Kenapa Kucing Oren Barbar? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya
Senin, 23 Januari 2023 - 18:36 WIB
Untuk melakukan studi mereka, Pontier mengambil sampel dari 30 populasi kucing di Prancis dari 1982 hingga 1992, mengumpulkan data 56-491 kucing dari setiap populasi. Mereka menemukan tiga fakta menarik terkait kucing oren.
Pertama adalah kucing oren lebih sering ditemukan di pedesaan dibanding di perkotaan. Temuan ini menunjukan bahwa kucing oren dapat menikmati keberhasilan reproduksi yang lebih besar dalam kondisi sosial tertentu.
Di lingkungan pedesaan, sistem perkawinan kucing lebih poligini. Artinya sementara kucing jantan cenderung kawin dengan banyak kucing betina, betina cenderung kawin hanya dengan satu jantan. Sementara di perkotaan baik kucing betina maupun jantan memiliki banyak pasangan.
Fakta kedua adalah kucing oren lebih jarang ditemukan di daerah dengan risiko kematian lebih tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa kucing oren lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko yang mengakibatkan kematian.
Foto/Getty Images
Dan fakta ketiga adalah kucing oren menunjukkan dimorfisme seksual yang lebih besar. Jantan oren memiliki berat lebih dari kucing warna lain, dan betina oren memiliki berat lebih sedikit dari kucing warna lain.
Pola yang menarik ini mengarahkan para peneliti untuk menghasilkan teori bahwa karena perbedaan fisik dan perilaku, kucing oren khususnya kucing jantan mungkin bergantung pada strategi reproduksi yang berbeda.
Secara khusus, karena ukurannya lebih besar dan kemungkinan lebih agresif mengingat hubungan yang didokumentasikan sebelumnya antara ukuran tubuh kucing jantan dan agresi terhadap kucing lain.
Pertama adalah kucing oren lebih sering ditemukan di pedesaan dibanding di perkotaan. Temuan ini menunjukan bahwa kucing oren dapat menikmati keberhasilan reproduksi yang lebih besar dalam kondisi sosial tertentu.
Di lingkungan pedesaan, sistem perkawinan kucing lebih poligini. Artinya sementara kucing jantan cenderung kawin dengan banyak kucing betina, betina cenderung kawin hanya dengan satu jantan. Sementara di perkotaan baik kucing betina maupun jantan memiliki banyak pasangan.
Fakta kedua adalah kucing oren lebih jarang ditemukan di daerah dengan risiko kematian lebih tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa kucing oren lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko yang mengakibatkan kematian.
Foto/Getty Images
Dan fakta ketiga adalah kucing oren menunjukkan dimorfisme seksual yang lebih besar. Jantan oren memiliki berat lebih dari kucing warna lain, dan betina oren memiliki berat lebih sedikit dari kucing warna lain.
Pola yang menarik ini mengarahkan para peneliti untuk menghasilkan teori bahwa karena perbedaan fisik dan perilaku, kucing oren khususnya kucing jantan mungkin bergantung pada strategi reproduksi yang berbeda.
Secara khusus, karena ukurannya lebih besar dan kemungkinan lebih agresif mengingat hubungan yang didokumentasikan sebelumnya antara ukuran tubuh kucing jantan dan agresi terhadap kucing lain.
tulis komentar anda