Efek Konsumsi Daging Olahan, Pengaruhi Kesehatan Jantung hingga Perburuk Tekanan Darah
Kamis, 25 April 2024 - 09:31 WIB
Kelompok vegan mengonsumsi makanan ultra-olahan dari merek-merek termasuk Impossible Beef, Omni Foods, the Vegetarian Butcher, Beyond Meat, dan The Vegetarian Butcher.
Makan lebih banyak kacang-kacangan dan lebih sedikit daging olahan selama usia paruh baya akan memperpanjang hidup Anda hingga 8 tahun.
Penelitian kembali menunjukkan bahwa pola makan nabati dapat meningkatkan kesehatan jantung hanya dalam 8 minggu.
Kelompok pemakan daging diberi daging sapi dan babi cincang, dada ayam, roti burger, sosis, dan nugget ayam sebagai bagian dari makanan mereka.
Para peneliti menilai kesehatan kardiometabolik peserta sebelum dan sesudah penelitian, dan melaporkan: “Di antara faktor risiko penyakit kardiovaskular klasik, tidak ada efek jelas yang diamati antara pola makan daging hewani dan kelompok daging nabati.”
Dalam hal asupan natrium, kadarnya menurun pada kelompok pemakan daging, namun meningkat sebesar 42,5% pada kelompok yang mengonsumsi makanan alternatif daging.
Para peneliti menyimpulkan, temuan ini menunjukkan bahwa meskipun manfaat kesehatan dari pola makan nabati tradisional telah terdokumentasi dengan baik, manfaat kesehatannya tidak boleh disamakan dengan pola makan daging olahan.
Makan lebih banyak kacang-kacangan dan lebih sedikit daging olahan selama usia paruh baya akan memperpanjang hidup Anda hingga 8 tahun.
Penelitian kembali menunjukkan bahwa pola makan nabati dapat meningkatkan kesehatan jantung hanya dalam 8 minggu.
Kelompok pemakan daging diberi daging sapi dan babi cincang, dada ayam, roti burger, sosis, dan nugget ayam sebagai bagian dari makanan mereka.
Para peneliti menilai kesehatan kardiometabolik peserta sebelum dan sesudah penelitian, dan melaporkan: “Di antara faktor risiko penyakit kardiovaskular klasik, tidak ada efek jelas yang diamati antara pola makan daging hewani dan kelompok daging nabati.”
Dalam hal asupan natrium, kadarnya menurun pada kelompok pemakan daging, namun meningkat sebesar 42,5% pada kelompok yang mengonsumsi makanan alternatif daging.
Para peneliti menyimpulkan, temuan ini menunjukkan bahwa meskipun manfaat kesehatan dari pola makan nabati tradisional telah terdokumentasi dengan baik, manfaat kesehatannya tidak boleh disamakan dengan pola makan daging olahan.
(tdy)
tulis komentar anda