Dua Pasang Hati
A
A
A
Dia terlalu sibuk berkutat dengan pekerjaannya sebagai dokter kandungan. Tapi sebenarnya, ketika berpacaran dengan satu cewek, Keenan nggak pernah mainmain. Dia mencintai wanitanya dengan caranya sendiri, dan akan menjaga mereka dengan sangat baik.
Meskipun Keenan terlihat sibuk dengan kerjaannya yang membuatnya sering pulang subuh, pria itu akan berusaha mencari jadwal kosong demi bertemu dengan pujaan hatinya. Cerita ini didapat Echa dari calon suaminya, Ardio yang sudah berkawan lama dengan Keenan. Ardio bercerita, sewaktu kuliah dulu, tak jarang Keenan menyambangi Feli, mantan kekasihnya yang kini berada di Amerika. Keenan juga sudah mengenal baik orang tua Feli dan hampir seluruh keluarganya.
Setiap pulang praktik, Keenan selalu mampir ke rumah Feli hanya sekedar saling melepas rindu. Kedewasaan yang tumbuh pada diri Keenan, membuat orang tua Feli begitu simpati dengan pria bertubuh atletis itu. Keenan menjadi dokter keluarga Feli, dan selalu memeriksa rutin keadaan ibu Feli yang sering sakit-sakitan. Menurut Ardio, Keenan adalah pria yang terlampau baik, sampai-sampai dia tidak menyadari jika kadang kebaikannya disalahgunakan oleh perempuanperempuan yang didekatinya.
Mungkin karena Keenan berasal dari keluarga yang istilahnya berak duit itu, mereka memanfaatkan Keenan sebagai sumber ekonominya. Keenan sesungguhnya bukan pria yang gampang tersulut emosi. Pembawaannya selalu tenang, tak banyak bicara, walaupun sekali membuka mulut, nadanya sedikit ketus.
Sejak jaman kuliah dulu, Ardio paham benar kalo Keenan mempunyai sikap kepemimpinan yang baik. Waktu masih jadi dokter magang di rumah sakit Sumber Laras, Keenan dipercaya menjadi ketua persatuan para koas-koas dari Felicitas University. Hebat kan? Kemampuannya dalam mendeteksi seluruh jaringan tubuh manusia dan gejala penyakit, menjadikan Keenan hampir saja disuruh menjadi dokter ahli bedah syaraf dan otak.
Tapi Keenan tetap memilih menjadi dokter spesialis kandungan. Itulah yang membuat Ardio sahabatnya begitu mengagumi dokter yang digadanggadang menjadi dokter paling tampan di rumah sakit tempat mereka bekerja sekarang. Biarpun sudah lama melajang, banyak banget yang mencoba menambatkan hati Keenan.
Tapi dokter itu malah nggak tertarik, padahal usianya udah cukup matang untuk berumah tangga. Sayangnya, tak satupun dari wanita-wanita yang datang mendekatinya, membuatnya jatuh hati. Selain dari kemampuannya sebagai dokter kandungan handal, Keenan juga sangat mencintai anak-anak. Pada ruang praktiknya sekarang, Keenan selalu meletakkan sebuah cadah permen rasa buah-buahan untuk anak-anak pasien yang ikut menemani ibunya memeriksakan kandungannya, terlebih lagi anak perempuan.
Mereka sampai nge-fans beneran lho, pada cowok itu. Sedangkan Lara... Sebagai sahabatnya sejak kuliah, Echa paham betul seperti apa sobatnya itu. Boleh dibilang, waktu jaman kuliah dulu prestasi Lara tidak sebaik prestasi kerjanya sekarang. Nilainya kadang banyak yang kurang, sering telat masuk kelas, nggak disiplin.
Tapi herannya, tugas-tugas Lara dapat dikumpulkan tepat waktu, walaupun hasilnya paspasan. Meski tak begitu pandai dalam akademik, Lara adalah perempuan pekerja keras. Dia sangat mandiri. Sewaktu SMA Lara pernah membuatkan tempat menyimpan aksesori yang terbuat dari batang es krim, dan dijual ke teman-temannya. Hasilnya lumayan lho, bisa menambah uang jajannya sendiri.
