Varian Baru Covid-19 Orthrus Sudah Masuk Indonesia? Ini Penjelasan Kemenkes
Senin, 20 Februari 2023 - 17:50 WIB
JAKARTA - Virus Covid-19 omicron kembali menelurkan varian baru yaitu CH.1.1 yang dijuluki "orthrus" yang sedang dilacak oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS). Bahkan, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyebutkan, varian tersebut paling mungkin mengambil alih BQ.1 yang saat ini dominan.
Pasalnya, sejak kasus pertama dari varian baru itu muncul pada bulan November, telah menyebar ke 23,1 persen dari semua kasus di Inggris pada 1 Januari, angka UKHSA terbaru menunjukkan – meskipun pengurutan menunjukkan bahwa itu bisa mencapai 100 persen di beberapa daerah.
Sebagaimana dilansir Independent, Selasa (20/2/2023) Orthrus menyumbang sekitar 8.700 kasus, meskipun para pejabat memperingatkan perkiraan varian tidak pasti.
Orthrus, bersama dengan varian Kraken atau XBB.1.5, diperkirakan bergerak menuju dominasi di Inggris, meskipun tidak ada yang digolongkan sebagai “perhatian”.
Varian XBB.1.5 telah meningkat di AS dalam beberapa bulan terakhir, menjadi dominan dua minggu lalu, tetapi prevalensinya tetap sangat rendah di Inggris.
Pemetaan genomik dari Sanger Institute, sebuah kelompok penelitian yang sebagian didanai pemerintah, menunjukkan bahwa Orthrus telah mengambil alih beberapa bagian Inggris.
Area pertama di Inggris Raya yang mendaftarkan Orthrus melalui pemodelan Sanger adalah Blaby, Leicestershire barat daya, dalam minggu menjelang 12 November 2022 lalu.
Lantas, apakah varian orthrus sudah ada di Indonesia? Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Syahril mengatakan sejauh ini di Indonesia belum ada kasus varian orthrus.
“Belum ada kita tunggu saja mudah-mudahan tidak ada,” ujar dr Syahril dalam Press Conference Update Penanganan Covid-19, Senin (20/2/2023).
Dokter Syahril menambahkan kalau pun varian tersebut masuk ke Indonesia, masyarakat tak perlu khawatir karena bisa mempertahankan diri dengan menjalani gaya hidup sehat.
“Kalau pun ada seperti halnya varian tadi kita dapat kendalikan dan masyarakat Indonesia bisa atasi itu dengan kekebalan tubuh dan gaya hidup sehat,” tutupnya.
Pasalnya, sejak kasus pertama dari varian baru itu muncul pada bulan November, telah menyebar ke 23,1 persen dari semua kasus di Inggris pada 1 Januari, angka UKHSA terbaru menunjukkan – meskipun pengurutan menunjukkan bahwa itu bisa mencapai 100 persen di beberapa daerah.
Sebagaimana dilansir Independent, Selasa (20/2/2023) Orthrus menyumbang sekitar 8.700 kasus, meskipun para pejabat memperingatkan perkiraan varian tidak pasti.
Orthrus, bersama dengan varian Kraken atau XBB.1.5, diperkirakan bergerak menuju dominasi di Inggris, meskipun tidak ada yang digolongkan sebagai “perhatian”.
Varian XBB.1.5 telah meningkat di AS dalam beberapa bulan terakhir, menjadi dominan dua minggu lalu, tetapi prevalensinya tetap sangat rendah di Inggris.
Pemetaan genomik dari Sanger Institute, sebuah kelompok penelitian yang sebagian didanai pemerintah, menunjukkan bahwa Orthrus telah mengambil alih beberapa bagian Inggris.
Area pertama di Inggris Raya yang mendaftarkan Orthrus melalui pemodelan Sanger adalah Blaby, Leicestershire barat daya, dalam minggu menjelang 12 November 2022 lalu.
Lantas, apakah varian orthrus sudah ada di Indonesia? Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Syahril mengatakan sejauh ini di Indonesia belum ada kasus varian orthrus.
“Belum ada kita tunggu saja mudah-mudahan tidak ada,” ujar dr Syahril dalam Press Conference Update Penanganan Covid-19, Senin (20/2/2023).
Dokter Syahril menambahkan kalau pun varian tersebut masuk ke Indonesia, masyarakat tak perlu khawatir karena bisa mempertahankan diri dengan menjalani gaya hidup sehat.
“Kalau pun ada seperti halnya varian tadi kita dapat kendalikan dan masyarakat Indonesia bisa atasi itu dengan kekebalan tubuh dan gaya hidup sehat,” tutupnya.
(hri)
tulis komentar anda