Mengenal Lemak Trans, Bisa Bahayakan Kesehatan Jantung hingga Diabetes

Jum'at, 02 Februari 2024 - 08:33 WIB
Mungkin masalah kesehatan yang paling banyak diketahui terkait dengan lemak trans adalah dampak buruknya terhadap kesehatan jantung.

Lemak trans telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL), yang umumnya dikenal sebagai kolesterol "jahat", sekaligus menurunkan kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL), atau kolesterol "baik".

Pergeseran kadar kolesterol yang tidak menguntungkan ini meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke.

2. Diabetes tipe 2

Lemak trans juga dikaitkan dengan resistensi insulin, suatu kondisi, di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap efek insulin.

Resistensi insulin ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2. Efek inflamasi dari lemak trans juga berkontribusi terhadap resistensi insulin yang diamati pada individu dengan asupan tinggi lemak ini.

3. Berdampak buruk pada kehamilan

Wanita hamil harus sangat berhati-hati dalam mengonsumsi lemak trans. Penelitian menunjukkan bahwa asupan lemak trans yang lebih tinggi selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi, seperti diabetes gestasional dan preeklampsia. Selain itu, terdapat bukti bahwa lemak trans dapat berdampak buruk pada perkembangan janin dan menyebabkan berat badan lahir rendah.

4. Mengganggu fungsi kognitif

Penelitian yang muncul menunjukkan adanya hubungan potensial antara konsumsi lemak trans dan gangguan kognitif. Asupan lemak trans yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer dan bentuk demensia lainnya. Mekanisme pasti di balik hubungan ini masih dieksplorasi, namun efek inflamasi dan stres oksidatif dari lemak trans dapat berkontribusi terhadap kerusakan neurologis.



5. Meningkatkan risiko obesitas

Meski tidak berdampak langsung seperti masalah kesehatan lainnya, lemak trans dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak trans dapat menyebabkan peningkatan timbunan lemak perut, berkontribusi terhadap obesitas sentral—faktor risiko yang diketahui untuk sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular.
(tdy)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More