Mengenal Mild Stimulation, Metode Baru Program Kehamilan dengan Risiko Rendah

Jum'at, 17 November 2023 - 16:06 WIB
"Pada IVF konvensional, penggunaan obat stimulasi dosis tinggi bertujuan merangsang ovarium agar memproduksi banyak sel telur untuk diambil. Namun, hal ini dapat menimbulkan berbagai efek samping dan komplikasi," jelasnya.

“Stimulasi minimal, juga dikenal sebagai IVF siklus natural, menggunakan obat dengan dosis lebih rendah atau terkadang tidak menggunakan obat sama sekali. Dilakukan pemantauan siklus menstruasi alami perempuan untuk mengambil satu atau beberapa sel telur yang diproduksi secara alami. Tujuan utama stimulasi minimal pada IVF adalah untuk mengurangi risiko sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), menurunkan biaya pengobatan, dan meminimalkan potensi efek samping bagi pasien,” tambah dr. Muhammad Dwi Priangga.

Pada kesempatan yang sama, Spesialis Obgyn Kato Ojin Fertility Center dr. Muhammad Fadli, Sp.OG menerangkan, Anti-Mullerian Hormone atau AMH sering sekali dikaitkan dengan kesuburan wanita. Ini tidak sepenuhnya benar.

"Kadar AMH menggambarkan jumlah cadangan telur yang berada di indung telur setiap wanita. Sejak lahir setiap wanita memiliki cadangan telur sebanyak 2 juta. Saat

memasuki pubertas, angka ini menurun menjadi 300.000 dan tersisa sangat sedikit saat memasuki fase menopause. Untuk menilai cadangan telur maka selain menggunakan tes AMH, penting juga untuk dilakukan pemeriksaan Antral Follicle Count dengan menggunakan USG transvaginal,” jelas dr. Muhammad Fadli.

“Namun kadar AMH dapat menurun lebih drastis, yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti merokok, paparan radiasi, penyakit kista endometriosis, dan infeksi lain,” tambahnya.

Menurut dr. Muhammad Fadli, kadar AMH hanya menunjukkan kuantitas telur, bukan kualitas. Penanganan dengan Minimal Stimulation memiliki prinsip yang sama yaitu melakukan petik telur dengan jumlah yang lebih sedikit dari Konvensional Stimulation, namun memiliki peluang dan kesuksesan bayi tabung yang sama.

"Dengan metode Minimal Stimulation, penggunaan obat lebih sedikit dibandingkan IVF Konvensional. Selain itu rasa nyeri dari suntikan akan lebih berkurang serta biaya lebih ekonomis,” katanya.

Dalam penanganan terkait kasus AMH tinggi (sindrom ovarium polikistik atau PCOS), Spesialis Obgyn Kato Ojin Fertility Center dr. Eko Santoso, Sp.OG menjabarkan, ketika seorang penderita PCOS yang memiliki AMH tinggi berkeinginan memulai program hamil bayi tabung, maka dalam penanganannya perlu meminimalisir kejadian Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS), karena penderita PCOS akan mempunyai resiko OHSS yang sangat meningkat.

"Efek samping OHSS paling ditakuti karena merupakan bentuk komplikasi serius IVF yang dapat terjadi ketika ovarium menghasilkan terlalu banyak folikel/sel telur. OHSS dapat mengakibatkan morbiditas atau bahkan kematian,” ungkap dr. Eko Santoso.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More