10 Komunitas Unik yang Ada di Indonesia, Nomor 4 Wadah Kumpul Orang Bernama Agus
Senin, 13 Maret 2023 - 23:55 WIB
Polyglot Indonesia merupakan komunitas orang yang mempunyai kemampuan bahasa asing lebih dari satu. Komunitas ini dibentuk tiga pemuda, yaitu Arra Nur Rizal, Monis Pandhu Hapsari, serta Krisna Laurensius. Pada 2010, ketiganya tinggal di luar negeri serta fasih berbahasa asing.
Tetapi, ketika pulang ke Indonesia, tidak menemukan orang yang dapat berbahasa sama seperti mereka. Mereka pun membentuk komunitas dengan orang yang mempunyai kemampuan bahasa asing. Namun, komunitas tersebut tidak berjalan lama karena pendirinya mendapat beasiswa ke luar negeri.
Setelah 2013, pendiri Polyglot melanjutkan komunitas ini hingga berkembang ke sembilan kota di Indonesia. Program utama komunitas ini adalah pertemuan yang dilaksanakan setiap dua bulan sekali. Orang yang tergabung dalam komunitas ini rata-rata sudah mempunyai kemampuan asing. Mereka berdiskusi dalam bahasa India, Prancis, Arab, Jerman, hingga Inggris.
Komunitas Reenactor Indonesia didirikan pada 2008 atas dasar kecintaan hobi mencintai sejarah, mengoleksi pakaian momen sejarah, hingga melakoni reka ulang momen sejarah. Kegiatan komunitas ini fokus pada reka adegan momen sejarah.
Bentuknya mulai dari foto, video, hingga drama teater. Kegiatan yang mereka lakukan pun merujuk pada dokumentasi hingga foto yang ada. Uniknya, komunitas ini menggunakan pakaian yang menyerupai pakaian di masa lalu.
Anggota komunitas ini mengenakan pakaian militer yang lengkap dengan topi, emblem, pin serta peluit. Senjata yang digunakannya pun membuat tampilan mereka lebih sempurna. Komunitas Reenactor Indonesia sering berkumpul untuk berdiskusi, selain mengunjungi museum.
Komunitas Agus Agus Bersaudara Indonesia (AABI) didirikan pada 2015. Awalnya, empat sahabat bernama Agus Mulyadi, Agus Nuryanto, Agus Rohadi, serta Agustarman melakukan pertemuan pada media sosial Facebook. Gus Mul, panggilan Agus Mulyadi, lantas berinisiatif membangun komunitas yang seluruh anggotanya mempunyai unsur nama Agus.
Gagasan tersebut pun disambut oleh ketiga sahabatnya. Guna mengembangkan komunitasnya, mereka merekrut orang yang mempunyai nama Agus melalui media sosial. Komunitas Agus Agus Bersaudara Indonesia pun berkembang, hingga kini anggotanya tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Tetapi, ketika pulang ke Indonesia, tidak menemukan orang yang dapat berbahasa sama seperti mereka. Mereka pun membentuk komunitas dengan orang yang mempunyai kemampuan bahasa asing. Namun, komunitas tersebut tidak berjalan lama karena pendirinya mendapat beasiswa ke luar negeri.
Setelah 2013, pendiri Polyglot melanjutkan komunitas ini hingga berkembang ke sembilan kota di Indonesia. Program utama komunitas ini adalah pertemuan yang dilaksanakan setiap dua bulan sekali. Orang yang tergabung dalam komunitas ini rata-rata sudah mempunyai kemampuan asing. Mereka berdiskusi dalam bahasa India, Prancis, Arab, Jerman, hingga Inggris.
3. Reenactor Indonesia
Komunitas Reenactor Indonesia didirikan pada 2008 atas dasar kecintaan hobi mencintai sejarah, mengoleksi pakaian momen sejarah, hingga melakoni reka ulang momen sejarah. Kegiatan komunitas ini fokus pada reka adegan momen sejarah.
Bentuknya mulai dari foto, video, hingga drama teater. Kegiatan yang mereka lakukan pun merujuk pada dokumentasi hingga foto yang ada. Uniknya, komunitas ini menggunakan pakaian yang menyerupai pakaian di masa lalu.
Anggota komunitas ini mengenakan pakaian militer yang lengkap dengan topi, emblem, pin serta peluit. Senjata yang digunakannya pun membuat tampilan mereka lebih sempurna. Komunitas Reenactor Indonesia sering berkumpul untuk berdiskusi, selain mengunjungi museum.
4. Agus Agus Bersaudara Indonesia
Komunitas Agus Agus Bersaudara Indonesia (AABI) didirikan pada 2015. Awalnya, empat sahabat bernama Agus Mulyadi, Agus Nuryanto, Agus Rohadi, serta Agustarman melakukan pertemuan pada media sosial Facebook. Gus Mul, panggilan Agus Mulyadi, lantas berinisiatif membangun komunitas yang seluruh anggotanya mempunyai unsur nama Agus.
Gagasan tersebut pun disambut oleh ketiga sahabatnya. Guna mengembangkan komunitasnya, mereka merekrut orang yang mempunyai nama Agus melalui media sosial. Komunitas Agus Agus Bersaudara Indonesia pun berkembang, hingga kini anggotanya tersebar dari Sabang hingga Merauke.
tulis komentar anda