Mitos atau Fakta, Sabun Anak yang Hasilkan Banyak Busa Bikin Mandi Lebih Bersih
Jum'at, 16 Februari 2024 - 03:30 WIB
“Jadi mulai biasakan yuk anak pakai sabun yang tak terlalu wangi dan ga banyak busa. Karena kalau barrier kulit si kecil rusak, jadi tempat masuknya kuman dan alergen; ganggu tidur dan aktivitas,” katanya lagi.
Kulit anak, khususnya balita, masih sangat sensitif dan rentan. Sehingga jika menggunakan produk yang salah, dasar kulitnya bisa rusak dan memicu berbagai masalah kesehatan pada kulit anak.
Dokter Mesty mengimbau para orang tua untuk memeriksa kembali kandungan sabun yang ada pada produk yang sedang dipakai. Selain itu, ia juga menyarankan untuk memilih produk yang mengandung colloidal oatmeal sesuai anjuran dari American Academy of Dermatology (AAD).
“AAD anjurkan colloidal oatmeal untuk anak yang kulitnya sensitif/eksim,” ujar dia.
Biasanya, anak yang menggunakan produk mengandung SLS/SLES menjadi kering. Parahnya lagi kulit anak bisa perlahan-lahan mengelupas hingga muncul ruam kemerahan. Hal ini memungkinkan terjadi karena kulit anak balita masih belum sempurna.
Kulit anak, khususnya balita, masih sangat sensitif dan rentan. Sehingga jika menggunakan produk yang salah, dasar kulitnya bisa rusak dan memicu berbagai masalah kesehatan pada kulit anak.
Dokter Mesty mengimbau para orang tua untuk memeriksa kembali kandungan sabun yang ada pada produk yang sedang dipakai. Selain itu, ia juga menyarankan untuk memilih produk yang mengandung colloidal oatmeal sesuai anjuran dari American Academy of Dermatology (AAD).
“AAD anjurkan colloidal oatmeal untuk anak yang kulitnya sensitif/eksim,” ujar dia.
Biasanya, anak yang menggunakan produk mengandung SLS/SLES menjadi kering. Parahnya lagi kulit anak bisa perlahan-lahan mengelupas hingga muncul ruam kemerahan. Hal ini memungkinkan terjadi karena kulit anak balita masih belum sempurna.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda