8 Ciri-ciri Tubuh Kelebihan Kafein yang Harus Diwaspadai
Senin, 01 Juli 2024 - 11:00 WIB
Kafein dikenal karena kemampuannya membuat orang tetap terjaga dengan memblokir bahan kimia adenosin yang menyebabkan tidur. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kesulitan tidur, gangguan pola tidur, dan insomnia, yang selanjutnya berkontribusi terhadap kelelahan dan penurunan produktivitas di siang hari.
Asupan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan, termasuk keasaman dan sindrom iritasi usus besar (IBS). Ini merangsang produksi asam lambung, yang dapat menyebabkan refluks asam, mulas, dan memperburuk kondisi seperti maag dan maag.
Kafein dapat berdampak signifikan pada sistem kardiovaskular. Ini menyebabkan peningkatan detak jantung, hipertensi atau tekanan darah tinggi, dan detak jantung tidak teratur. Orang dengan penyakit jantung atau hipertensi harus mengonsumsi kafein dengan hati-hati, karena dapat memperburuk masalah ini dan bahkan menyebabkan nyeri dada.
Kafein dapat mempengaruhi kadar gula darah sehingga berpotensi mengganggu pengelolaan diabetes. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah dan insulin dalam jangka pendek, sehingga mempersulit pengendalian diabetes. Penderita diabetes disarankan untuk memantau asupan kafeinnya dengan cermat.
Orang dengan kondisi neurologis seperti epilepsi atau penyakit parkinson mendapati bahwa kafein memperburuk gejalanya. Meskipun kafein tidak menyebabkan kondisi ini, kafein dapat memperburuk kejang pada epilepsi dan tremor pada penyakit parkinson, sehingga penanganannya menjadi lebih sulit.
3. Masalah Pencernaan
Asupan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan, termasuk keasaman dan sindrom iritasi usus besar (IBS). Ini merangsang produksi asam lambung, yang dapat menyebabkan refluks asam, mulas, dan memperburuk kondisi seperti maag dan maag.
4. Masalah Kardiovaskular
Kafein dapat berdampak signifikan pada sistem kardiovaskular. Ini menyebabkan peningkatan detak jantung, hipertensi atau tekanan darah tinggi, dan detak jantung tidak teratur. Orang dengan penyakit jantung atau hipertensi harus mengonsumsi kafein dengan hati-hati, karena dapat memperburuk masalah ini dan bahkan menyebabkan nyeri dada.
5. Memburuknya Diabetes
Kafein dapat mempengaruhi kadar gula darah sehingga berpotensi mengganggu pengelolaan diabetes. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah dan insulin dalam jangka pendek, sehingga mempersulit pengendalian diabetes. Penderita diabetes disarankan untuk memantau asupan kafeinnya dengan cermat.
6. Eksaserbasi Gangguan Neurologis
Orang dengan kondisi neurologis seperti epilepsi atau penyakit parkinson mendapati bahwa kafein memperburuk gejalanya. Meskipun kafein tidak menyebabkan kondisi ini, kafein dapat memperburuk kejang pada epilepsi dan tremor pada penyakit parkinson, sehingga penanganannya menjadi lebih sulit.
Lihat Juga :
tulis komentar anda