Balas Perundungan dengan Balik Nge-bully Picu Anak Jadi Penjahat saat Dewasa
Kamis, 22 Februari 2024 - 10:10 WIB
JAKARTA - Perundungan saat ini tengah jadi sorotan menyusul terjadinya kasus tersebut di sebuah SMA di Serpong, Tangeran Selatan. Beberapa siswa di sekolah itu melakukan bully ke sesama siswa dan hal tersebut diduga sudah menjadi tradisi antargenerasi.
Kasus ini menyita perhatian banyak pihak, sampai-sampai spekulasi baru muncul.
Korban bully pada kasus SMA di Serpong dikabarkan adalah pelaku pelecehan seksual terhadap seorang murid perempuan. Karena adanya laporan tersebut, diduga para pelaku perundungan pun melakukan aksi 'tatar' ke korban.
Di sisi lain, saking heboh kasus ini, banyak pengguna media sosial yang melontarkan komentar keji pada anggota geng SMA di Serpong, yang mungkin saja itu tergolong dalam aksi bully verbal di dunia maya atau yang disebut cyberbullying.
Tak hanya melontarkan kalimat jahat, pengguna media sosial juga melakukan doxing pada setiap anggota geng bernama Geng Tai itu. Salah satu yang cukup heboh adalah anak Vincent Rompies dan Arief Suditomo.
Menjadi pertanyaan sekarang, apa yang akan terjadi jika seseorang melawan bully dengan nge-bully balik?
Laporan Kids Health yang di-review oleh Psikolog Leah Jennie Orchinik menjelaskan bahwa melawan tukang bully dengan mem-bully balik adalah pilihan yang sangat salah.
"Membalas perundungan dengan nge-bully balik akan memicu anak menjadi pribadi yang temperamental, berpotensi melakukan kekerasan seperti penjahat yang bisa melukai seseorang di masa depan," ungkap laporan tersebut, dikutip Kamis (22/2/2024).
Kasus ini menyita perhatian banyak pihak, sampai-sampai spekulasi baru muncul.
Korban bully pada kasus SMA di Serpong dikabarkan adalah pelaku pelecehan seksual terhadap seorang murid perempuan. Karena adanya laporan tersebut, diduga para pelaku perundungan pun melakukan aksi 'tatar' ke korban.
Di sisi lain, saking heboh kasus ini, banyak pengguna media sosial yang melontarkan komentar keji pada anggota geng SMA di Serpong, yang mungkin saja itu tergolong dalam aksi bully verbal di dunia maya atau yang disebut cyberbullying.
Tak hanya melontarkan kalimat jahat, pengguna media sosial juga melakukan doxing pada setiap anggota geng bernama Geng Tai itu. Salah satu yang cukup heboh adalah anak Vincent Rompies dan Arief Suditomo.
Menjadi pertanyaan sekarang, apa yang akan terjadi jika seseorang melawan bully dengan nge-bully balik?
Laporan Kids Health yang di-review oleh Psikolog Leah Jennie Orchinik menjelaskan bahwa melawan tukang bully dengan mem-bully balik adalah pilihan yang sangat salah.
"Membalas perundungan dengan nge-bully balik akan memicu anak menjadi pribadi yang temperamental, berpotensi melakukan kekerasan seperti penjahat yang bisa melukai seseorang di masa depan," ungkap laporan tersebut, dikutip Kamis (22/2/2024).
Lihat Juga :
tulis komentar anda