Selain itu, gadis keturunan Belanda itu, memang gemar sekali menggambar ruang 2 atau 3 dimensi sesuai dengan imajinasinya sendiri. Dan dari hobinya itu, sekaranglah hasilnya, rumah Lara yang sebenarnya kecil, tapi bisa kelihatannya luas sekali. Dia sangat pandai dalam mengatur tata letak barang, hingga membuat Echa lebih nyaman menginap di sana, dibanding rumahnya sendiri. (bersambung)
OLEH: Vania M. Bernadette
Meskipun Keenan terlihat sibuk dengan kerjaannya yang membuatnya sering pulang subuh, pria itu akan berusaha mencari jadwal kosong demi bertemu dengan pujaan hatinya. Cerita ini didapat Echa dari calon suaminya, Ardio yang sudah berkawan lama dengan Keenan. Ardio bercerita, sewaktu kuliah dulu, tak jarang Keenan menyambangi Feli, mantan kekasihnya yang kini berada di Amerika. Keenan juga sudah mengenal baik orang tua Feli dan hampir seluruh keluarganya.
Setiap pulang praktik, Keenan selalu mampir ke rumah Feli hanya sekedar saling melepas rindu. Kedewasaan yang tumbuh pada diri Keenan, membuat orang tua Feli begitu simpati dengan pria bertubuh atletis itu. Keenan menjadi dokter keluarga Feli, dan selalu memeriksa rutin keadaan ibu Feli yang sering sakit-sakitan. Menurut Ardio, Keenan adalah pria yang terlampau baik, sampai-sampai dia tidak menyadari jika kadang kebaikannya disalahgunakan oleh perempuanperempuan yang didekatinya.
Mungkin karena Keenan berasal dari keluarga yang istilahnya berak duit itu, mereka memanfaatkan Keenan sebagai sumber ekonominya. Keenan sesungguhnya bukan pria yang gampang tersulut emosi. Pembawaannya selalu tenang, tak banyak bicara, walaupun sekali membuka mulut, nadanya sedikit ketus.
Sejak jaman kuliah dulu, Ardio paham benar kalo Keenan mempunyai sikap kepemimpinan yang baik. Waktu masih jadi dokter magang di rumah sakit Sumber Laras, Keenan dipercaya menjadi ketua persatuan para koas-koas dari Felicitas University. Hebat kan? Kemampuannya dalam mendeteksi seluruh jaringan tubuh manusia dan gejala penyakit, menjadikan Keenan hampir saja disuruh menjadi dokter ahli bedah syaraf dan otak.
Tapi Keenan tetap memilih menjadi dokter spesialis kandungan. Itulah yang membuat Ardio sahabatnya begitu mengagumi dokter yang digadanggadang menjadi dokter paling tampan di rumah sakit tempat mereka bekerja sekarang. Biarpun sudah lama melajang, banyak banget yang mencoba menambatkan hati Keenan.
Tapi dokter itu malah nggak tertarik, padahal usianya udah cukup matang untuk berumah tangga. Sayangnya, tak satupun dari wanita-wanita yang datang mendekatinya, membuatnya jatuh hati. Selain dari kemampuannya sebagai dokter kandungan handal, Keenan juga sangat mencintai anak-anak. Pada ruang praktiknya sekarang, Keenan selalu meletakkan sebuah cadah permen rasa buah-buahan untuk anak-anak pasien yang ikut menemani ibunya memeriksakan kandungannya, terlebih lagi anak perempuan.
Mereka sampai nge-fans beneran lho, pada cowok itu. Sedangkan Lara... Sebagai sahabatnya sejak kuliah, Echa paham betul seperti apa sobatnya itu. Boleh dibilang, waktu jaman kuliah dulu prestasi Lara tidak sebaik prestasi kerjanya sekarang. Nilainya kadang banyak yang kurang, sering telat masuk kelas, nggak disiplin.
Tapi herannya, tugas-tugas Lara dapat dikumpulkan tepat waktu, walaupun hasilnya paspasan. Meski tak begitu pandai dalam akademik, Lara adalah perempuan pekerja keras. Dia sangat mandiri. Sewaktu SMA Lara pernah membuatkan tempat menyimpan aksesori yang terbuat dari batang es krim, dan dijual ke teman-temannya. Hasilnya lumayan lho, bisa menambah uang jajannya sendiri.
Selain itu, gadis keturunan Belanda itu, memang gemar sekali menggambar ruang 2 atau 3 dimensi sesuai dengan imajinasinya sendiri. Dan dari hobinya itu, sekaranglah hasilnya, rumah Lara yang sebenarnya kecil, tapi bisa kelihatannya luas sekali. Dia sangat pandai dalam mengatur tata letak barang, hingga membuat Echa lebih nyaman menginap di sana, dibanding rumahnya sendiri. (bersambung)
OLEH: Vania M. Bernadette
(bbg)