Lebih 50 Persen Wanita Alami Gangguan Dasar Panggul Pasca Melahirkan
Kamis, 26 Oktober 2023 - 09:09 WIB
POP dapat dilakukan pembedahan preservasi rahim/dengan mengangkat rahim. Pemilihan jenis tindakan disesuaikan dengan diagnosis. Perbaikan bedah Prolaps dinding vagina masih menjadi salah satu tantangan tersulit dalam rekonstruksi dasar panggul wanita. Tingkat kekambuhan berkisar antara 40%-60%.
Implan mesh untuk perbaikan POP telah digunakan untuk mengurangi risiko kekambuhan. Sayangnya ada rasa tidak nyaman pada vagina akibat dari mesh yang menonjol keluar, nyeri terus-menerus, dan erosi uretra dan/atau kandung kemih. Sekitar 10% wanita penderita POP yang diobati dengan TVM mengalami erosi mesh dalam waktu 12 bulan, 38,6% mengalami nyeri vagina dan/atau dispareunia serta 3,6% ekstrusi vagina. Komplikasi lain termasuk infeksi dan retensi urin.
Membran amnion disimpan dalam bentuk segar, kriopreservasi, atau kering. Untuk pemanfaatan membran amnion secara optimal, maka dikombinasikan dengan material lain. Modifikasi ini dikategorikan menjadi tiga kelompok utama yaitu komposit berbasis membran amnion, ekstrak membran amnion/amnion membran extract (AME), dan hidrogel berbasis membran amnion.
Penelitian Lau et al yang dipublikasikan pada tahun 2020 menggunakan membran amnion sebagai bahan yang dicangkokkan untuk menutupi cacat vagina setelah eksisi parsial erosi mesh.
Tidak ada komplikasi intraoperatif dan tidak ada pasien yang melaporkan gejala lebih lanjut hingga 27 bulan pasca operasi. Seifeldin (2015) memanfaatkan cangkok membran amnion berhasil digunakan untuk mengobati cacat dinding vagina tanpa komplikasi serius.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengevaluasi keamanan teknik bedah baru untuk perbaikan dinding vagina ini.
Implan mesh untuk perbaikan POP telah digunakan untuk mengurangi risiko kekambuhan. Sayangnya ada rasa tidak nyaman pada vagina akibat dari mesh yang menonjol keluar, nyeri terus-menerus, dan erosi uretra dan/atau kandung kemih. Sekitar 10% wanita penderita POP yang diobati dengan TVM mengalami erosi mesh dalam waktu 12 bulan, 38,6% mengalami nyeri vagina dan/atau dispareunia serta 3,6% ekstrusi vagina. Komplikasi lain termasuk infeksi dan retensi urin.
Membran Amnion Jadi Terapi Regeneratif
Salah satu yang diharapkan dapat menjawab permasalahan ini adalah mengembangkan inovasi terapi regeneratif dengan memanfaatkan membran amnion. Banyak keuntungan yang menjadi alasan pemilihan membran amnion, termasuk ketersediaan, biaya rendah, dan kesederhanaan isolasi.Membran amnion disimpan dalam bentuk segar, kriopreservasi, atau kering. Untuk pemanfaatan membran amnion secara optimal, maka dikombinasikan dengan material lain. Modifikasi ini dikategorikan menjadi tiga kelompok utama yaitu komposit berbasis membran amnion, ekstrak membran amnion/amnion membran extract (AME), dan hidrogel berbasis membran amnion.
Penelitian Lau et al yang dipublikasikan pada tahun 2020 menggunakan membran amnion sebagai bahan yang dicangkokkan untuk menutupi cacat vagina setelah eksisi parsial erosi mesh.
Tidak ada komplikasi intraoperatif dan tidak ada pasien yang melaporkan gejala lebih lanjut hingga 27 bulan pasca operasi. Seifeldin (2015) memanfaatkan cangkok membran amnion berhasil digunakan untuk mengobati cacat dinding vagina tanpa komplikasi serius.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengevaluasi keamanan teknik bedah baru untuk perbaikan dinding vagina ini.
(tsa)
tulis komentar anda