Benarkah Penderita Asam Urat Tidak Boleh Makan Cokelat? Studi Ungkap Fakta Ini
Minggu, 23 Juli 2023 - 15:51 WIB
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rafael Franco dalam jurnal Nutrients yang diterbitkan pada 2013 membuktikan bahwa theobromine termasuk dalam jenis xanthine yang tidak memiliki hubungan sama sekali dengan metabolisme purin di dalam tubuh. Hal ini berarti, mengonsumsi cokelat tidak akan memberikan dampak bagi masalah asam urat.
Sementara itu, Dr. Steven Warren melalui penelitian berjudul Flavonoid Research menemukan fakta bahwa kandungan flavonoid dan procyanidin di dalam cokelat mampu memberikan efek antioksidan serta antiperadangan yang bisa menurunkan rasa nyeri saat asam urat kambuh.
Hanya saja, beberapa kandungan di dalam cokelat, terutama cokelat putih dan cokelat susu, dapat meningkatkan kadar uric acid sehingga memunculkan risiko bagi seseorang terkena penyakit asam urat.
Studi lain di tahun 2018 menemukan bahwa jika seseorang memasukkan sedikit cokelat hitam atau bubuk cokelat ke dalam makanannya, hal itu dapat membantu mengurangi produksi asam urat. Tapi masalahnya cokelat mengandung gula, lemak, dan garam dalam jumlah tinggi. Ketika mengetahui fakta ini, seseorang tentu bakal memperhitungkan hal tersebut agar tak dilakukan dalam dietnya.
Cara alami untuk mengatasi asam urat adalah dengan menerapkan pola hidup sehat serta menjaga asupan. Yakni tidak mengonsumsi makanan tinggi purin, membatasi minuman yang dimaniskan dengan fruktosa, dan mempertahankan berat badan ideal dengan cara rutin berolahraga.
Seseorang dengan asam urat mungkin merasakan bahwa diet seimbang mampu meredakan kondisi tersebut. Dia bisa makan cokelat batangan sebagai bagian dari variasi diet sehat itu. Namun, seperti telah disebutkan, cokelat batangan mengandung lemak jenuh dan gula tinggi, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Kenaikan berat badan diketahui dapat menyebabkan peningkatan kadar uric acid sehingga meningkatkan risiko asam urat dan juga masalah kesehatan lain.
Sementara itu, Dr. Steven Warren melalui penelitian berjudul Flavonoid Research menemukan fakta bahwa kandungan flavonoid dan procyanidin di dalam cokelat mampu memberikan efek antioksidan serta antiperadangan yang bisa menurunkan rasa nyeri saat asam urat kambuh.
Hanya saja, beberapa kandungan di dalam cokelat, terutama cokelat putih dan cokelat susu, dapat meningkatkan kadar uric acid sehingga memunculkan risiko bagi seseorang terkena penyakit asam urat.
Studi lain di tahun 2018 menemukan bahwa jika seseorang memasukkan sedikit cokelat hitam atau bubuk cokelat ke dalam makanannya, hal itu dapat membantu mengurangi produksi asam urat. Tapi masalahnya cokelat mengandung gula, lemak, dan garam dalam jumlah tinggi. Ketika mengetahui fakta ini, seseorang tentu bakal memperhitungkan hal tersebut agar tak dilakukan dalam dietnya.
Cara alami untuk mengatasi asam urat adalah dengan menerapkan pola hidup sehat serta menjaga asupan. Yakni tidak mengonsumsi makanan tinggi purin, membatasi minuman yang dimaniskan dengan fruktosa, dan mempertahankan berat badan ideal dengan cara rutin berolahraga.
Seseorang dengan asam urat mungkin merasakan bahwa diet seimbang mampu meredakan kondisi tersebut. Dia bisa makan cokelat batangan sebagai bagian dari variasi diet sehat itu. Namun, seperti telah disebutkan, cokelat batangan mengandung lemak jenuh dan gula tinggi, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Kenaikan berat badan diketahui dapat menyebabkan peningkatan kadar uric acid sehingga meningkatkan risiko asam urat dan juga masalah kesehatan lain.
Studi Terkait Cokelat dan Asam Urat
- Tinjauan tahun 2017 melaporkan manfaat cokelat untuk asam urat antara lain meningkatkan sirkulasi dan menawarkan beberapa perlindungan terhadap penyakit jantung yang diketahui menambah risiko asam urat, mengurangi tekanan darah tinggi yang juga merupakan faktor risiko asam urat, serta mengurangi peradangan di usus yang terkait dengan asam urat.
tulis komentar anda