Stunting hingga Obesitas Jadi Masalah Serius, Orangtua Perlu Perhatikan Gizi Anak
Kamis, 17 Agustus 2023 - 05:29 WIB
JAKARTA – Stunting, wasting dan obesitas menjadi masalah yang harus diperhatikan bersama, khususnya para orangtua.
Salah satu yang perlu jadi fokus adalah permasalahan zat gizi mikro, di mana 8 dari 10 anak Indonesia mengalami kekurangan DHA1 dan satu dari tiga anak kekurangan zat besi2.
Salah satu penyebab dari permasalahan ini adalah minimnya pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan yang bergizi seimbang.
Untuk itu, selain mengeksplorasi potensi pangan lokal, Jelajah Gizi 2023 bersama Danone Indonesia dan Citilink mengeksplorasi lebih jauh pentingnya pangan berkelanjutan dan dampaknya bagi kesehatan, masyarakat maupun lingkungan di Klaten dan Gunungkidul.
Untuk menciptakan Generasi Emas Indonesia 2045 yang unggul, orangtua harus memastikan pemenuhan gizi dengan optimal.
Zat Besi merupakan salah satu nutrisi penting dalam asupan makanan harian anak. Saat asupan Zat Besi tidak tercukupi dalam makanan harian, maka dapat terjadi gangguan perkembangan fungsi kognitif dan pertumbuhan anak sehingga dalam kesehariannya anak bisa mengkonsumsi bahan-bahan pangan sumber zat besi, seperti, daging merah, hati, ikan, ayam, sayuran hijau, dan susu.
Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD - Pakar Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor mengatakan susu adalah minuman kaya gizi yang tidak hanya dapat mendukung pola pertumbuhan yang sehat bagi anak, namun juga pemenuhan gizi bagi segala usia.
“Hal ini disebabkan karena susu memiliki beberapa zat gizi penting untuk pertumbuhan tubuh, seperti protein, kalsium, serta diperkaya oleh berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk tumbuh kembang anak,” kata Prof Ahmad.
“Dalam aspek kesehatan, kami berkomitmen untuk menyediakan produk hidrasi dan nutrisi berkualitas tinggi di setiap tahapan penting kehidupan manusia,” ujar Arif Mujahidin selaku Corporate Communications Director Danone Indonesia.
Dalam perjalanan Jelajah Gizi 2023, peserta juga mendatangi Program Isi Piringku di daerah Klaten. Program ini mendukung pemerintah dalam mensosialisasikan panduan ‘Isi Piringku’, Pola Asuh dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kepada para orangtua dan para guru pendidikan anak usia dini (PAUD).
Salah satu yang perlu jadi fokus adalah permasalahan zat gizi mikro, di mana 8 dari 10 anak Indonesia mengalami kekurangan DHA1 dan satu dari tiga anak kekurangan zat besi2.
Salah satu penyebab dari permasalahan ini adalah minimnya pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan yang bergizi seimbang.
Untuk itu, selain mengeksplorasi potensi pangan lokal, Jelajah Gizi 2023 bersama Danone Indonesia dan Citilink mengeksplorasi lebih jauh pentingnya pangan berkelanjutan dan dampaknya bagi kesehatan, masyarakat maupun lingkungan di Klaten dan Gunungkidul.
Untuk menciptakan Generasi Emas Indonesia 2045 yang unggul, orangtua harus memastikan pemenuhan gizi dengan optimal.
Zat Besi merupakan salah satu nutrisi penting dalam asupan makanan harian anak. Saat asupan Zat Besi tidak tercukupi dalam makanan harian, maka dapat terjadi gangguan perkembangan fungsi kognitif dan pertumbuhan anak sehingga dalam kesehariannya anak bisa mengkonsumsi bahan-bahan pangan sumber zat besi, seperti, daging merah, hati, ikan, ayam, sayuran hijau, dan susu.
Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD - Pakar Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor mengatakan susu adalah minuman kaya gizi yang tidak hanya dapat mendukung pola pertumbuhan yang sehat bagi anak, namun juga pemenuhan gizi bagi segala usia.
“Hal ini disebabkan karena susu memiliki beberapa zat gizi penting untuk pertumbuhan tubuh, seperti protein, kalsium, serta diperkaya oleh berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk tumbuh kembang anak,” kata Prof Ahmad.
“Dalam aspek kesehatan, kami berkomitmen untuk menyediakan produk hidrasi dan nutrisi berkualitas tinggi di setiap tahapan penting kehidupan manusia,” ujar Arif Mujahidin selaku Corporate Communications Director Danone Indonesia.
Dalam perjalanan Jelajah Gizi 2023, peserta juga mendatangi Program Isi Piringku di daerah Klaten. Program ini mendukung pemerintah dalam mensosialisasikan panduan ‘Isi Piringku’, Pola Asuh dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kepada para orangtua dan para guru pendidikan anak usia dini (PAUD).
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda