Apakah Kolesterol Tinggi Dapat Menyebabkan Kesemutan?
Selasa, 09 Januari 2024 - 15:28 WIB
“Kolesterol tidak memiliki gejala,” jelas Robert Greenfield, MD, ahli jantung bersertifikat, ahli lipidologi, dan penyakit dalam di MemorialCare Heart & Vascular Institute di Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, CA.
Oleh karena itu, kolesterol tinggi saja tidak bisa menjadi penyebab kesemutan. “Tetapi konsekuensi jangka panjang dari kolesterol tinggi yang dapat menyebabkan penyakit arteri dapat mengakibatkan gejala-gejala ini," ujar Greenfield.
Menurut Klinik Cleveland, kolesterol tinggi juga menyebabkan aterosklerosis, yaitu penumpukan di dinding arteri yang menyebabkan penyempitan. Aterosklerosis dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, penyakit arteri karotis, dan penyakit arteri perifer, serta masalah lainnya yang dapat menimbulkan rasa kesemutan atau mati rasa.
Greenfield mengungkapkan bahwa seiring pertumbuhan plak, hal itu pasti dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan yang menghambat aliran darah di arteri. “Jika berada di arteri kaki, hal ini menyebabkan nyeri kaki terutama saat berjalan (disebut klaudikasio),” ungkap Dr. Greenfield.
Di mana perokok sering kali memiliki risiko lebih tinggi terkena klaudikasio. Klaudikasio intermiten dapat menyebabkan mati rasa dan kelemahan pada kaki.
“Jika plak berada di arteri koroner, bisa menyebabkan serangan jantung dan jika itu terjadi di arteri karotis atau salah satu cabangnya menuju otak, itu adalah stroke. Dalam kedua kasus tersebut, hal ini dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan secara tiba-tiba di lengan atau kaki," pungkasnya.
Oleh karena itu, kolesterol tinggi saja tidak bisa menjadi penyebab kesemutan. “Tetapi konsekuensi jangka panjang dari kolesterol tinggi yang dapat menyebabkan penyakit arteri dapat mengakibatkan gejala-gejala ini," ujar Greenfield.
Baca Juga
Menurut Klinik Cleveland, kolesterol tinggi juga menyebabkan aterosklerosis, yaitu penumpukan di dinding arteri yang menyebabkan penyempitan. Aterosklerosis dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, penyakit arteri karotis, dan penyakit arteri perifer, serta masalah lainnya yang dapat menimbulkan rasa kesemutan atau mati rasa.
Greenfield mengungkapkan bahwa seiring pertumbuhan plak, hal itu pasti dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan yang menghambat aliran darah di arteri. “Jika berada di arteri kaki, hal ini menyebabkan nyeri kaki terutama saat berjalan (disebut klaudikasio),” ungkap Dr. Greenfield.
Di mana perokok sering kali memiliki risiko lebih tinggi terkena klaudikasio. Klaudikasio intermiten dapat menyebabkan mati rasa dan kelemahan pada kaki.
“Jika plak berada di arteri koroner, bisa menyebabkan serangan jantung dan jika itu terjadi di arteri karotis atau salah satu cabangnya menuju otak, itu adalah stroke. Dalam kedua kasus tersebut, hal ini dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan secara tiba-tiba di lengan atau kaki," pungkasnya.
(dra)
tulis komentar anda