Kho Ping Hoo, Suling Emas Jilid 11 Bagian 13

Senin, 28 Agustus 2017 - 18:00 WIB
loading...
Kho Ping Hoo, Suling...
Suling Emas, karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo
A A A
Kho Ping Hoo, Suling Emas

"Tuan Panglima amat gagah perkasa, tentu saja ujian ini sebagai main-main belaka, berbeda dengan saya yang harus mempertaruhkan nyawa untuk dapat lulus." Kata salinga merendah.

Mendengar ini, Bayisan tertawa bergelak dan sengaja berkata dengan suara keras agar terdengar orang lain, terutama tentu saja, agar terdengar Puteri Tayami.

"Ha-ha-ha, mempertaruhkan nyawa untuk permainan macam itu saja? Ha-ha, kau berkelakar, Salinga! Siapa yang tidak tahu akan ketangkasanmu? Hayolah, jangan membuang waktu lagi. Kuda kita sama-sama baik, usiamu lebih muda daripada usiaku, tentu kau lebih tangkas. Ha-ha!" Bayisan lalu mencambuk kudanya yang melesat maju. Merah muka Salinga karena ia maklum apa yang dimaksudkan oleh Bayisan tadi, akan tetapi ketika ia mengerling ke arah panggung, ia melihat Tayami kembali tersenyum kepadanya, senyum yang mengatakan berpihak kepadanya. Ia pun tersenyum pula dan mencambuk kuda putihnya yang terbang maju ke depan.

Penonton bersorak riuh rendah. Hebat memang melihat kedua orang gagah itu. Kuda yang mereka tunggangi juga merupakan kuda pilihan. Kuda putih tunggangan Salinga adalah kuda pemberian Puteri Tayami, tentu saja merupakan kuda pilihan dari kandang istana.

Adapun kuda merah tunggangan Bayisan juga datang dari kandang istana, karena kuda ini hadiah dari raja sendiri ketika ia berhasil menumpas pasukan musuh beberapa hari yang lalu. Banyak di antara penonton hanya mendengar kegagahan panglima muda dari cerita para anggota pasukan belaka, jarang ada yang pernah menyaksikan sendiri, maka kesempatan yang amat baik tentu saja menggembirakan hati mereka. (Bersambung)
(dwi)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
book/ rendering in 0.0449 seconds (0.1#10.140)