Sering Cepat Ngantuk saat Beraktivitas? Awas Itu Gejala Diabetes!
Senin, 12 Agustus 2024 - 07:00 WIB
“Tanda untuk diabetes melitus itu dilihat dari adanya peningkatan nilai dari gula darah puasa. Di mana nilai gula darah puasanya itu lebih sama dengan 126 mg/dl, peningkatan gula darah sewaktu atau gula darah 2 jam setelah makan sebesar lebih sama dengan 200 mg/dl, dan HbA1c yang lebih sama dengan dari 6,5 persen,” jelas dr. Evi.
Untuk Anda yang belum tahu, HbA1c adalah rata-rata kadar glukosa gula darah selama dua hingga tiga bulan terakhir. Jika seseorang menderita diabetes, kadar HbA1c yang ideal adalah 48mmol/mol (6,5 persen) atau lebih rendah.
Jika seseorang berisiko terkena diabetes tipe 2, target kadar HbA1c harus di bawah 42mmol/mol (6 persen).
Dokter Evi juga mengatakan, penyakit diabetes pada dasarnya bisa dialami siapa saja mulai dari usia muda.
“Untuk gejala diabetes baik yang usia muda maupun tua, tidak jauh berbeda. Yang hampir bisa dikatakan sama ada keluhan klasik dan juga nonklasik. Agar terhindar dari diabetes, kita harus upayakan untuk pola hidup yang sehat,” imbuhnya.
Pola hidup sehat yang dimaksud dr. Evi adalah menghindari makanan tinggi kadar gula, berlemak, dan tinggi garam. Ia menyarankan orang-orang untuk lebih banyak memakan makanan sehat.
Di sisi lain, pola makan sehat juga harus dibarengi dengan olahraga secara rutin, menghentikan kebiasaan merokok, tidak minum alkohol, menghindari begadang, bekerja terlalu berlebihan, termasuk menurunkan berat badan agar kembali ideal.
“Apabila seseorang memiliki faktor risiko tinggi untuk terkena diabetes disarankan rutin kontrol ke dokter untuk memeriksakan atau skrining dini kejadian diabetes pada dirinya. Disarankan untuk rutin melakukan skrining diabetes melitus paling tidak setahun sekali,” pungkas dr. Evi.
Untuk Anda yang belum tahu, HbA1c adalah rata-rata kadar glukosa gula darah selama dua hingga tiga bulan terakhir. Jika seseorang menderita diabetes, kadar HbA1c yang ideal adalah 48mmol/mol (6,5 persen) atau lebih rendah.
Jika seseorang berisiko terkena diabetes tipe 2, target kadar HbA1c harus di bawah 42mmol/mol (6 persen).
Dokter Evi juga mengatakan, penyakit diabetes pada dasarnya bisa dialami siapa saja mulai dari usia muda.
“Untuk gejala diabetes baik yang usia muda maupun tua, tidak jauh berbeda. Yang hampir bisa dikatakan sama ada keluhan klasik dan juga nonklasik. Agar terhindar dari diabetes, kita harus upayakan untuk pola hidup yang sehat,” imbuhnya.
Pola hidup sehat yang dimaksud dr. Evi adalah menghindari makanan tinggi kadar gula, berlemak, dan tinggi garam. Ia menyarankan orang-orang untuk lebih banyak memakan makanan sehat.
Di sisi lain, pola makan sehat juga harus dibarengi dengan olahraga secara rutin, menghentikan kebiasaan merokok, tidak minum alkohol, menghindari begadang, bekerja terlalu berlebihan, termasuk menurunkan berat badan agar kembali ideal.
“Apabila seseorang memiliki faktor risiko tinggi untuk terkena diabetes disarankan rutin kontrol ke dokter untuk memeriksakan atau skrining dini kejadian diabetes pada dirinya. Disarankan untuk rutin melakukan skrining diabetes melitus paling tidak setahun sekali,” pungkas dr. Evi.
(tsa)
tulis komentar anda