10 Komunitas Unik yang Ada di Indonesia, Nomor 4 Wadah Kumpul Orang Bernama Agus

Senin, 13 Maret 2023 - 23:55 WIB
loading...
10 Komunitas Unik yang Ada di Indonesia, Nomor 4 Wadah Kumpul Orang Bernama Agus
Komunitas unik yang ada di Indonesia sangat beragam. Mulai dari komunitas hp jadul, komunitas orang yang mempunyai nama Agus hingga komunitas pria brewok. Foto/Facebook Agus Agus Bersaudara Indonesia
A A A
JAKARTA - Komunitas unik yang ada di Indonesia sangat beragam. Mulai dari komunitas hp jadul, komunitas orang yang mempunyai nama Agus hingga komunitas pria yang mempunyai brewok.

Hingga saat ini, komunitas unik tersebut masih menunjukkan eksistensinya. Tak sekadar berkumpul, mereka juga berbagi hingga melakukan gathering.

Sementara itu, komunitas sepeda, motor, hingga mobil merupakan komunitas yang umum ditemui di Indonesia. Berikut 10 komunitas unik yang ada di Indonesia seperti dirangkum dari berbagai sumber, Senin (13/3/2023).


1. Hajaka


Hajaka merupakan komunitas hp jadul Jakarta. Dilihat dari namanya, anggota komunitas ini gemar mengoleksi hp jadul. Pendiri komunitas ini adalah Sudarto, yang gemar mengoleksi hingga menjual hp jadul. Berawal di pasar kaget yang menjual barang bekas termasuk hp jadul di Jembatan Item Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, komunitas Hajaka pun resmi terbentuk dengan jumlah anggota yang sudah mencapai ratusan pada pertengahan 2015.

Diketahui, kawasan tersebut dikenal sebagai pusat dagang barang bekas, serta dimanfaatkan oleh pecinta hp jadul untuk berkumpul hingga pamer koleksi. Komunitas Hajaka menjalin komunikasi melalui Facebook. Menurut Masato, panggilan akrab Sudarto, masih ada orang yang mencari hingga mengoleksi hp jadul.

Hp yang paling diincar oleh kolektor biasanya yang dijual terbatas atau model purwarupa dari berbagai merek. Komunitas ini pun telah mengadakan kopdar di beberapa kota Indonesia.

2. Polyglot Indonesia


Polyglot Indonesia merupakan komunitas orang yang mempunyai kemampuan bahasa asing lebih dari satu. Komunitas ini dibentuk tiga pemuda, yaitu Arra Nur Rizal, Monis Pandhu Hapsari, serta Krisna Laurensius. Pada 2010, ketiganya tinggal di luar negeri serta fasih berbahasa asing.

Tetapi, ketika pulang ke Indonesia, tidak menemukan orang yang dapat berbahasa sama seperti mereka. Mereka pun membentuk komunitas dengan orang yang mempunyai kemampuan bahasa asing. Namun, komunitas tersebut tidak berjalan lama karena pendirinya mendapat beasiswa ke luar negeri.

Setelah 2013, pendiri Polyglot melanjutkan komunitas ini hingga berkembang ke sembilan kota di Indonesia. Program utama komunitas ini adalah pertemuan yang dilaksanakan setiap dua bulan sekali. Orang yang tergabung dalam komunitas ini rata-rata sudah mempunyai kemampuan asing. Mereka berdiskusi dalam bahasa India, Prancis, Arab, Jerman, hingga Inggris.

3. Reenactor Indonesia


Komunitas Reenactor Indonesia didirikan pada 2008 atas dasar kecintaan hobi mencintai sejarah, mengoleksi pakaian momen sejarah, hingga melakoni reka ulang momen sejarah. Kegiatan komunitas ini fokus pada reka adegan momen sejarah.

Bentuknya mulai dari foto, video, hingga drama teater. Kegiatan yang mereka lakukan pun merujuk pada dokumentasi hingga foto yang ada. Uniknya, komunitas ini menggunakan pakaian yang menyerupai pakaian di masa lalu.

Anggota komunitas ini mengenakan pakaian militer yang lengkap dengan topi, emblem, pin serta peluit. Senjata yang digunakannya pun membuat tampilan mereka lebih sempurna. Komunitas Reenactor Indonesia sering berkumpul untuk berdiskusi, selain mengunjungi museum.

4. Agus Agus Bersaudara Indonesia


Komunitas Agus Agus Bersaudara Indonesia (AABI) didirikan pada 2015. Awalnya, empat sahabat bernama Agus Mulyadi, Agus Nuryanto, Agus Rohadi, serta Agustarman melakukan pertemuan pada media sosial Facebook. Gus Mul, panggilan Agus Mulyadi, lantas berinisiatif membangun komunitas yang seluruh anggotanya mempunyai unsur nama Agus.

Gagasan tersebut pun disambut oleh ketiga sahabatnya. Guna mengembangkan komunitasnya, mereka merekrut orang yang mempunyai nama Agus melalui media sosial. Komunitas Agus Agus Bersaudara Indonesia pun berkembang, hingga kini anggotanya tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Seseorang yang ingin menjadi anggota AABI harus mempunyai unsur nama Agus. Pendaftarannya dapat dilakukan di website AABI, www.agus.or.id.

