itu akhirnya membawa kita ke raw food. Raw food itu adalah makanan yang bisa menyembuhkan. Makanan mentah, tapi dibuat dan dikemas secara enak. Treus akhirnya kita bawa ke Indonesia,” ungkap Max Mandias, salah satu owner sekaligus Executive Chef Burgreens ketika ditemui di Burgreens Tebet, Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Max menambahkan, konsep raw food ke Indonesia ternyata cukup sulit karena kesadaran orang Indonesia yang masih cukup minim. Akhirnya, dia dan timnya memikirkan sebuah konsep makanan mengandung sayur yang lezat untuk disantap, yakni burger.
Selain ingin menghadirkan makanan sehat, Max dan teman-teman juga ingin menghadirkan konsep outdoor dan green resto. Mereka juga memiliki kebun sayur dan menjalin kerja sama dengan para petani organik untuk mendukung berdirinya Burgreens itu sendiri.
Berdiri pada November 2013 silam tidak langsung membuat Burgreens ramai akan pengunjung. Max mengaku pada dua bulan pertama cukup sulit untuk menawarkan sajian raw food kepada para pelanggan.
“Awalnya, dua bulan pertama tuh jangkrik (sepi) banget. Benar-benar susah. Orang-orang memang belum sadar. Walaupun gerakan sehat sudah mulai banyak, tapi makanan sehat itu benar-benar baru banget. Dan orang-orang mikir makanan sehat itu pasti nggak enak, pasti plain. Tapi mulai Januari—Februari (2014) sudah lumayan, keep getting better sampai sekarang,” ujar dia.
Mini Quarto adalah salah satu favorit para pelanggan Burgreens. Menu ini berupa burger dengan empat rasa berbeda.
Menu yang menjadi favorit para pelanggan adalah Mini Quarto. Menu yang satu ini merupakan empat buah burger dengan empat rasa yang berbeda.
Keempat burger ini terdiri dari roti gandum yang diisi dengan daun selada, tomat, dan patty yang terbuat dari jamur, kacang-kacangan, bayam, dan biji-bijian. Rasa yang ditawarkan oleh empat mini burger ini surprisingly delicious! Benar-benar tidak menyangka ada makanan vegetarian atau raw food yang memiliki sensasi kelezatan seperti ini.
Patty yang dibuat dari berbagai macam jenis sayur dan kacang-kacangan ini terasa gurih dan tidak terasa seperti memakan sayur. Teksturnya lembut di dalam dan crunchy diluar.
Bagi Anda pencinta daging, tak ada salahnya untuk merubah gaya hidup dan cobalah untuk mengonsumsi menu andalan Burgreens satu ini. Burger mini ini dapat Anda nikmati dengan harga Rp75.000.
“Paling favorit Mini Quatro, empat mini burger isinya yang pertama, jamur dan oat sama natural cheese. Yang kedua itu kacang hitam, kacang merah, garbanzo atau chickpeas, natural cheese. Yang ketiga, bayam dan garbanzo. Garbanzo itu teksturnya oke banget buat dijadiin burger sayur. Yang terakhir adalah lentils, biji-bijian yang asalnya dari Middle East, bagus banget, proteinnya tinggi banget, kita pakai banyak spices khas Indonesia, seperti cengkeh, kayumanis, kapulaga,” papar Max.
Raw Mushroom Noodle ini tidak dibuat dengan mi yang biasa kita makan. Minya terdiri atas parutan berbagai macam sayuran yang diguyur dengan saus soba homemade.
Selain burger mini tadi, Burgreens juga menyediakan satu menu yang juga tak kalah lezat dan menjadi favorit pelanggan, Raw Mushroom Noodle. Meski ada kata “noodle” bukan berarti menu ini mengandung mi yang terbuat dari tepung terigu yang biasa kita konsumsi.
Mi satu ini terdiri atas parutan lobak, zucchini atau timun Jepang, wortel, tauge, jamur yang telah dibumbui, dan saus soba mentah homemade. Sensasi rasa gurih dan fresh benar-benar terasa sejak suapan pertama.
Tekstur sayuran yang begitu crunchy ditambah saus soba menambah citarasa dari mi yang satu ini. Ini merupakan pengalaman pertama tim Sindonews mencicipi raw food namun dapat diakui pengalaman ini luar biasa dan sungguh sayang untuk dilewatkan. Untuk menikmati seporsi mi jamur ini Anda perlu merogoh kocek sebesar Rp60.000.
Selai ala Burgreens ini dibuat dari bahan mentah dengan menghadirkan berbagai macam rasa yang tentunya tak kalah lezat dari selai biasa.
Selain menghadirkan makanan yang dapat disantap di kafe, Burgreens juga menyediakan sejumlah menu yang dapat Anda bawa pulang. Seperti nuggets, selai, beberapa desserts seperti raw chocolate bar, energy balls, dan masih banyak yang lainnya. Untuk selainya, Burgreens membuatnya secara homemade dengan bahan mentah namun juga lezat.
“Iya, kita produksi sendiri homemade selai. Ada empat rasa, kacang tanah, almond, kacang mede, dan kacang mede kakao. Yang kakao rasanya kayak Nutella-lah. No sugar. Selain itu ada desserts juga, ada cake, ada energy balls. Itu (energy balls) ada tiga macam, Spirullina Protein, Energy Balls, dan Raw Cacao Balls,” ujar Max.
Burgreens juga menyediakan energy balls dengan berbagai macam pilihan rasa yang bisa Anda nikmati di rumah.
Untuk selai tersebut dibanderol dengan range harga Rp45.000—75.000. Sedangkan energy balls mulai dari Rp55.000—60.000.
Saat ini Burgreens telah memiliki dua kafe yang terletak di Jalan Plamboyan No. 19 Rempoa, Jakarta Selatan dan di Jalan Tebet Barat Raya No. 49C, Jakarta Selatan. Mereka memiliki jam operasional dari pukul 09.30—21.00 WIB untuk wilayah Rempoa dan 11.00—19.00 WIB pada weekdays dan 10.30—20.00 WIB untuk wilayah Tebet.
Ke depannya, Max mengaku, dia dan teman-teman ingin lebih mengedukasi orang tua tentang pentingnya mengonsumsi makanan sehat, serta ingin membuat para petani organik lebih diapresiasi lagi di masyarakat.
“Kita pengen mengedukasi lebih banyak orang, pengen ke sekolah-sekolah untuk mengedukasi orang tua murid. Kita pengen anak-anak, generasi baru, untuk makan lebih sehat. Terus sama membuat petani-petani organik lokal tuh lebih diapresiasi,” tutup Max.
(alv)