Begini Cara Deteksi Dini Penyakit Stroke
Selasa, 07 November 2023 - 17:37 WIB
SURABAYA - Stroke merupakan penyakit defisit neurologis fokal dan global. Umumnya, stroke terjadi secara akut atau mendadak dengan rentang waktu 24 jam karena terjadinya gangguan pada pembuluhan darah diotak.
Menurut dr Yudhi Adrianto Sp S(K) FINR FINA, penyakit stroke dapat menyerang beberapa organ. Yakni otak, medula spinalis, dan mata. Hal tersebut menyebabkan penyakit stroke menjadi momok masyarakat karena salah satu penyakit mematikan di Indonesia.
Dokter RS Mitra Keluarga itu menjelaskan, dalam penyakit stroke terdapat dua faktor risiko. Yakni faktor yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah. Salah satu faktor yang tidak dapat diubah dalam penyakit stroke yaitu usia. Orang dengan usia yang senja rentan mengalami penyakit stroke.
Dokter Yudhi melanjutkan, jenis kelamin juga dapat menentukan bahwa seseorang rentan mengalami stroke. Laki-laki memiliki kerentanan yang lebih tinggi daripada seorang perempuan. Namun, dr Yudhi menegaskan, jenis kelamin tidak menjadi salah satu patokan dalam penentuan seseorang mengalami stroke.
Perempuan pada usia tertentu juga memiliki kerentanan yang sama dengan laki laki. Riwayat keluarga pun berperan besar dalam seseorang dua kali lipat rentan mengalami stroke. Hal ini disebabkan karena telah menjadi faktor bawaan dari gen keluarga.
Namun, dalam penyakit stroke terdapat faktor risiko yang dapat diubah. Contohnya darah tinggi, kencing manis atau diabetes melitus, dan peningkatan kolesterol. Imobilisasi (kurangnya bergerak atau produktif) juga menjadi pendukung seseorang mengalami stroke.
“Tak lupa juga stres juga menjadi faktor lainnya yang dapat menyebabkan stroke. Stres yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah seseorang tinggi hingga menyebabkan stroke yang berkelanjutan,” papar dr Yudhi.
Menurut dr Yudhi Adrianto Sp S(K) FINR FINA, penyakit stroke dapat menyerang beberapa organ. Yakni otak, medula spinalis, dan mata. Hal tersebut menyebabkan penyakit stroke menjadi momok masyarakat karena salah satu penyakit mematikan di Indonesia.
Dokter RS Mitra Keluarga itu menjelaskan, dalam penyakit stroke terdapat dua faktor risiko. Yakni faktor yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah. Salah satu faktor yang tidak dapat diubah dalam penyakit stroke yaitu usia. Orang dengan usia yang senja rentan mengalami penyakit stroke.
Dokter Yudhi melanjutkan, jenis kelamin juga dapat menentukan bahwa seseorang rentan mengalami stroke. Laki-laki memiliki kerentanan yang lebih tinggi daripada seorang perempuan. Namun, dr Yudhi menegaskan, jenis kelamin tidak menjadi salah satu patokan dalam penentuan seseorang mengalami stroke.
Perempuan pada usia tertentu juga memiliki kerentanan yang sama dengan laki laki. Riwayat keluarga pun berperan besar dalam seseorang dua kali lipat rentan mengalami stroke. Hal ini disebabkan karena telah menjadi faktor bawaan dari gen keluarga.
Namun, dalam penyakit stroke terdapat faktor risiko yang dapat diubah. Contohnya darah tinggi, kencing manis atau diabetes melitus, dan peningkatan kolesterol. Imobilisasi (kurangnya bergerak atau produktif) juga menjadi pendukung seseorang mengalami stroke.
“Tak lupa juga stres juga menjadi faktor lainnya yang dapat menyebabkan stroke. Stres yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah seseorang tinggi hingga menyebabkan stroke yang berkelanjutan,” papar dr Yudhi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda