Pangeran Harry Dituduh Manfaatkan Anak untuk Bisa Kembali ke Inggris dengan Aman

Rabu, 31 Juli 2024 - 16:55 WIB
Dalam kasus ini, putra bungsu Raja Charles III dan mendiang Putri Diana itu telah kalah dalam upayanya mengembalikan hak istimewa tersebut di persidangan. Namun, ia saat ini sedang berjuang untuk mendapatkan kesempatan terakhir dengan mengajukan banding atas putusan-putusan yang merugikannya.

Diperkirakan Harry telah menggelontorkan lebih dari USD1 juta atau setara dengan Rp16 miliar untuk kasus ini. Isu ini kembali mencuat minggu lalu ketika Harry mengklaim dalam sebuah wawancara televisi bahwa Meghan tidak bisa kembali ke Inggris dengan aman.



Ia takut istrinya akan menjadi sasaran serangan asam atau pisau yang dipicu oleh liputan media yang negatif terhadapnya. Pernyataannya tidak secara langsung menyebut anak-anaknya, tetapi sebelumnya Harry telah menjelaskan bahwa ia juga menganggap mereka sebagai target.

Di mana Archie dan Lilibet sering menjadi target rasis yang sangat mengganggu, bersama dengan Meghan. Seorang teman Charles menilai bahwa kekhawatiran Harry tentang penusukan dan penyiraman asam kepada keluarganya sangat tidak masuk akal.

"Harry telah kalah dalam kasus keamanannya di pengadilan, dan sekarang mencoba jalur pemerasan emosional untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, dengan sinis menggunakan ancaman Archie dan Lilibet tidak akan pernah bertemu kakek mereka lagi sebagai taktik untuk memaksa raja agar membatalkan RAVEC," jelas teman Charles.

"Gagasan bahwa pasukan keamanan akan membiarkan keluarga Sussex diserang oleh orang gila yang suka melempar asam atau membawa pisau di tanah Inggris adalah tidak masuk akal, dan Harry mengetahuinya. Menggunakannya sebagai daya ungkit, sebagai alasan untuk menjauhkan anak-anaknya dari kakek mereka, adalah hal yang sangat tidak masuk akal," tandasnya.

(dra)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More