COVID-19 Sebabkan Gula Darah Melonjak hingga Tingkatkan Risiko Kematian
Rabu, 15 Juli 2020 - 16:31 WIB
Sementara itu, Ahli Diabetes Dr. Minisha Sood dari Lenox Hill Hospital, New York City, mencatat bahwa pada orang non-diabetes, kadar gula darah dapat meningkat sebagai respons terhadap penyakit serius.
"Peningkatan gula darah karena suatu penyakit disebut stres hiperglikemia. Tubuh, di bawah tekanan, menghasilkan hormon dan reaksi terhadap penyakit yang meningkatkan glukosa darah," kata Sood.
Namun, lonjakan seperti itu biasanya tidak terjadi pada individu yang sebelumnya sehat. "Semakin tinggi glukosa darah pada pasien yang akhirnya meninggal karena COVID-19 dibandingkan pasien lain dengan glukosa darah normal meskipun infeksi COVID-19, mungkin merupakan tanda bahwa sistem yang mendasarinya tidak sesehat mereka yang tidak mengalami stres hiperglikemia," jelasnya. ( )
Berdasarkan temuan ini, peneliti menyarankan agar pelacakan kadar gula darah ditambahkan ke daftar tes yang digunakan dokter untuk memantau risiko untuk pasien yang berjuang melawan COVID-19.
"Intinya adalah, setiap orang akan menanggapi penyakit dengan cara unik mereka dan sangat membantu untuk memiliki cara untuk memprediksi siapa yang mungkin memiliki hasil yang lebih buruk dari infeksi COVID-19. Memiliki kadar glukosa darah tinggi saat masuk ke rumah sakit mungkin salah satu dari langkah-langkah prediksi itu," tutup Sood.
"Peningkatan gula darah karena suatu penyakit disebut stres hiperglikemia. Tubuh, di bawah tekanan, menghasilkan hormon dan reaksi terhadap penyakit yang meningkatkan glukosa darah," kata Sood.
Namun, lonjakan seperti itu biasanya tidak terjadi pada individu yang sebelumnya sehat. "Semakin tinggi glukosa darah pada pasien yang akhirnya meninggal karena COVID-19 dibandingkan pasien lain dengan glukosa darah normal meskipun infeksi COVID-19, mungkin merupakan tanda bahwa sistem yang mendasarinya tidak sesehat mereka yang tidak mengalami stres hiperglikemia," jelasnya. ( )
Berdasarkan temuan ini, peneliti menyarankan agar pelacakan kadar gula darah ditambahkan ke daftar tes yang digunakan dokter untuk memantau risiko untuk pasien yang berjuang melawan COVID-19.
"Intinya adalah, setiap orang akan menanggapi penyakit dengan cara unik mereka dan sangat membantu untuk memiliki cara untuk memprediksi siapa yang mungkin memiliki hasil yang lebih buruk dari infeksi COVID-19. Memiliki kadar glukosa darah tinggi saat masuk ke rumah sakit mungkin salah satu dari langkah-langkah prediksi itu," tutup Sood.
(tsa)
tulis komentar anda