Sejarah Tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Jawa
Minggu, 30 April 2023 - 13:05 WIB
JAKARTA - Sejarah tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Jawa yang diwariskan sejak masa Wali Songo menarik untuk diulas. Apalagi momentum tersebut baru saja diperingati sebagian masyarakat Indonesia.
Ya, tepat pada Sabtu (29/4/2023) kemarin merupakan momentum Lebaran Ketupat yang biasa diperingati oleh masyarakat di Pulau Jawa. Momen itu dirayakan satu minggu setelah hari raya Idul Fitri, yang tahun ini jatuh pada Sabtu (22/4/23).
Tradisi lebaran ketupat pun menjadi perayaan yang selalu dilakukan setiap tahunnya. Tentu ada makna dan sejarah di balik perayaan tersebut.
Berikut sejarah perayaan lebaran ketupat, yang selalu dilakukan masyarakat di Pulau Jawa.
Ketupat sendiri memiliki filosofi menarik dalam bahasa Jawa. Ketupat berasal dari kata kupat atau akronim dari ngaku lepat, yang berarti mengakui kesalahan.
Tradisi lebaran ketupat dilambangkan sebagai simbol kebersamaan. Tradisi dipopulerkan oleh salah satu Walisongo, Sunan Kalijaga.
Mulanya, Sunan Kalijaga memperkenalkan Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Lebaran sendiri berarti momen bermaaf-maafan setelah salat Idul Fitri, dan Bakda Kupat merupakan perayaan satu minggu setelah lebaran.
Selain itu, maksud dari lebaran ketupat ini ialah merayakan selesainya pelaksanaan ibadah puasa 6 hari di bulan Syawal, atau tepatnya di hari kedua setelah lebaran.
Ya, tepat pada Sabtu (29/4/2023) kemarin merupakan momentum Lebaran Ketupat yang biasa diperingati oleh masyarakat di Pulau Jawa. Momen itu dirayakan satu minggu setelah hari raya Idul Fitri, yang tahun ini jatuh pada Sabtu (22/4/23).
Tradisi lebaran ketupat pun menjadi perayaan yang selalu dilakukan setiap tahunnya. Tentu ada makna dan sejarah di balik perayaan tersebut.
Berikut sejarah perayaan lebaran ketupat, yang selalu dilakukan masyarakat di Pulau Jawa.
Ketupat sendiri memiliki filosofi menarik dalam bahasa Jawa. Ketupat berasal dari kata kupat atau akronim dari ngaku lepat, yang berarti mengakui kesalahan.
Tradisi lebaran ketupat dilambangkan sebagai simbol kebersamaan. Tradisi dipopulerkan oleh salah satu Walisongo, Sunan Kalijaga.
Mulanya, Sunan Kalijaga memperkenalkan Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Lebaran sendiri berarti momen bermaaf-maafan setelah salat Idul Fitri, dan Bakda Kupat merupakan perayaan satu minggu setelah lebaran.
Selain itu, maksud dari lebaran ketupat ini ialah merayakan selesainya pelaksanaan ibadah puasa 6 hari di bulan Syawal, atau tepatnya di hari kedua setelah lebaran.
Lihat Juga :
tulis komentar anda