Awas! Kopi Bisa Menambah Berat Badan

Sabtu, 16 September 2023 - 17:03 WIB

2. Memicu Stres

Pada beberapa individu, konsumsi kafein berlebihan dapat memicu peningkatan stres. Stres yang ditimbulkan pada tubuh menyebabkan pelepasan hormon kortisol, yaitu hormon stres yang memungkinkan tubuh menghadapi situasi melawan-atau-lari.

Oleh karena itu, ini merangsang pemecahan metabolisme lemak dan karbohidrat untuk memberikan energi instan ke tubuh sehingga nafsu makan Anda meningkat. Oleh karena itu, hal ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dan penambahan berat badan pada manusia.

3. Menyebabkan Perubahan Kadar Gula Darah

Konsumsi kopi berlebihan, terutama bila dikombinasikan dengan makanan manis atau tinggi karbohidrat, dapat memengaruhi tingkat insulin dan berpotensi meningkatkan penyimpanan lemak.

Kopi, pada beberapa orang, dapat menyebabkan penurunan sensitivitas insulin yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan penurunan metabolisme karbohidrat. Tingginya jumlah gula darah dalam aliran darah memberi sinyal pada otak kita untuk menyimpannya sebagai lemak. Hal ini secara perlahan akan menyebabkan penumpukan lemak dan penambahan berat badan yang lebih tinggi. Selain itu, menghilangkan simpanan lemak jauh lebih menantang dan memakan waktu.

4. Teman Minum Kopi

Jika Anda menambahkan gula, sirup rasa, krim, atau susu tinggi lemak ke dalam kopi, hal ini akan meningkatkan kandungan kalori, sehingga berpotensi menambah berat badan. Banyak minuman kopi spesial di kafe dan kedai kopi yang tinggi kalori, gula dan lemak tidak sehat sehingga berkontribusi terhadap penambahan berat badan jika dikonsumsi secara teratur.

Berapa Banyak Kopi yang Dapat Mengatur Berat Badan?



Jumlah kopi yang tepat untuk diminum dalam sehari bisa berbeda-beda tergantung toleransi individu, faktor kesehatan dan gaya hidup. Pedoman Diet Amerika Serikat dan organisasi kesehatan lainnya menyarankan bahwa hingga 400 miligram (mg) kafein per hari, sekira 4 cangkir kopi yang diseduh (dengan asumsi cangkir 8 ons), aman bagi kebanyakan orang dewasa.

Namun, setiap orang perlu mewaspadai sensitivitas mereka terhadap kafein karena sensitivitasnya bervariasi, dan membatasi asupannya ke tingkat yang lebih rendah.
(tdy)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More