5. Indonesia Graveyard


Komunitas Indonesia Graveyard merupakan komunitas yang menjadikan kuburan sebagai sumber pengetahuan. Komunitas ini mempelajari sejarah dari batu nisan. Hanonsari Paramita atau dikenal Ruri adalah satu penginisiasi berdirinya Indonesia Graveyard.

Anggota komunitas ini menjadwalkan ziarah ke makam setiap dua pekan sekali guna menggali sejarah. Mereka juga kerap bersih-bersih makam yang terbengkalai. Pada awalnya, Ruri dan Deni, temannya yang wafat pada 2019, sering ke makam. Mereka suka memotret makam.

Foto tersebut diunggah di Instagram masing-masing, tetapi banyak yang merasa tidak nyaman. Hingga akhirnya pada 2017, mereka membuat Instagram khusus foto kuburan. Tak disangka, banyak orang yang mengikuti akun tersebut dan menyatakan ketertarikannya guna menyambangi makam di Jakarta. Indonesia Graveyard sudah mengunjungi banyak kuburan tua.


6. Brengozer


Komunitas Brengozer merupakan wadah berkumpulnya pria brewokan yang lahir pada 19 November 2014. Komunitas ini berbagi pengalaman untuk pria yang berjuang menumbuhkan hingga merawat brewok. Salah satu pionir komunitas ini adalah Fariz Ramadhan.

Awalnya, ia ingin mempunyai brewok, namun sulit menumbuhkannya. Hal ini mengingat dirinya bukan pria yang identik dengan gen kumis serta janggut. Berangkat dari kondisi tersebut, tercetuslah ide untuk membuat komunitas. Tak disangka, gagasan ini mendapat respons positif dari orang-orang yang mempunyai visi sama dengan Fariz.

Mereka pun merekrut anggota komunitasnya melalui Facebook, Line, hingga Whatsapp. Bagi yang ingin menjadi anggota komunitas ini, cukup mengirimkan identitas serta alasan bergabung. Pada 2016, ada acara Gathering Nasional Brengozer Indonesia pertama di Bali.

7. Urban Jedi


Komunitas Urban Jedi pertama kali terbentuk pada 2011 di Bandung. Awalnya, komunitas ini merupakan ajang berkumpulnya para anggota komunitas Star Wars Bandung. Bagi pecinta Film Star Wars, tentu tidak asing dengan kata Jedi. Pada film tersebut, Jedi merupakan anggota sebuah organisasi biarawan kuno dan luhur.

Terinspirasi dari hal tersebut, anak muda asal Bandung pun membentuk komunitas dengan nama Urban Jedi. Jedi menggunakan lightsaber yang merupakan senjata fiksi dalam Film Star Wars. Apabila tombol ditekan, senjata ini akan mengeluarkan cahaya sepanjang 1 meter.

Urban Jedi diambil dari singkatan Urang Bandung Jelmana Dipikaresep. Kegiatan rutin dari komunitas ini adalah latihan hingga freestyle untuk menggunakan lightsaber.

8. Ukuiki


Ukuiki merupakan komunitas yang menyukai alat musik ukulele. Ukulele mempunyai ukuran yang kecil dan praktis. Selain itu, ukulele juga dapat menghasilkan suara yang menyenangkan hingga mudah dipelajari. Salah satu pendiri komunitas ini adalah Graz Suwu pada 2016.

Komunitas Ukuiki diperuntukkan juga untuk mereka yang mau belajar ukulele. Pada awalnya, komunitas ini berfokus di Jakarta. Tetapi karena tingginya permintaan, komunitas ini pun melakukan gathering di Bali dan Yogyakarta.

Komunitas Ukuiki mempunyai beragam kegiatan, mulai dari konser amal hingga sekadar kumpul dengan pecinta ukulele. Bagi yang mau bergabung dengan komunitas ini, dapat menghubungi Instagram @ukuiki.

9. Indie Yo


Indie Yo merupakan komunitas penggemar permainan yoyo. Komunitas ini dibentuk pada Februari 2008. Awal terbentuknya komunitas ini bermula dari kumpul-kumpul penggemar yoyo di Bandung yang mempunyai hobi serta tujuan untuk mengembangkan permainan yoyo.

Tidak sekadar bermain, komunitas ini berperan dalam memberikan edukasi kepada orang awam guna belajar berbagai macam teknik yoyo. Selain kumpul dan latihan, anggota komunitas Indie Yo melakukan sharing atau diskusi dan berbagi pengalaman di antara sesama anggota. Anggota komunitas Indie Yo pernah mengikuti lomba yoyo tingkat nasional hingga internasional.

10. Hong


Komunitas Hong menjadi tempat surganya permainan tradisional di Kota Bandung. Di sini terdapat 240 jenis permainan tradisional. Komunis Hong didirikan oleh Mohammad Zaini Alif pada 2005. Hong mempunyai arti bertemu. Ucapan Hong sendiri merupakan ungkapan dalam permainan petak umpet dalam tradisi masyarakat Sunda.

Pendirian komunitas ini berawal dari kesadaran tentang makin tergerusnya permainan tradisional. Dari hal tersebut, muncul ide untuk menginventarisir hingga melestarikan berbagai permainan tradisional. Mengumpulkan permainan tradisional ternyata bukan hal yang mudah. Pendiri komunitas ini pun melakukan riset untuk dapat mengumpulkan aneka permainan tradisional.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1572 seconds (0.1#10.140)