Stunting Mengancam, Masyarakat Harus Makin Sadar Pemenuhan Gizi Seimbang
Selasa, 23 Mei 2023 - 12:52 WIB
Lantas, bagaimana indikasi atau ciri-ciri anak yang terkena stunting? Pertanyaan tersebut tentu banyak dilontarkan masyarakat, terutama orangtua yang khawatir akan kesehatan anaknya. Lula mengutarakan bahwa anak yang dicap stunting biasanya saat berusia 2 tahun dengan indikasi tubuhnya yang lebih pendek jika dibandingkan dengan anak seusianya. “Untuk hal ini, harus dicek lebih lanjut. Sebab, mungkin saja tinggi badan yang kurang sesuai itu adalah keturunan atau faktor genetik,” tambah dia.
Lanjutnya, anak yang terkena stunting biasanya mempunyai berat badan yang rendah, pertumbuhan tulangnya tertunda, dan kemampuan berpikirnya yang juga terganggu. Sebab, otak si kecil tidak bisa tumbuh secara optimal. Bukan hanya bahaya pada saat yang bersamaan, stunting juga menyebabkan bahaya bagi anak di kemudian hari. Lula menyebut, setidaknya ada 3 penyakit yang akan mengancam anak stunting, yakni jantung, obesitas, dan diabetes.
Selain gizi, faktor lain yang juga bisa menyebabkan stunting adalah pernikahan dini. Menurut Lula, Ibu hamil dengan usia yang masih sangat belia, katakanlah 16 tahun, memiliki peluang terkena berbagai macam penyakit seperti kanker serviks. Selain itu, kemungkinan besar mereka juga tidak memedulikan gizi bagi si anak. Akibatnya, anak bisa saja lahir prematur dengan berat badan rendah,” ujarnya.
Baca Juga
Lanjutnya, anak yang terkena stunting biasanya mempunyai berat badan yang rendah, pertumbuhan tulangnya tertunda, dan kemampuan berpikirnya yang juga terganggu. Sebab, otak si kecil tidak bisa tumbuh secara optimal. Bukan hanya bahaya pada saat yang bersamaan, stunting juga menyebabkan bahaya bagi anak di kemudian hari. Lula menyebut, setidaknya ada 3 penyakit yang akan mengancam anak stunting, yakni jantung, obesitas, dan diabetes.
Selain gizi, faktor lain yang juga bisa menyebabkan stunting adalah pernikahan dini. Menurut Lula, Ibu hamil dengan usia yang masih sangat belia, katakanlah 16 tahun, memiliki peluang terkena berbagai macam penyakit seperti kanker serviks. Selain itu, kemungkinan besar mereka juga tidak memedulikan gizi bagi si anak. Akibatnya, anak bisa saja lahir prematur dengan berat badan rendah,” ujarnya.
(wur)
tulis komentar anda