Mengenal Metode Primary PCI, Penanganan Darurat untuk Pasien Serangan Jantung
Jum'at, 20 Oktober 2023 - 23:30 WIB
JAKARTA - Serangan jantung adalah gangguan jantung serius ketika otot jantung tidak mendapat aliran darah di arteri koroner sehingga otot jantung mengalami infark miokard atau kematian otot jantung. Hal itu membuat jantung tidak dapat bekerja dan memompa darah sebagaimana mestinya.
Serangan jantung bersifat mendadak dan dapat berakibat fatal bila tidak didiagnosis serta ditangani dalam waktu singkat. Gejalanya pun sangat khas, yakni nyeri dada yang bisa menjalar sampai ke punggung, rahang, dan lengan, sesak napas, rasa tidak nyaman seperti tertekan, keringat dingin, muntah, dan pingsan.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh darah dari Heartology Cardiovascular Hospital Dr. dr. Jajang Sinardja, Sp.JP(K) menjelaskan, serangan jantung merupakan kasus emergensi yang harus segera ditangani oleh tim medis dan dokter spesialis jantung.
"Fasilitas diagnostik dan cath lab yang lengkap, cepat, dan akurat akan sangat mempengaruhi prognosis atau harapan hidup pasien," ujar dr Jajang dalam acara Era Baru Penanganan Darurat Serangan Jantung Lewat Primary PCI di Heartology Cardiovascular Center, Jumat (20/10/2023).
Dokter Jajang mengatakan, penanganan pasien serangan jantung bisa dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya Primary Percutaneous Coronary Intervention (Primary PCI). Primary PCI merupakan tindakan pemasangan ring pada pembuluh darah koroner jantung yang dilakukan terhadap pasien yang mengalami serangan jantung tanpa memberikan obat trombolitik.
"Prosedur ini dilakukan dengan tujuan utama untuk menyelamatkan pasien serangan jantung, dengan membuka kembali arteri koroner sehingga aliran darah ke otot jantung kembali normal," terangnya.
"Tatalaksana Primary PCI adalah dengan prosedur intervensi non-bedah, cukup dengan memasukkan selang kecil yang fleksibel (kateter) melalui pembuluh pergelangan tangan ataupun pangkal paha menuju arteri koroner yang tersumbat, dan membuka sumbatan tersebut dengan balon maupun stent,” lanjutnya.
Serangan jantung bersifat mendadak dan dapat berakibat fatal bila tidak didiagnosis serta ditangani dalam waktu singkat. Gejalanya pun sangat khas, yakni nyeri dada yang bisa menjalar sampai ke punggung, rahang, dan lengan, sesak napas, rasa tidak nyaman seperti tertekan, keringat dingin, muntah, dan pingsan.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh darah dari Heartology Cardiovascular Hospital Dr. dr. Jajang Sinardja, Sp.JP(K) menjelaskan, serangan jantung merupakan kasus emergensi yang harus segera ditangani oleh tim medis dan dokter spesialis jantung.
"Fasilitas diagnostik dan cath lab yang lengkap, cepat, dan akurat akan sangat mempengaruhi prognosis atau harapan hidup pasien," ujar dr Jajang dalam acara Era Baru Penanganan Darurat Serangan Jantung Lewat Primary PCI di Heartology Cardiovascular Center, Jumat (20/10/2023).
Dokter Jajang mengatakan, penanganan pasien serangan jantung bisa dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya Primary Percutaneous Coronary Intervention (Primary PCI). Primary PCI merupakan tindakan pemasangan ring pada pembuluh darah koroner jantung yang dilakukan terhadap pasien yang mengalami serangan jantung tanpa memberikan obat trombolitik.
"Prosedur ini dilakukan dengan tujuan utama untuk menyelamatkan pasien serangan jantung, dengan membuka kembali arteri koroner sehingga aliran darah ke otot jantung kembali normal," terangnya.
"Tatalaksana Primary PCI adalah dengan prosedur intervensi non-bedah, cukup dengan memasukkan selang kecil yang fleksibel (kateter) melalui pembuluh pergelangan tangan ataupun pangkal paha menuju arteri koroner yang tersumbat, dan membuka sumbatan tersebut dengan balon maupun stent,” lanjutnya.
tulis komentar anda