7 Komunitas Unik di Dunia, Ada Kumpulan Orang Mati dan Bertubuh Mini
Senin, 13 Maret 2023 - 17:23 WIB
Kongo masuk dalam jajaran 10 negara paling miskin di dunia. Meskipun begitu, di negara ini terdapat sebuah komunitas bernama Le Sape atau Society of Atmosphere setters and Elegant People. Komunitas ini unik, lantaran selalu berbusana trendi dan mencuri perhatian, meskipun anggota komunitasnya hidup di tengah kemiskinan. Sebagian besar anggota Le Sape bekerja sebagai petani, tukang kayu, hingga sopir taksi.
Keberadaan komunitas ini bisa ditelusuri sejak masa kolonial Prancis pada abad ke-20. Para penjajah Prancis memberikan pakaian-pakaian bergaya Eropa (meskipun bekas) ke orang-orang Afrika, termasuk Kongo. La Sape dibentuk di Brazzaville, sebagai sebuah bentuk ekspresi sosial masyarakat jajahan. Komunitas ini dikenal hingga seluruh dunia dan menjadi inspirasi bagi banyak masyarakat.
3. Komunitas CrossDresser
Komunitas CrossDresser. Foto/Dafni Girls
Komunitas CrossDresser menjadi salah satu komunitas unik di dunia. Para anggotanya selalu tampil dengan gaya busana lawan jenisnya. Meskipun bergaya ala lawan jenis, namun anggota kelompok CrossDresser tidak berperilaku sama dengan lawan jenisnya tersebut. Berbagai sumber menyebut bahwa anggota CrossDresser saat ini sudah menyebar di seluruh negara di dunia. Sebuah kanal YouTube bernama Crossdressing Lifestyle, misalnya, menyajikan konten seputar komunitas tersebut. Selain itu, kanal YouTube tersebut juga aktif membuka ruang diskusi, kritik, dan saran dari masyarakat luas.
4. Komunitas Orang Mati
Lal Bihari Mritak mengenakan bendera Komunitas Orang Mati. Foto/Getty BBC
Meskipun memiliki nama yang nyeleneh, namun komunitas orang mati bukan berarti diisi oleh mereka yang sudah tiada. Komunitas asal India ini didirikan oleh seorang petani asal Uttar Pradesh bernama Lal Bihari dengan nama Mritak Sangh (komunitas orang mati). Latar belakang berdirinya komunitas ini diawali saat Lal Bihari meminjam dana di bank pada tahun 1994. Namun, ia tidak bisa melakukan hal tersebut karena tercatat sudah meninggal dunia. Ketika ditelusuri, paman Lal Bihari sengaja menyuap pihak terkait agar ia bisa mendapatkan tanah milik Lal Bihari. Bihari tidak sendiri, usai penelusuran lebih lanjut ternyata ada 100 orang yang bernasib sama dan dinyatakan sudah meninggal dunia. Maka dari itu, Lal Bihari pun mendirikan komunitas orang mati.
Keberadaan komunitas ini bisa ditelusuri sejak masa kolonial Prancis pada abad ke-20. Para penjajah Prancis memberikan pakaian-pakaian bergaya Eropa (meskipun bekas) ke orang-orang Afrika, termasuk Kongo. La Sape dibentuk di Brazzaville, sebagai sebuah bentuk ekspresi sosial masyarakat jajahan. Komunitas ini dikenal hingga seluruh dunia dan menjadi inspirasi bagi banyak masyarakat.
3. Komunitas CrossDresser
Komunitas CrossDresser. Foto/Dafni Girls
Komunitas CrossDresser menjadi salah satu komunitas unik di dunia. Para anggotanya selalu tampil dengan gaya busana lawan jenisnya. Meskipun bergaya ala lawan jenis, namun anggota kelompok CrossDresser tidak berperilaku sama dengan lawan jenisnya tersebut. Berbagai sumber menyebut bahwa anggota CrossDresser saat ini sudah menyebar di seluruh negara di dunia. Sebuah kanal YouTube bernama Crossdressing Lifestyle, misalnya, menyajikan konten seputar komunitas tersebut. Selain itu, kanal YouTube tersebut juga aktif membuka ruang diskusi, kritik, dan saran dari masyarakat luas.
4. Komunitas Orang Mati
Lal Bihari Mritak mengenakan bendera Komunitas Orang Mati. Foto/Getty BBC
Meskipun memiliki nama yang nyeleneh, namun komunitas orang mati bukan berarti diisi oleh mereka yang sudah tiada. Komunitas asal India ini didirikan oleh seorang petani asal Uttar Pradesh bernama Lal Bihari dengan nama Mritak Sangh (komunitas orang mati). Latar belakang berdirinya komunitas ini diawali saat Lal Bihari meminjam dana di bank pada tahun 1994. Namun, ia tidak bisa melakukan hal tersebut karena tercatat sudah meninggal dunia. Ketika ditelusuri, paman Lal Bihari sengaja menyuap pihak terkait agar ia bisa mendapatkan tanah milik Lal Bihari. Bihari tidak sendiri, usai penelusuran lebih lanjut ternyata ada 100 orang yang bernasib sama dan dinyatakan sudah meninggal dunia. Maka dari itu, Lal Bihari pun mendirikan komunitas orang mati.
Lihat Juga :
tulis komentar anda