Nasi Campur Sedap Wangi, Perpaduan Sempurna Cita Rasa dan Sejarah
Rabu, 25 September 2024 - 15:55 WIB
JAKARTA - Kawasan Pecinan Jakarta yang legendaris, tepatnya di Glodok menawarkan atmosfer yang kaya akan sejarah, budaya, dan tentunya kuliner.Glodok bukan sekadar tempat, melainkan titik pertemuan warisan Tionghoa yang telah melewati banyak generasi, di mana cita rasa otentik dan tradisi kuliner yang menggoda selera tetap hidup sampai sekarang.
Glodok bukan sekadar pusat perdagangan, melainkan simbol pertemuan budaya Tionghoa yang sudah ada sejak abad ke-17. Di kawasan Pecinan yang sarat sejarah ini, Anda bisa merasakan perpaduan sempurna antara budaya, sejarah, dan kuliner. Di sinilah, tradisi kuliner Tionghoa yang otentik tetap hidup dan mewarnai keseharian masyarakat.
Di tengah hiruk-pikuk Pecinan Jakarta, terdapat satu restoran yang telah mengukir namanya dalam sejarah kuliner. Namanya: Nasi Campur Sedap Wangi yang terletak di Glodok, Jakarta Barat. Ya, jika Anda mencari tempat yang memadukan kelezatan kuliner dengan kekayaan sejarah, Glodok adalah jawabannya.
Dengan resep rahasia yang diwariskan turun-temurun dan cita rasa yang menggoda, Nasi Campur Sedap Wangi mengajak Anda untuk menyelami kekayaan budaya Tionghoa melalui hidangan yang ikonik dan bersejarah.
“Kehidupan masyarakat Tionghoa, dalam hal ini Batavia, mempunyai keanekaragaman, keunikan, kekhasan yang berbeda dengan etnis lain di Indonesia dan tak ketinggalan kekayaan jenis kuliner yang menggugah selera ,” ujar Wildan Sena, seorang sejarawan lulusan Universitas Gajah Mada dalam rilisnya kepada SINDOnews.com, Rabu (25/9/2024)
Salah satu ikon kuliner yang wajib dicoba adalah Nasi Campur Sedap Wangi, yang sering disingkat Nasi Campur SW. Restoran ini telah beroperasi sejak 1993 dan dikenal luas berkat resep rahasia keluarga yang diturunkan dari generasi ke generasi dan restoran ini telah menjadi ikon kuliner Jakarta yang terkenal dengan hidangan nasi campur khas yang kaya akan rasa.
Didirikan oleh ayah Kevin Fernando, yang merantau dari Tanjung Balai Karimun, Nasi Campur SW adalah wujud impian menyajikan kuliner otentik yang dicintai karena dalam suguhan menggunakan resep rahasia yang diwariskan secara turun-temurun, Nasi Campur SW menjadi lambang kelezatan otentik. Lebih dari sekadar tempat makan, Nasi Campur SW menyajikan pengalaman yang membawa pengunjung pada nostalgia kuliner Tionghoa klasik.
“Apa yang membuat Nasi Campur Sedap Wangi begitu spesial? Salah satunya adalah bebek panggangnya yang dimarinasi dengan rempah-rempah istimewa selama berhari-hari, menghasilkan kulit yang renyah berkilau dan daging yang empuk serta juicy,” ungkap Kevin Fernando, pemilik restoran sekaligus pewaris resep keluarga ini.
Selain bebek, pengunjung juga bisa menikmati char siu, ayam panggang, dan samcan, yang disajikan dengan nasi Hainan yang lembut, menciptakan perpaduan cita rasa yang memikat. Kesuksesan Nasi Campur SW tak lepas dari dedikasi untuk menjaga keaslian rasa, yang telah membuat restoran ini tumbuh menjadi empat cabang di Jakarta.
Glodok bukan sekadar pusat perdagangan, melainkan simbol pertemuan budaya Tionghoa yang sudah ada sejak abad ke-17. Di kawasan Pecinan yang sarat sejarah ini, Anda bisa merasakan perpaduan sempurna antara budaya, sejarah, dan kuliner. Di sinilah, tradisi kuliner Tionghoa yang otentik tetap hidup dan mewarnai keseharian masyarakat.
Di tengah hiruk-pikuk Pecinan Jakarta, terdapat satu restoran yang telah mengukir namanya dalam sejarah kuliner. Namanya: Nasi Campur Sedap Wangi yang terletak di Glodok, Jakarta Barat. Ya, jika Anda mencari tempat yang memadukan kelezatan kuliner dengan kekayaan sejarah, Glodok adalah jawabannya.
Dengan resep rahasia yang diwariskan turun-temurun dan cita rasa yang menggoda, Nasi Campur Sedap Wangi mengajak Anda untuk menyelami kekayaan budaya Tionghoa melalui hidangan yang ikonik dan bersejarah.
“Kehidupan masyarakat Tionghoa, dalam hal ini Batavia, mempunyai keanekaragaman, keunikan, kekhasan yang berbeda dengan etnis lain di Indonesia dan tak ketinggalan kekayaan jenis kuliner yang menggugah selera ,” ujar Wildan Sena, seorang sejarawan lulusan Universitas Gajah Mada dalam rilisnya kepada SINDOnews.com, Rabu (25/9/2024)
Salah satu ikon kuliner yang wajib dicoba adalah Nasi Campur Sedap Wangi, yang sering disingkat Nasi Campur SW. Restoran ini telah beroperasi sejak 1993 dan dikenal luas berkat resep rahasia keluarga yang diturunkan dari generasi ke generasi dan restoran ini telah menjadi ikon kuliner Jakarta yang terkenal dengan hidangan nasi campur khas yang kaya akan rasa.
Didirikan oleh ayah Kevin Fernando, yang merantau dari Tanjung Balai Karimun, Nasi Campur SW adalah wujud impian menyajikan kuliner otentik yang dicintai karena dalam suguhan menggunakan resep rahasia yang diwariskan secara turun-temurun, Nasi Campur SW menjadi lambang kelezatan otentik. Lebih dari sekadar tempat makan, Nasi Campur SW menyajikan pengalaman yang membawa pengunjung pada nostalgia kuliner Tionghoa klasik.
“Apa yang membuat Nasi Campur Sedap Wangi begitu spesial? Salah satunya adalah bebek panggangnya yang dimarinasi dengan rempah-rempah istimewa selama berhari-hari, menghasilkan kulit yang renyah berkilau dan daging yang empuk serta juicy,” ungkap Kevin Fernando, pemilik restoran sekaligus pewaris resep keluarga ini.
Selain bebek, pengunjung juga bisa menikmati char siu, ayam panggang, dan samcan, yang disajikan dengan nasi Hainan yang lembut, menciptakan perpaduan cita rasa yang memikat. Kesuksesan Nasi Campur SW tak lepas dari dedikasi untuk menjaga keaslian rasa, yang telah membuat restoran ini tumbuh menjadi empat cabang di Jakarta.
Lihat Juga :
tulis komentar anda