Ingin Membangun Rumah dari Kayu yang Ramah Lingkungan? Simak Tips Berikut
Minggu, 19 Maret 2023 - 10:50 WIB
Kayu yang sudah diolah tetap menyimpan karbon sepanjang kayu tidak musnah. Fosil kayu yang terkubur di dalam tanah tetap menyimpan karbon yang diserap selama daur hidupnya yang akan mengurangi gas buang ke atmosfer yang menambah pemanasan global. Sementara pohon baru akan menyerap karbon di udara.
Namun demikian masih merupakan tantangan bagi pembangun, arsitek, dan desainer untuk mendapatkan informasi dan sumber bahan baku yang sesuai untuk membangun bangunan yang kuat, estetik, tahan lama dan berkelanjutan, di sisi lain produsen bahan kayu berkelanjutan juga tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kebutuhan arsitek.
Untuk mempermudah pembangun dan arsitek mendapatkan material hasil hutan yang berkelanjutan khususnya kayu tropis dari hutan yang telah tersertifikasi, FSC membangun pusat data Sustainable Tropical Timber Trade Network (STTTN) yang menyimpan informasi pemasok dan pembeli kayu tersertifikasi FSC secara online dan dapat diakses dengan mudah.
Kolaborasi FSC dengan Sampoerna Kayoe dalam Event ARCH ID 2023 di ICE BSD Tangerang Selatan ini dapat menjadi kesempatan yang baik untuk meningkatkan pemahaman komunitas arsitek dan produsen kayu di Indonesia terkait sumber kayu tersertifikasi FSC sebagai bahan bangunan yang estetik, kuat, tahan lama, dan berkelanjutan.
Edward Tombokan, Direktur Komersial Sampoerna Kayoe mengatakan pihaknya berkomitmen dalam mengelola hutan yang berkelanjutan telah dibuktikan dengan perolehan sertifikasi FSC.
"Dengan kolaborasi bersama FSC di ARCH ID 2023 ini kami ingin memperkenalkan kepada kalangan arsitek bahwa di Indonesia telah tersedia pasokan kayu dari hutan yang berkelanjutan sehingga setiap penggunaan kayu akan semakin mendorong kami untuk mengelola hutan secara bertanggung jawab," jelasnya.
Lihat Juga: Sandiaga Uno Groundbreaking Gedung Kemenparekraf Jadi Pesona Nusantara, Bakal Lebih Ramah Lingkungan
Namun demikian masih merupakan tantangan bagi pembangun, arsitek, dan desainer untuk mendapatkan informasi dan sumber bahan baku yang sesuai untuk membangun bangunan yang kuat, estetik, tahan lama dan berkelanjutan, di sisi lain produsen bahan kayu berkelanjutan juga tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kebutuhan arsitek.
Untuk mempermudah pembangun dan arsitek mendapatkan material hasil hutan yang berkelanjutan khususnya kayu tropis dari hutan yang telah tersertifikasi, FSC membangun pusat data Sustainable Tropical Timber Trade Network (STTTN) yang menyimpan informasi pemasok dan pembeli kayu tersertifikasi FSC secara online dan dapat diakses dengan mudah.
Kolaborasi FSC dengan Sampoerna Kayoe dalam Event ARCH ID 2023 di ICE BSD Tangerang Selatan ini dapat menjadi kesempatan yang baik untuk meningkatkan pemahaman komunitas arsitek dan produsen kayu di Indonesia terkait sumber kayu tersertifikasi FSC sebagai bahan bangunan yang estetik, kuat, tahan lama, dan berkelanjutan.
Edward Tombokan, Direktur Komersial Sampoerna Kayoe mengatakan pihaknya berkomitmen dalam mengelola hutan yang berkelanjutan telah dibuktikan dengan perolehan sertifikasi FSC.
"Dengan kolaborasi bersama FSC di ARCH ID 2023 ini kami ingin memperkenalkan kepada kalangan arsitek bahwa di Indonesia telah tersedia pasokan kayu dari hutan yang berkelanjutan sehingga setiap penggunaan kayu akan semakin mendorong kami untuk mengelola hutan secara bertanggung jawab," jelasnya.
Lihat Juga: Sandiaga Uno Groundbreaking Gedung Kemenparekraf Jadi Pesona Nusantara, Bakal Lebih Ramah Lingkungan
(hri)
tulis komentar anda